Sejak kejadian sore tadi, itu sangat membuat Jaemin menderita karena harus menetralkan detak jantungnya yang memacu seperti tengah balapan liar. Napasnya yang tersenggal saat itu juga membuat Jaemin seolah ingin mati di tempat.
Beruntung saat itu teman Jeno memanggil namanya, dan mengajaknya untuk pergi keluar. Jadi Jaemin bisa kembali menjalani kehidupan normal nya.
Ini aneh.
Sangat aneh baginya. Mana Jeno yang selalu menggertak dan mengatakan hal buruk tentang nya? Bukan nya Jaemin merindukan masa-masa dia di sakiti oleh Jeno. Tapi, di hadapkan dengan situasi sesulit ini, membuat Jaemin begitu kebingungan. Sungguh.
Oke, lupakan soal itu, dan kejadian tadi sore. Sekarang, Jaemin harus menyelesaikan tugas sekolahnya.
Berkutat dengan buku-buku tugas serta buku paket yang berisi materi pembelajaran. Membuat Jaemin bisa melupakan kejadian tadi meski sejenak. Tidak aman jika terus-terusan di hadapkan dengan Lee Jeno yang gampang berubah-ubah seperti itu.
"Aaaaa!! Kenapa harus seperti ini??" rengeknya. Menyembunyikan muka merahnya di balik telapak tangan. Menendang-nendang kakinya ke udara dengan perasaan berkecamuk.
Manik rusanya melebar sempurna.
"Apa itu artinya. Jeno sudah tidak membenci nya lagi?" ada perasaan hangat dalam hatinya. Bercampur dengan sedih ketika mengingat betapa kasarnya Jeno memperlakukan dirinya selama beberapa tahun terakhir.
Dan berakhir. Dengan Jaemin yang meninggalkan semua buku tugasnya. Berdiri di atas balkon dengan perasaan penuh harap sembari menatap langit kosong yang berwarna gelap gulita. Tanpa ada bulan maupun bintang yang bertebaran disana. Tidak seperti biasanya.
Petikan suara gitar, terdengar menggema mengiringi gelap nya malam minggu yang terasa sangat sepi. Jaemin mengintip ke bawah, di bawah sana ada seorang anak lelaki seusianya yang tengah memainkan gitar dan mengeluarkan melody indah dari tiap petikannya senar nya.
Jaemin terkesiap, melihat bahwa itu adalah Lai Guanlin. Dan tak jauh dari nya. Ada Lee Jeno yang tengah mencium seorang gadis yang membelakangi penglihatan nya.
Dan tak jauh dari sana, juga ada Hyunjin yang tengah menggandeng dua gadis sekaligus. Hanya Guanlin yang sendirian.
Mulutnya sedikit terbuka, dengan cepat Jaemin menundukkan kepalanya. Berlutut di sana, menyembunyikan dirinya dari penglihatan siapapun. Dada nya terasa nyeri.
Jeno, Jeno melakukan hal itu dengan seorang gadis?
Memang bukan urusan Jaemin untuk menanyai hal itu, bahkan dia sendiri merasa tak pantas untuk merasakan sakit hati. Tapi, bagaimana pun . .
"Hiks" Jaemin terisak, meremat dadanya yang penuh sesak. Air mata membentuk aliran sungai kecil di kedua pipi nya. Suara senyap tersamarkan oleh angin yang berhembus. Membekap mulutnya agar tidak mengeluarkan suara aneh di malam hari.
KAMU SEDANG MEMBACA
[ ✔ ] Unwanted life - nomin
Teen Fictionpelangi itu mendapatkan pujian karena warna nya yang indah. Lalu apa jadinya kalau warna pelangi itu sendiri berubah menjadi abu-abu? Apakah kata 'indah' masih berlaku untuknya yang sudah kehilangan semua warna dalam hidupnya? __________ #nomin #bxb...