Bimbang

998 158 32
                                    

💙💙

Sebelum next cerita, aku mau minta maaf sama kalian karena part tadi. Terutama buat yang udah lama nunggu tapi gak sesuai ekspektasi dan merasa di PHP in oke moon maaf🙏
Dan buat yang tadi sedih sedih di wa maaf kan saya ya guys🌚
Ini kejutannya demi kalian semua hehe karena aku tahu rasanya di PHP in itu luar biasa yah. Makanya aku gak akan gituin kalian kok tenang aja;)

Seseorang yang kerap kali dibicarakan oleh semua orang terutama kaum Hawa itu tengah asik bergelut dengan benda bulat berwarna oranye. Paras yang tampan dengan lesung pipi nya, ditambah keringat di dahinya sehingga rambutnya yang berantakan sedikit basah. Lengkap dengan Jersey berwarna putih menambah pesona seorang Ahmad Maulana Fajri.

Peluit berbunyi menandakan permainan basket yang dimainkan selesai.
"Gue rasa permainan ini cukup ya, kalian boleh bubar. Kita lanjut besok lagi," ucap Fajri lalu melangkahkan kakinya menuju kelas. "Pik, kantin kuy," ajak Fajri saat sampai di kelasnya menemui Fiki

"Kuy."

Mereka pun menuju kantin berdua. Saat sampai Fajri langsung mendekati meja yang sekarang sering dikunjunginya. Tanpa aba aba ia langsung merampas minuman yang ada di meja milik seseorang perempuan.

"Heh Bambang! Minuman gue itu," kesal Sheila

"Bagi dikit napa." Fajri meminum minumannya hingga tandas tak tersisa

"Beli sendiri dong ish rese banget ya lo." Sheila berdiri memukul kepala Fajri dengan sendok yang ia pegang

"Heh! Sakit anjir apaan sih lo," Kesal Fajri sambil meraih tangan Sheila agar berhenti memukulinya

"Lagian apaan sih lo, sopan dikit napa," kesal Sheila semakin bernafsu memukuli orang dihadapannya ini

"Stop! sakit." Fajri menggenggam tangan Sheila hingga tatapan mereka pun bertemu. Beberapa lama mereka hening hanya saling bertatap mata, Fajri menatap Sheila dalam. Ada desiran aneh saat menatap mata gadis itu, entah apa yang ia rasakan. Rasanya jantungnya berdegup sangat cepat.

Sejak kapan gue riwayat penyakit jantung gini, kok kaya abis lari maraton aja.
Batin Fajri

Kalo diliat liat lo emang ganteng, tapi lo nyebelin. Kok jadi deh degan gini.
Batin Sheila

"Ekhem," deheman seseorang sontak membuat mereka tersadar lalu membenarkan posisinya, dan keadaan pun berubah menjadi canggung.

"Gila, pala gue bocor nih," celetuk Fajri sembari mengusap kepalanya

"Syukurin. Salah lo aja maen embat minuman orang," balas Sheila dengan wajah kesal

"Gue minta."

"Minta tapi kaga bilang kan, maling itu namanya."

"Terus lanjutkan, masih gue liatin belum gue sah in kalian," celetuk Fiki

"Maen sah sah aja, ijab kabul dulu baru sah," ucap Fajri langsung mendudukkan dirinya di kursi depan tempat Sheila

"Duduk lo, gak cape diri mulu," sinis Fajri menatap Sheila yang masih berdiri menatapnya kesal

Akhirnya Sheila pun duduk kembali, ia melihat sekeliling banyak pasang mata yang menatapnya. Ia baru tersadar sedari tadi mereka menjadi pusat perhatian. "Kak Fiki, lo gak ada niat gitu nyari temen baru," ucap Sheila

"Pengen sih, tapi untung gue temenan sama dia naikin followers haha," jawab Fiki disertai kekehannya

"Kuat ya lo, temenan sama anak macam ginian," ucap Sheila menatap Fajri dengan tatapan aneh

Ketika Iman yang Berbicara || UN1TYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang