Mini Holiday

568 99 16
                                    

💙💙

Views cerita ini menurun banget hshshs sad🤗

YANG MINAT NGEPET BUAT BELI FIRST ALBUM MASYUN SILAKAN ISI KOMEN GUYS! 😭
Sedih banget gue dompet gue udah gepeng banget segepeng kertas ganteng Masyun gue:(
Yang mau ngasih lebihan rejeki, ke gue aja ikhlas banget ko gue terimanya sumpah 🙏😭🤗

HAPPY READING...



"Zhe! Bangun! Lo cewe tapi kebo banget heran gue."

Seorang laki-laki terus menerus berteriak dari ambang pintu kamar seorang gadis yang masih terlelap dibalik selimut tebal yang menutupi tubuhnya.

"Sheila Zhevanya Rayyan binti Bapak Rayyan Irawan harap bangun. Malu lo sama ayam tetangga lo yang udah keluyuran nyari makan lo malah masih tidur." Leon terus mengomeli Putri tidur kesayangannya itu.

Kali ini ia benar-benar tidak sabar dengan Sheila yang masih diam bahkan tak terusik sedikitpun. Ia memutuskan untuk memasuki kamar Sheila dan menarik selimut yang Sheila kenakan, lalu membuka gorden beserta jendelanya membuat gadis itu terusik karena cahaya yang langsung menyorot wajahnya.

"Ish Ka Leon apaan sih? Rusuh banget lo dari tadi berisik tau ga," omel Sheila kepada Leon membuat lelaki itu membulatkan matanya.

"Apa lo bilang? Rusuh? Berisik? Zhe buka mata lo liat tuh matahari aja udah naik setinggi itu. Bangun dong Zhe." Leon kembali menggoncang tubuh Sheila yang mulai memejamkan matanya kembali.

"Iya iya bangun ini 5 menit lagi."

"5 menit kata lo ujungnya 1 jam." Leon terus berusaha membangunkan Sheila dengan menariknya langsung untuk duduk.

Saat Sheila sudah terduduk dengan mata sayup-sayup dan masih dalam fase mengumpulkan nyawanya, Leon juga ikut duduk di samping gadis itu sambil menahan agar Sheila tak terbaring lagi.

"Jam berapa sih emangnya?" Tanya Sheila dengan suara serak khas bangun tidur.

"Jam 10.46 lo liat tuh Shooky lo aja sampe ga kuat berdetak liat lo bangun jam segini dia udah merasa ga dihargai berdetak setiap saat dan berbunyi di pagi hari untuk membangunkan putri tidur yang sangat kebo ini." Leon mencubit kedua pipi Sheila dengan gemas.

Sheila mengerutkan keningnya lalu beralih menatap Shooky, jam yang ada di nakas samping ranjangnya. "Astaghfirullah Ka Leon lo apain Shooky?" Tanya Sheila dramatis

Leon melempar boneka bulat berbentuk cookies yang sama persis dengan gambar dan bentuk jam di atas nakas Sheila kepada gadis itu. "Ga usah lebay lo, dia cape ngadepin lo makanya dia mati," jawab Leon

"Anjir anak gue ga usah lo lempar gitu." Sheila memeluk bonekanya dan hendak merebahkan tubuhnya kembali namun Leon segera menahannya.

"Eits! Mau apa lo? Rebahan lagi? Ga ada! Bangun lo mandi sana udah bau kadal gitu lo." Leon menarik Sheila agar terbangun lalu mendorongnya masuk ke kamar mandi.

"KA LEON LO HARUS GANTI NYAWA NYA SHOOKY NANTI." Sheila berteriak dari dalam kamar mandi.

"Ogah!"

2 minggu lalu Sheila sudah melaksanakan Ujian Akhir Semester. Setelah penerimaan raport dan ia dinyatakan naik ke kelas 11 Sheila diberi waktu libur 2 minggu, tapi sudah 1 minggu ia habiskan waktunya dirumah saja untuk menonton boyband luar maupun lokal kesayangannya. Menurutnya waktu liburnya akan sangat berarti jika ia bisa me time dengan belasan bahkan puluhan bujang bujangnya.

Ketika Iman yang Berbicara || UN1TYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang