4.Aiko

947 120 13
                                    


Happy Reading

Sesampainya di rumah Bokuto mereka berempat pun turun dari mobil.

Rumah Bokuto amat sangat besar,dari pagar rumah saja sudah kelihatan,dari pagar rumah ke rumahnya itu membutuhkan waktu 2 menit.

Dan itu di suguhi pemandangan tanaman tanaman,Rumah yang berwarna putih di campur dengan abu abu dan di lapisi emas itu membikin rumah itu moderen dan keren.

Rumah itu ada 5 lantai dan jendelanya besar besar dan panjang panjang.

"Ayo masuk" Ajak Bokuto sambil menggendong Takaashi yang tertidur sementara Aika sudah ingin pergi ke dunia mimpinya tapi sudah sampai kerumah jadinya jalannya oleng gitu,dan akhirnya Akaashi menggendong Aika.

"Selamat datang Tuan dan Nyonya" Ucap pelayan yang ada di sana.

Bokuto jalan santai aja ke sebuah tempat di ikuti Akaashi.

"Kamar Aika yang itu" Tunjuk Bokuto ke sebuah pintu yang berwarna putih.

"Eh? Takaashi?" Tanya Akaashi.

"Dia di kamar ini,kerena kasur Aika kecil jadinya tak muat" Jawab Bokuto sambil menunjuk pintu yang pas sekali di depan kamar Aika.

"Baiklah" Akaashi membuka ruangan itu dan menghidupkan lampu.

"Wow,desain kamar nya aja tak main main"

Kamar yang dinding nya berwarna pink polkadot,ranjang yang kecil dan berkerangka seperti unicorn,seprai dan selimut yang bergambar unicorn,terdapat meja kecil dan beberapa foto,di sudut ada banyak mainan,TV 80 inch,karpet, meja kecil dan kursi,dan juga lampu tidur.

Akaashi langsung menidurkan Aika yang setengah tidur di kasur lalu menyelimuti nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Akaashi langsung menidurkan Aika yang setengah tidur di kasur lalu menyelimuti nya.

Akaashi pun keluar kamar,dia pikir Bokuto sudah keluar tapi dia mengintip sedikit dia sedang kesusahan melepaskan pelukan Takaashi dari lehernya.

Akaashi tersenyum tipis "susah ya? Sini aku bantin" Akaashi masuk ke kamar itu.

Dan lagi lagi desainnya bikin terkejut dan kali ini aneh.

"Kenapa bingung lihat Desain kamarnya?" Tanya Bokuto melihat Akaashi yang kebingungan sekalian melihat kiri dan kanan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kenapa bingung lihat Desain kamarnya?" Tanya Bokuto melihat Akaashi yang kebingungan sekalian melihat kiri dan kanan.

"Eh? Tidak kok" Akaashi langsung membantu Bokuto agar Takaashi melepaskan pelukannya.

Setelah lepas Bokuto berdiri lalu pergi ke rak buku.

"Ini adalah kamar adiknya Aika,dia yang meminta Desainnya seperti ini"

"Eh? Mereka sering tidur di rumahmu?"

Bokuto mengambil sebuah buku "Mereka selalu di titipkan saat kedua orang tua mereka ke luar negeri,kakak ku dan suaminya emang sangat sering ke luar negeri kerena pekerjaan,bisa bisa selama 1 tahun di luar negeri nya"

"Ja... Di mana adiknya Aika? Aku tidak pernah melihatnya"

Bokuto menutup buku itu "Aika dan adiknya hanya beda 5 menit melainkan mereka kembar,namanya adalah Aiko,tapi di usia dia yang baru menginjak 3 tahun dia terkena penyakit Leukimia"

"Aiko anaknya lebih pendiam dari Aika,Penurut dari Aika,jarang sekali membantah bahkan tak pernah,aku juga sering mendengar Aiko berdoa sambil menatap langit meminta supaya orang tuanya cepat pulang,namun Tuhan lebih sayang dengan Aiko"

"14 Bulan yang lalu adalah kepergian Aiko,aku sangat merasakan kehilangan kerena Aiko sangat dekat dengan ku,semenjak dari itu senyum Aika perlahan mulai hilang,dia selalu mengatakan 'Aiko pasti kembali' padahal itu tidak mungkin"

"Tapi semenjak Aika bersekolah dan bertemu dengan Takaashi senyum Aika mulai kembali,dan juga Aika sangat jarang dengan ku,melainkan orang tuanya lebih sayang dan takut kehilangan Aika seperti Aiko,pas Aiko pergi di situ lah Aika tak bertemu dengan ku lagi,dan hari ini kami kembali bertemu"

"Soal Desain kamar ini,kamar ini dulunya berdesain robot,tapi pada saat Aiko sakit dia punya satu permintaan untuk membikin kamar seperti ini,dan dia ingin meniduri nya pada saat dia tidur di rumahku,namun setelah mengatakan itu 3 hari kemudian dia pergi dan tak sempat meniduri kamar ini"

"Aku menutup pintu ini rapat rapat tak boleh satu pun orang tidur di sini,tapi Aiko datang ke mimpiku 2 hari yang lalu dia bilang 'uncle jangan menutup pintu ku terus,dan izinkan seseorang tidur di kamar itu,suatu hari nanti uncle bakalan bertemu dengan anak kecil yang sebaya dengan kak Aika dan aku,jika dia tidur di sini izinkan dia tidur di kamar ku,pokoknya harus' ucapnya begitu,aku yakin yang dia maksud adalah Takaashi"

"Aku tidak tahu menaungi soal adiknya Aika,tapi itu pasti membikin kamu down"

"Itu tidak terlalu sedih,lebih sedihan papa ku di bunuh oleh polisi di depan mataku" Bokuto berjalan keluar kamar.

Akaashi masih berdiam mencerna perkataan Bokuto.

"Akaashi,mau ku jelasin tidak soal kenapa aku memegang pistol?"

"Eh ah iya" Akaashi berjalan keluar kamar lalu menutup pintu kamar dan menghampiri Bokuto.


TBC










See you next time

Imagination[BokuAka Omegavers]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang