"Keiji udh" Ucap Kou dan berdiri dari sofa "cukup,takaashi dari tadi udh nangis dan tubuhnya gemetaran"
Kou berusaha agar Keiji mau berhenti memarahi Takaashi "Kou! Aku sudah tidak tahan lagi,bisa bisanya Takaashi mukul Kenrou! Bisa bisanya Takaashi mukul Aika kan Aika cewe"
'Salah! Aika yang mukul aku! Aku tidak tahu kenapa mereka berbeda dari biasanya!'
"Keiji-"
"Jangan ganggu aku yang lagi memarahi anakmu!"
"Iya aku tau! Cuma lihat Takaashi! Dia sudah nangis! Apa kau tega?!"
"Tapi aku sudah lama menyimpan amarahku!"
"Ya ya ya aku tahu! Tapi Takaashi sudah tau jika dia bersalah! Berhenti memarahinya!"
Takaashi melihat keduanya ribut malah air matanya tambah menetes "Pah.. Mah.. Jangan berantem kerena aku"
Takaashi memberanikan diri memegang ujung baju keduanya namun mereka tetap ribut
"JANGAN BERANTEM KERENA AKU! KU MOHON! JANGAN! AKU TIDAK MAU! HIKS.. JANGAN BERANTEM!"
Takaashi langsung menangis lebih kencang lagi,kedua nya langsung melihat Takaashi
Kou langsung berlutut dan memeluk tubuh Takaashi "Jangan nangis takaashi"
Kou mengelap kedua air mata Takaashi yang ada di pipi takaashi "naik ke kamar ya sayang,mama dan papa mau bicara"
"Engga! Nanti kalian berantem lagi!" Kou menggeleng "Kali ini papa yang ngalah janji"
"Janji?" Kou mengangguk lalu mengelus rambut takaashi "naik ke atas"
Takaashi mengangguk lalu berlari menaiki anak tangga dan langsung ke kamarnya
"Keiji.. Kita selesaikan dengan kepala dingin" Ucap Kou,Keiji langsung menghela nafasnya "Okey"
Takaashi di kamar hanya bisa diam di kasur sambil memeluk bantal gulingnya
"Kalau ngajak kenrou main game mau ga dia? Tapi kan dia udh punya teman baru jadi.. Ga bakalan mau lagi sama aku"
"Coba chat aja"
"Seharusnya aku tahu jawabannya" Takaashi meletakkan hpnya "Dia siapa sih? Aku penasaran dia siapa?"
"Mending main game sendiri! Gada nangis nangis lagi! Aku laki-laki!!" Teriak takaashi lalu mengambil Nintendo nya dan langsung main game sendiri.
Namun di hatinya masih terasa nyesek yang cukup dalam,bahkan sangat nyesek
Di tambah tadi kedua orang tuanya berantem di depan matanya,itu momen pertama kali yang ia rasakan,di tambah ortunya ribut kerena dirinya.
Tok tok
"Takaashi,ini papa,ayo keluar dan makan dulu"
"Tidak"
"Mama ingin pergi ke tempat Aika,apa kau ingin ikut dan bermain dengan Aika?"
"Tidak"
"Papa jg mau kerja mau ikut papa?"
"Ma.. Pa.. Bisa jangan ganggu takaashi dulu ga? Takaashi bakalan makan kok takaashi janji"
"Baiklah"
Setelah itu tidak ada lagi suara dari depan pintu Takaashi,dan Takaashi kini puas main game sambil nangis,ini adalah hal yang terbaik.
Tidak dia hanya syok kerena kedua orang tuanya berantem di depan dia dan dia masalahnya.
Begitu mendengar suara mobil samar samar Takaashi langsung berjalan ke lantai bawah dan langsung ke meja makan.
"Tuan muda" Takaashi langsung melihat ke belakang ke tempat di mana suara itu berada.
"Konoha-san? Kok ga ikut papa??" Tanya Takaashi kan bisanya Konoha selalu ikut ke mana papanya pergi.
"Tidak tuan muda,saya disuruh jaga anda di rumah,oh ya anda mau makan apa? Biar saya siapin"
"Aku bisa sendiri" Dengan santai dan telaten Takaashi meletakkan makanannya di atas piring tersebut.
"Duduk"
"Tidak apa apa tuan muda saya-"
"Duduk"
Konoha mengangguk paham lalu duduk di salah satu kursi yg ada di sana.
"Makan"
"Saya sudah kenyang tuan muda"
"Mulut bisa berbohong tapi perut tidak,aku dapat mendengarnya"
"Makan" Konoha pun ikut mengambil piring dan beberapa lauk untuk dia makan dan mereka pun makan berdua.
Tak ada yang bersuara sedikitpun begitu juga Takaashi,kalau Takaashi makan terus ngomong rasanya ga enak mending habisin dulu, dan itu juga ajaran papanya.
Kalau Konoha udh paham dengan apa yang dilakukan bosnya untuk tuan mudanya..
Setelah makan Takaashi duduk di sofa dan menonton TV sementara Konoha hanya duduk di samping Takaashi.
"Sebaiknya kau melakukan aktivitas mu sendiri" Ucap Takaashi menyuruh Konoha untuk pergi namun dengan Perkataan lembut.
"Tidak bisa gitu, saya-"
"Konoha-san,aku juga mau tidur habis ini,santai saja dan lakukan pekerjaan mu ya" Takaashi tersenyum manis ke Konoha dan Takaashi meninggalkan Konoha sendirian di sana.
Konoha masih terdiam dan masih menatap tempat Takaashi tersenyum kepadanya tadi "Apa yang sebenarnya terjadi?"
--
Konoha melangkahkan kakinya ke dalam gedung besar tersebut,gedung yang berdiri di tengah tengah hutan tersebut.
Saat ia melihat mobil sport berwarna merah milik Koutaro ia langsung melangkah memasuki gedung itu dengan cepat.
"Konoha-san" Sapa salah satu bawahan Koutaro dan salah satu bawahan Konoha juga sih "Bos ada di sini?"
"Iya konoha-san,Tiba-tiba datang dan langsung pergi ke ruangannya" Jelas salah satu dari mereka,Konoha terdiam "Siapa aja di dalam?"
"2 orang laki laki,yang waktu itu,konoha-san" Konoha mengangguk paham "kau boleh kembali" Konoha sedikit tersenyum lalu melangkah mendekati pintu ruangan tersebut.
Ia sedikit mengintip di sela sela pintu tersebut,ia melihat Koutaro yang sedang meminum pil,Konoha langsung terdiam ketika melihat Kou menelan pil itu lagi
Koutaro melihat ke arah pintu "Konoha,jangan berfikir aku tidak tahu" Konoha tersenyum miring "Tidak mungkin aku berfikir kau tidak mengetahui keberadaan ku"
Koutaro hanya diam dan melihat mayat yang sudah dengan darah darah merah di samping mayat tersebut.
"Kenapa kau meminumnya lagi?" Tanya Konoha dan masih di depan pintu "Tidak ada alasan selain itu"
"Kou,aku yakin semuanya akan selesai"
"Bagaimana jika,tidak"
"Aku yakinkan,Keiji-san dan tuan muda selamat"
"Dan tentunya kau"
"Bagaimana jika mereka banyak?"
"...Stop Bokuto Koutaro,kau memikirkan nya sangat tidak masuk akal!"
",,Aku hanya panik"
"Sebaiknya kau pulang dan bertemu tuan muda di rumah"
"Satu lagi,aku yakin mereka akan datang saat Tuan Muda beranjak remaja"
Koutaro hanya terdiam ketika mendengar langkah kaki berjalan pergi, Kou memijit pelipis matanya.
"Fuck"
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Imagination[BokuAka Omegavers]
ActionBokuto Koutarou adalah seorang mafia terkenal dengan kekejamannya,Bokuto tak segan segan membunuh seseorang,Bokuto juga memiliki pendengaran yang tajam,pengihatan yang tajam,dia sering di juluki Si Setengah Iblis. Akaashi Keiji memiliki masa masa y...