13.I will not repeat it again

713 104 1
                                    

Happy Reading

Brak

Plak

Brak

"Kasih tau siapa yang menyuruh kalian" Ancam orang itu,siapa lagi kalo bukan Bokuto.

Bokuto meletakkan pistolnya di kepala orang itu di sebelah kiri.

"Kasih tau atau ku tembak" Ancam bokuto yang sudah siap siap ingin menembak orang itu.

"---"

Dor!

"Huff" Bokuto meniup asap dari pistolnya itu lalu kembali berdiri.

"Kasih tau siapa yang menyuruh kalian atau nasib kalian sama kaya dia" Ancam Bokuto.

"Maaf Tuan Bokuto Koutaro tapi kami setia sama boss kami jadi kami tidak akan mrmbocorka-"

Dor!

Dor!

Dor!

Bokuto membasahkan bibirnya dengan lidahnya sambil mengelap darah yang ada di pipinya menggunakan jempolnya.

"Kenapa harus kena baju sih" Bokuto mengelap bercakan darah yang ada di bajunya tapi tak mau hilang.

"Bodo ah,kalian cari siapa bos mereka" Ucap Bokuto lalu berbalik pergi meninggalkan tempat itu.

"Baik Tuan!"

Bokuto memasuki rumah mewahnya itu,dia melihat lihat sekitar ternyata tak ada orang.

Dia pun berjalan ke kamarnya,kebetulan nih kamar Bokuto lewat ruang keluarga.

Saat dia lewat kebetulan Akaashi ingin menidurkan Takaashi di kamarnya.

Jadi mereka bertatap tatapan,mereka sama sama mengedipkan mata mereka 2 kali.

"Eh Bokuto-san sudah pulang?" Akaashi tersenyum ke Bokuto.

Oke Bokuto sekarang salting sendiri,di mukanya sih cool tapi di dalam hatinya berteriak (sama kek kalian kalo di jodohin orang sama orang yang kalian suka :v).

Takaashi yang menyenderkan kepalanya ke bahu Akaashi pun melihat ke belakangnya agar bisa melihat sang papa.

"Papa!" Teriak Takaashi

"Hai Tadaima" Bokuto mengelus rambut Takaashi sama rambut Akaashi.

"Ne papa nande ada merah merah disitu?" Takaashi menujuk baju Bokuto yang terkena bercakan darah.

Bokuto menutup bercakan itu lalu mengalihkan pandangannya dari mereka berdua.

"Takaashi kau ke kamar dulu ya? Mama sama papa ingin berbicara sesuatu" Akaashi menurunkan Takaashi dari gendongannya.

Takaashi memajukan bibirnya sambil menunduk.

"Papa kan sudah pulang, sekarang tidur" Ucap Akaashi mengelus rambut Takaashi.

"Nanti papa ke kamar mu tapi papa ganti baju dulu" Ucap Bokuto.

"Ha'i" Takaashi langsung berlari meninggalkan mereka.

Setelah Takaashi cukup jauh alies dah sampai ke kamarnya Akaashi menatap Bokuto.

"Kau atau aku duluan yang menanyakan sesuatu?" Tanya Akaashi.

"Aku,Kenapa Takaashi belum tidur? Dan kau juga?"

"Takaashi tak ingin tidur sebelum di kelonin kau,ya kalo aku ya kalik aku tinggalin Takaashi sendirian"

"Oo"

"Sekarang aku"

Akaashi menatap mata Bokuto tajam,yang di tatap mengalihkan pandangannya dari Akaashi.

"Berapa banyak orang yang kau bunuh malam ini?"

Bokuto terdiam,mungkin dia diam selama 30 detik.

"20" Jawab Bokuto pelan.

Akaashi menghelakan nafasnya kasar "terus kau tau berapa banyak dosa yang kau peroleh hari ini?"

"Tidak"

Akaashi mendekati Bokuto lalu memeluk Bokuto erat,yang di peluk terbengong.

"Bokuto-san,aku sayang sama kamu,tapi jangan begini, stop bunuh seseorang,dia juga punya orang yang dia sayang,contohnya jika kau di bunuh pasti kau merasa sedih kan? Itu juga di rasakan mereka,cukup mengotori tangan kau,jangan mengotori orang lain lagi"

Bokuto terdiam perlahan tangannya memeluk Akaashi lalu menenggelamkan kepalanya di bahu Akaashi.

"I will not repeat it again"

Cetak

Bokuto melihat Takaashi yang tertutup selimut nya.

"Takaashi apa kau sudah tidur?" Bokuto mendekatkan dirinya ke Takaashi.

"Belum" Takaashi membuka selimut nya lalu memeluk Bokuto.

Bokuto tersenyum lalu membaringkan dirinya di sebelah Takaashi.

"Ne nande papa pulangnya malam?" Tanya Takaashi.

"Hem? Namanya juga kerja"

"Tapi ada ya orang yang kerja smpai larut malam? "

"Ada contohnya papa"

"Iya juga sih"

"I love you papa"

"I love you too"

Setelah keluar dari Kamar Takaashi Bokuto berjalan menuruni anak tangga.

Tapi entah kenapa tiba tiba dia pengen tidur dengan Akaashi,padahal kan biasanya dia ga tidur dengan Akaashi.

Bokuto pun membuka pintu Akaashi yang ga terkunci syukur lah.

"Eh? Bokuto-san ada apa?" Tanya Akaashi yang lagi membaca buku menggunakan kacamata nya.

Bokuto mendekati Akaashi mengambil buku Akaashi dan kaca matanya lalu meletakkan nya di meja yang berada di samping tempat tidur.

Setelah itu Bokuto langsung menidurkan badannya dan memeluk Akaashi.

"E-eh B-Bokuto-san"

"Sut... Aku ingin tidur bareng kau"

Akaashi memerah "t-tapi"

"Ga papa aku ga akan macam macam sama kamu"

Akaashi lalu menunduk,perlahan lahan Bokuto mengeluarkan Pheromone agar Akaashi ga panik.

Akaashi pun merasa baikan 'Pheromone Bokuto-san sangat enak'

Akaashi pun tertidur di pelukan Bokuto,Bokuto melihat muka Akaashi yang tidur sangat damai,dia tersenyum lalu mematikan lampu itu dan tertidur sambil memeluk Akaashi.





TBC

. Bye

Imagination[BokuAka Omegavers]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang