Sedangkan pemadam kebakaran terus menyemprotkan air untuk memadamkan api, disisi lain Xie meng meng masih bergelut dengan pilar yang menimpa Hua rong.
"Hua rong!!!, Bertahanlah!!, S-sedikit l-lagi,. Arghhhhh aaaaaaaaaaah"
Xie meng meng berhasil mendorong pergi pilar itu lalu dengan cepat ia berusaha menggendong Hua rong, tapi sayangnya semua badannya menjadi kaku bahkan kakinya bergetar hebat ia bahkan tidak bisa berdiri dengan benar.Air mata terus mengalir keluar membasahi pipinya.
'sial sial sial..., Aku harus bisa ayo lah bergerak dasar kaki sialan"
Umpat Xie meng meng .Seberapa kuat ia mencoba tidak berhasil, sehingga membuat tenaganya habis dan tersungkur ia membawa Hua rong kedalam pelukannya.
"Hua rong, maafkan aku"
Lirih Xie meng meng.Tiba-tiba ada tangan yang menghapus air mata Xie meng meng, sontak membuat Xia meng meng terkejut itu adalah tangan Hua rong.
"Hua rong?!, Bertahanlah aku akan membawamu keluar"
Ujar Xie meng meng.Lalu memaksakan dirinya, tapi Hua rong menghentikannya.
Begitu banyak asap di dalam jika tidak keluar dengan cepat maka mereka berdua bisa mati di dalam."Tunggu sebentar, biarkan aku melihat wajahmu sekali saja"
Cegah Hua rong."Kau bisa melihatnya nanti aku akan membawamu keluar"
Ujar Xie meng meng.Lalu ia berdiri dengan menggendong Hua rong di tangannya, memaksakan kakinya melangkah ia mengatupkan bibirnya rapat rapat untuk menahan kebas di kakinya ia tidak memiliki tenaga sedikit pun lagi.
Untungnya sebagian api sudah padam, Xie meng meng berjalan keluar dari toko yang sekarang sudah habis terlalap api, dengan Hua rong di pelukannya setelah keluar kakinya menjadi lemas dan akhirnya jatuh tersungkur lututnya menghantam semen jalan dengan keras, tapi ia masih menahan Hua rong di pelukannya.
"Dimana ambulance, cepat panggilkan ambulance!!!"
Teriak Xie meng meng yang kini sudut matanya memerah.'Kami sudah menelepon ambulance mereka terjebak macet'
Dengan tangan lemahnya Hua rong memegang pipi Xie meng meng yang mempunyai noda hitam akibat asap, lalu mengusapnya dan yang terakhir kali tersenyum.
"Xie meng meng, bahkan jika aku membalikan dunia hasilnya tetap sama- uhukkkk"
Ucap Hua rong dengan susah payah"Apa yang kau katakan?, Jangan berbicara omong kosong simpan tenagamu"
Ujar Xie meng meng dengan suara gemetar.Hua rong tersenyum simpul lalu menjawab.
"Aku juga tidak tau apa yang aku katakan, tapi— itu semua di perlihatkan sangat jelas.
Dengan susah payah ia menarik nafasnya, paru parunya terasa sangat sakit."Sudah jangan berkata apa apa lagi, ambulance akan segera sampai"
Ujar Xie meng meng sambil memeluk kepala Hua rong."Xie meng meng, jika di kehidupan selanjutnya kita bertemu lagi maukah kau tetap mencintai ku?"
Tanya Hua rong."Tentu-, tentu saja bahkan di kehidupan selanjutnya aku akan tetap bersama mu, tidak perduli apapun yang terjadi maupun itu di masa lalu atau di masa depan aku Xie meng meng akan terus mencintai mu".
Jawab Xie meng meng yang masih menahan air matanya agar tidak jatuh.Mendengar itu membuat Hua rong terharu, air matanya mengalir dari sudut matanya dengan seluruh tenaga yang ia punya saat ini hua rong mencium bibir Xie meng meng, saat kedua bibir mereka saling bersentuhan tangan Hua rong jatuh terkulai.
Membuat jantung Xie meng meng seolah-olah berhenti berdetak, riak air dalam kolam menjadi tenang Xie meng meng melepas ciumannya lalu memeluk kepala Hua rong, air matanya jatuh.
"Dimana ambulancenya?!!! Kenapa belum sampai?"
Marah Xie meng meng.Xie meng meng menyentuh tangan Hua rong yang perlahan menjadi dingin, ada bejolan di tenggorokannya membuat ia sesak air mata yang ia tahan tidak bisa di tampung lagi di biarkan mengalir begitu saja.
Seolah olah otaknya menolak kenyataan.
Ambulance tiba, seseorang menjelaskan apa yang terjadi pada perawat yang ikut di ambulance itu dan mengetahui jika korban sudah meninggal dunia.
Xie meng meng melontarkan tatapannya lalu berkata.
"Apa yang kau lakukan disana?! Apa kah kau tidak melihat ada orang yang membutuhkan pertolongan kalian"Orang di depannya menatap Xie meng meng ternyata itu adalah teman Hua rong yang bekerja sebagai seorang dokter, yang bernama Wang yi.
Xie meng meng melihat Wang yi lalu berkata.
"Wang yi, cepat selamatkan hua rong""Xie meng meng, d-dia sudah meninggal"
Saat mengucapkan itu Wang yi mengatupkan bibirnya rapat rapat untuk menahan tangisnya."Apa yang kau katakan!!!, Dia hanya pingsan cepat selamatkan dia."
Teriak Xie meng meng."Xie meng meng, aku tau ini berat tapi - Hua rong sudah meninggal dia sudah meninggal bahkan".
"Tidak, tidak, dia belum mati!!"
" Xie meng meng"
Flashback end.
"LIN FENG!!!"
PANGGIL LI YUAN."Ah, ada apa?"
Jawab Xie meng meng yang terbangun dari bayangan masa lalunya."Apa yang terjadi padamu? Aku sudah memanggil mu beberapa kali aku tau gadis ini memang cantik tapi kau juga tidak seharusnya memberikan respon seperti itu!"
Ujar Li Yuan."Nona ini harap di maklumi teman saya yang satu ini memang sedikit memiliki gangguan jiwa"
Ujar Li Yuan meminta maaf kepada Fu Rong."Tidak masalah"
Jawab Fu Rong.
"Jika tidak ada hal lain lagi saya undur diri"
Sambil berjalan keluar."Tunggu sebentar!"
Cegah Lin feng.Fu Rong berhenti lalu menoleh ke belakang sedikit.
"Siapa namamu?"
Tanya Lin feng."Fu Rong"
Jawabnya singkat lalu keluar meninggalkan Lin feng dan Li Yuan di dalam penjara bawah tanah akademi tongyan."D-dia adalah Fu Rong? Tunangan mu?"
Tanya Li Yuan tak percaya.'dia sangat mirip denganmu'
Ujar Xie meng meng dalam hati."Aku tidak tau"
Jawab Lin feng.Next :) up lagi Minggu depan

KAMU SEDANG MEMBACA
Husband from the future
Teen FictionXie meng meng seorang wanita moderen yang tidak sengaja melakukan perjalanan waktu. Bukan terjemahan!!! Karya orisinil author