LAST PART

7K 405 11
                                    

Satu tahun telah berlalu begitu saja. Hidup sendirian tanpa tau tujuan nya itu apa. Lee Jeno, mahasiswa jurusan hukum itu tersenyum pahit karena hidup dengan nyawa orang lain.

Kehidupan nya yang super mewah telah ia tinggalkan, Jeno memilih untuk hidup mandiri, dan benar-benar sendiri.

Impian nya bersama Jaemin, untuk tinggal di rumah tradisional. Jeno menghembuskan napasnya kasar, berdiri dari dudukan nya di balok kayu depan rumah. Lalu berjalan keluar mengitari tepian sungai yang terpampang di halaman depan.

Duduk bersimpuh di tanah dengan kaki yang pemuda itu masukan kedalam air. "Na . . apa kabar?" senyum pahit kembali nampak di bibirnya.

Mengeluarkan secarik kertas lusuh yang tak pernah tersentuh oleh Na Jaemin. Yah . . waktu itu Jeno sempat membuat surat terakhir untuk Jaemin. Siapa yang mengira malah dia sendiri yang mendapat surat selamat tinggal dari Jaemin?

Haha, takdir memang sulit di tebak, jalan cerita tidak selalu berakhir dengan happy ending. Jeno tau . . keinginannya untuk hidup bersama Jaemin itu hanyalah angan semata. Seperti angin yang tidak bisa genggam.

Banyak tanda tanya yang menghampiri kehidupan nya.  Na Jaemin, kalau bisa Jeno ingin menolak hadiah terakhir ini. Jaemin yang memberikan warna warni dalam hidupnya, menarik tubuhnya dari jeratan rantai yang mengikatnya.

Lalu, dengan semudah itu dia pergi. Meninggalkan dirinya seorang diri.

Usapan ibu jari itu semakin memberat, dan berakhir dengan mengepalkan tangan nya. Melempar gumpalan kertas tersebut sejauh mungkin. Satu tetes air mata kepedihan itu jatuh, membasahi kedua pipinya. Geraman tertahan melihat kedua tangan nya telah berperilaku buruk serta kejam terhadap pemuda manis itu.

Sosok yang dia rindukan tak lagi memberinya semangat. Tak lagi menemani hari-hari kekosongan nya, tak ada lagi yang memperlihatkan senyuman tulus yang menyambut pagi harinya.

"Na hiks"

Mencoba untuk menghentikan tangisnya, namun air mata terus saja turun dari benteng pertahanan nya.

Dia tak sanggup, sungguh. Hanya Jaemin yang bisa menjadi sosok pelindung nya, hanya pemuda itu.

Udara dingin pedesaan menusuk kulitnya, rasa dingin mulai dapat Jeno rasakan. Dia beranjak dari duduknya membersihkan tanah yang menempel di celana miliknya.

Kalau bukan karena Jaemin yang mengorbankan nyawa demi dirinya, Jeno sudah menyusul kepergian anak itu dari jauh-jauh hari.

"Demi tuhan Na Jaemin . . tolong datang dan jemput diriku di tempat ini. Aku menunggumu"

Sekarang Jeno ragu akan keindahan warna pelangi yang datang setelah hujan lebat. Jeno lupa kalau pelangi itu sendiri akan menghilang dalam hitungan menit.

Tidak ada yang abadi, seharusnya dia tau tentang hal itu.

"Lihat Jaemin, laki-laki pendosa ini masih mengemis permintaan maaf dari mu, dan sangat merindukan mu" mengusap dadanya rapuh. Jeno mengulas senyumannya samar.

"Sekali lagi . . terimakasih"


- CAST -

- Na Jaemin
- Lee Jeno

- Mark Lee
- Lee Haechan
- Huang Renjun
- Lai Guanlin
- Hwang Hyunjin
- Park Jisung

Anw terimakasih udah sampai part ini .

[ ✔ ] Unwanted life - nominTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang