Kilas Balik tentang Dia

928 164 93
                                    

Hiii i'm Back guys 👋
Gimana nunggunya lama ga?
Udah rindu belum?
Mau lanjut ga?
Ciee nungguin kelanjutannya ya wkwkwk
Cie yang di gantung cerita bukannya digantung doi wkwkwk

Sebelumnya mau bilang terimakasih banyak sama kalian semuanya Youn1t 💙✨
Ga nyangka banget cerita ini udah 4k readers aja terharu aku:')
Dari awal bikin cerita ini ga kepikiran bisa sampe 4k tapi ternyata diluar ekspektasi cepet banget dong walaupun kalian tau ini slow up tapi tetep aja kalian ga ngeghosting cerita ini:)
Sayang kalian banyak banyak 🙏💙

Ga usah banyak omong lah ya lanjut aja deh

Eetttt,

Tunggu dulu,

Tapi sebelum itu baca baik baik setiap awalan kata dari mulai ini oke perhatikan baik baik setiap note yang aku tulis jangan skip!!!
Sabar sebentar baca dulu jangan di skip woee nakal ya jarinya 😂

NOTE!!!
HARAP BAIK DALAM MENJADI READERS YA:)
CERITA INI AKU AMBIL DARI IMAJINASI SENDIRI JADI ALUR NYA PUN SESUAI ISI OTAK KU.
JANGAN SANGKUT PAUTKAN PART DI CERITA INI DENGAN REALITA YANG ADA YAA.
KARENA DARI SINI BAKAL ADA SESUATU YANG WAKTU ITU TIBA-TIBA MUNCUL DI OTAK UNTUK DI KEMBANGKAN MENJADI SALAH SATU PROBLEM.
SO ... SEKALI LAGI JANGAN BERPIKIRAN KALO INI REAL YA GUYS ANTISISAPI AJA INI MAH EHH ANTISIPASI MAKSUDNYA HEHE.
SEKIAN, TERIMA AJI MENJADI DOI:')💙

💙💙

"Lagi? Dulu? Maksudnya?" Tanya Gilang yang baru sampai membuat Fenly terkejut mematung menatap Gilang.

"L-lo sejak kapan disini? Eh jam berapa ini? Balik kelas yok." Fenly hendak melangkah melewati Gilang namun dengan cepat lelaki itu mencekal lengannya.

"Ada hubungan apa lo sama Aji?"

Fenly mengernyitkan dahinya menatap Gilang dengan raut wajah setenang mungkin. "Huh? Gue sama Aji? Lo ga liat kita selama ini?"

"Ga usah munafik Fen, gue denger tadi," ucap Gilang

"Ya udah kalo lo udah denger terus gue harus apa?"

"Sejak kapan lo kenal Aji?" Tanya Gilang menatap Fenly yang menatapnya balik dengan tatapan sendu. Tatapan yang Gilang tak pernah melihatnya dari seorang Fenly, terlihat menyembunyikan kesedihan yang mendalam dari balik matanya.
Bahkan tatapan itu membuat Gilang berpikir apakah ini Fenly? Fenly sahabatnya kah? Tapi ia tak pernah melihat Fenly dengan raut dan tatapan seperti ini sebelumnya.

Tak lama kemudian Fenly membuang muka ke arah lain dan duduk di bangku taman belakang disusul Gilang di sampingnya.

"Lo bisa cerita ke gue Fen." Satu tepukkan mendarat dibahu Fenly membuat lelaki itu menatap orang yang menepuknya.

"Mama, kapan Papa pulang?" Tanya seorang anak laki-laki yang baru saja menginjakkan kakinya di rumahnya.

"Mending Ofen mandi dulu nanti kita makan, Mama udah masak makanan kesukaan kamu sayang," ucap Mama Fenly sambil mengusap rambut anaknya.

"Maaaaa Ofen rindu Papa ... Kapan Papa pulang Mama?" Rengekan Fenly membuat Venny terdiam dengan air mata yang siap terjun begitu saja, namun dengan cepat Venny menggeleng dan menghapus air matanya.  Ia tidak mau menangis di depan putra semata wayangnya, ia harus kuat untuk Fenly.

"Mom, why are you crying?"

"Nothing. Kita langsung makan aja yuk."

"Ma, Ofen udah kelas 3 SMP bukan anak kecil yang bisa dibohongin. Papa dimana Ma? 8 tahun itu bukan waktu yang sebentar, tapi kenapa Papa ga pernah pulang? Sesibuk apa Papa sekarang sampai ga pernah pulang ke rumah? Atau Papa udah ga inget sama Fenly, ga inget sama Mama lagi? Atau Papa ga sayang lagi sama Fenly? Atau karena Fenly bandel, nakal jadi Papa marah sama Fenly? Tapi Fenly sekarang udah ga bandel lagi, ga nakal lagi kenapa Papa ga pulang Ma? Atau ...."

Ketika Iman yang Berbicara || UN1TYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang