The Day (!!! 5k+ Kata !!!)

686 105 24
                                    

💙💙


Hello yeorobun cmiiw 🤗😭💙

WARNING ⚠️ PART INI ADA 5.600 KATA ✨ INI SEBAGAI HADIAH DARI AUTHOR YANG COMEL INI BUAT READERS YANG SETIA MENUNGGU YEAY😭

CIEE DI GHOSTING WKWKWK🙏

Gimana gw udah kaya Papi Ricky belom nich wkwkwk.

Sehubungan dengan comeback nya Papi Ricky kita tercinta, gw juga mao comeback di story ini. Sebenernya kasian aja liat readers nya nunggu lama hehe ya ampun maapin yak doi nya Fenly emang suka gini hmmm ☺️
Udah jan kelamaan nanti pada ngamuk oke lanjut gasss ngenggg

HAPPY READING...

KRINGGGG! KRINGGGG!

Bunyi alarm yang terletak diatas nakas terus berbunyi membangunkan seorang perempuan yang masih setia terpejam dibalik selimut tebal nya.

KRINGGGG! KRINGGGG!

Alarm berbentuk bulat seperti cookies berwarna coklat yang sering disebut Shooky oleh Sheila itu nampaknya tidak pernah lelah berbunyi dan menampilkan jam sudah pukul 06.39 pagi.

"Hmmmhh ...." Akhirnya Sheila membuka mata dan menggeliatkan tubuhnya menatap alarm yang ada di nakas samping kanan tempat tidurnya. Beberapa detik ia terdiam lalau detik berikutnya ia membelalakkan mata dan menguceknya berulang kali memastikan bahwa apa yang ia lihat itu salah.

Betapa terkejutnya ia saat sudah menyadari kalau ia terlambat hari ini.

"MAMAAA SHEILA TELAT!" Sheila langsung melompat dari tempat tidurnya dan berlari ke kamar mandi.

10 menit berlalu ia kemudian keluar dari kamar mandi mengenakan seragam panitia lengkap dengan name tag menggantung di lehernya.

"Aduh parah banget sih ini bukan telat lagi namanya ini tuh kaya orang ga niat banget," gerutu Sheila di depan cermin sambil sedikit memoles wajahnya dengan sapuan kuas.

Kali ini ia tidak mau lebih terlambat akhirnya ia hanya memakai bedak tipis dan lip balm saja. ia tak peduli bagaimana kondisi wajahnya sekarang, ia hanya berfikir bagaimana caranya mempersingkat waktu agar tidak terlalu terlambat dan tidak mendapat omelan dari sang ketua OSIS eh lebih tepatnya mantan ketua OSIS karena jabatannya sudah di serah terima kepada generasi berikutnya.

Setelah melihat dirinya sudah lengkap dan rapi, ia mengambil ponsel, power bank, earphone lalu dimasukkan kedalam tas ranselnya. Ia kemudian memakai sepatu putih lalu berlari keluar kamar menuju lantai dasar rumahnya.

"Heh! Santai dong lo kek bocil aja lari-lari!" Tegur seorang laki-laki 2 tahun lebih tua dari Sheila. Tapi sayangnya Sheila tak menggubris orang itu, ia hanya fokus mengambil roti tawar yang sudah diolesi selai cokelat kesukaannya lalu dimasukkan ke kotak makan miliknya.

"Vanya are you late?" Tanya Papa Sheila

"Ck. Yeah i'm so late Dad."

"Mom, why you didn't wake me up?" Sheila mengeluh kepada Mamanya karena ia merasa tidak ada yang membangunkannya tadi pagi.

"Mama udah bangunin kamu, Mama pikir kamu lagi mandi terus lagi siap-siap karena ga ada sautan dari kamu, Mama mau masuk tapi pintu kamar nya kamu kunci jadi mana bisa Mama masuk." Jelas Mama Sheila

Ketika Iman yang Berbicara || UN1TYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang