PART 15

5K 511 51
                                    

"Masih sakit?" Jeno bertanya ragu dengan nada rendah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Masih sakit?" Jeno bertanya ragu dengan nada rendah.

Jaemin mengangguk pelan seraya mengulas senyum simpul di bibirnya. "Aku baik-baik saja, ini sudah menjadi hal wajar bagi ku dari dulu Jeno"

Perkataan nya membuat Jeno merasakan sakit di ulu hatinya. Entah kenapa, tapi ia merasa bersalah. Atau memang perbuatan nya udah melewati batas?

"M-maaf"

"Tidak perlu minta maaf"

"Tapi Na-"

"Ini hal wajar"

"Jaem-"

"Lupakan soal kejadian kemarin, aku baik-baik saja dan hanya butuh istirahat" Jaemin masih menunjukan senyuman nya. "Eumm, omong-omong. Kenapa aku harus berada di kamar mu? Aku ingin tidur di kamar ku sendiri"

"Lo nggak nyaman tinggal disini?" Jeno menatapnya lamat-lamat.

"Kalau aku tidur disini, nanti kamu tidur dimana? Aku bakalan mengutuk diriku sendiri kalau kamu sampai tiduran di sofa" ia terkikik geli sedangkan Jeno semakin di buat cemas.

"Kenapa lo terlalu baik? Kenapa lo nggak marah sama gw? Lo bisa aja kan ngelakuin hal yang sama ke gw?"

Helaan napas terdengar, Jaemin menatap sekitarnya merasakan hembusan angin yang masuk dari celah jendela. "Kenapa kamu nanya kayak gitu?" manik rusanya meredup.

"Aku bukan tipe orang yang suka membalas dendam, kau tau itu kan?" menatap ke arah Jeno. "Jeno" Jaemin mengulurkan tangan nya, menyentuh pipi Jeno yang juga tidak menolak nya. Jaemin tersenyum.

"Sampai saat ini, aku sendiri pun bingung kenapa aku tidak berani membalas semua perbuatan mu" memandangi Jeno yang menunduk di hadapannya. "Tapi, aku mengetahui satu alasan kenapa aku melakukan hal ini"

"Apa? Apa alasannya?"

Jaemin hendak menurunkan tangan nya dari wajah Jeno, tapi Jeno segera menahannya. "Apa? Jawab Na"

"I . . itu . ."

"Hm?"

"K-karena aku, menyukaimu"

Senyap sudah, tidak ada lagi yang akan bicara setelah pengakuan Na Jaemin padanya. Jaemin mengutuk dirinya sendiri karena sudah mengatakan hal gila.

Wajah Jeno yang tadinya terlihat datar kini menatap ke arah Jaemin dengan raut wajah tidak percaya. "Serius?"

" . . . "

"HAHAHA!" tawanya pecah, menepis tangan Jaemin dari wajahnya. "Lo gila atau gimana? Gw berbuat baik ke lo karena gw merasa bersalah"

"Ngaca Na Jaemin! Ngaca!"

"Lo gak berhak suka sama gw. Jijik tau!" Jeno masih tertawa.

Sedang Jaemin hanya menundukkan kepalanya, mengalihkan atensinya ke arah lain.

[ ✔ ] Unwanted life - nominTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang