Imagination[BokuAka Omegavers]

43.Kelihiran Kentaro

"K-Kou.."

Koutaro melihat ke arah Keiji yang memanggilnya,melihat wajah panik Keiji,Koutaro reflek berdiri dari baringnya.

"Hei,kamu kenapa sayang?" Tanya Koutaro lembut ke Keiji,tangannya mengelus rambut Keiji dengan perlahan lahan.

Keiji tak menjawab pertanyaan dari Koutaro,Keiji menunjukkan test pack yang bergaris merah dua.

"Aku bingung.. Mau bilang dengan Takaashi bagaimana.." Ujar Keiji masih dengan wajah yang menunduk.

"Hei,jangan takut,kita kasih tahu Takaashi pelan pelan,thank you sayang "

"Thank you sayang thank you sayang,masalah Takaashi gimana?"

Koutaro langsung memeluk tubuh Keiji guna menenangkan Keiji.

"Aku akan berbicara dengan Takaashi"

-

"Taka udah bilang sama papa mama kalau taka ga mau punya adek!"

Koutaro menghela nafasnya lalu berjalan menghampiri Takaashi,ia duduk di sebelah Takaashi.

Takaashi mengalihkan pandangannya enggan menatap Koutaro sama sekali.

"Dengerin papa,papa sama mama ga akan pilih kasih sayang,papa sama mama bakalan terus sayang Takaashi"

"Taka bilang bukan? Taka akan berusaha nerima keberadaan adek takaashi?"

Takaashi terdiam "Itu dulu"

"Sekarang tidak?"

"Ya!"

Koutaro mengelus rambut Takaashi,Takaashi langsung menyingkirkan tangan Koutaro yang berada di atas kepalanya.

Takaashi langsung berlari menaiki tangga meninggalkan Koutaro sendirian.

"Taka"

Brak!

Takaashi membanting pintu kamar nya,ia tak mempedulikan Koutaro yang berkali kali memanggil namanya.

"Kou.."

Koutaro berjalan mendekati Keiji lalu memeluk tubuh Keiji.

"Kamu ga salah sayang baby juga ga salah" Ujar Koutaro menenangkan Keiji yang berada di pelukannya.

"Tapi Taka-"

"Sttt,aku yang akan berbicara dengannya,aku yakin Takaashi mau menerima adiknya secara perlahan lahan"

Samar samar Koutaro merasakan Keiji yang mengangguk di pelukannya.

-

Takaashi membanting pintu kamarnya lalu baring di kasurnya dengan posisi tengkurap.

Takaashi terdiam mengingat kalau dia akan jadi seorang kakak 9 bulan lagi.

Takaashi tak ingin kasih sayang keduanya di alihkan,ia tak ingin kebahagiaan yang ia ingin kan selama ini hilang seketika.

Ia tak ingin imajinasinya dari dulu hilang seketika ketika ada seorang bayi lahir.

Ia tak ingin semua itu terjadi,ia tidak ingin sama sekali.