chapter 2

256 33 6
                                    

xie meng meng pergi dari kediaman bersama Lao gao.

hmmm, sekarang kesempatan kabur.

"e, itu Lao gao tolong belikan tanghulu untuk ku"

"tanghulu?, tunggu disini sebentar tuan muda"

Lao gao menyebrang jalan untuk membeli tanghulu di seberang jalan.

Xie meng meng melihat ke arah Lao gao, lalu tersenyum karena Lao gao terus melihat ke arah Xie meng meng.

sial, dia terus melihat ke arah ku bagaimana aku bisa lari.

"menyingkir dari jalan ada kuda mengamuk yang lepas!!!"

"cepat menyingkir"

jalannan menjadi kacau karena banyak orang panik.
di sisi lain toko buku yang berada di belakang Xie meng meng terbakar, banyak orang yang berlari keluar menabrak Xie meng meng.

"cepat keluarrr"

"toko buku terbakaran!!!"

Xie meng meng menoleh kebelakang perlahan api di toko buku itu semakin membesar.

setelah melihat kejadian itu Lao gao menjadi panik dan segera menghampiri Xie meng meng.
"tuan muda, apa kau baik-baik saja?"

Xie meng meng terdiam karena dia tidak menyangka di hari pertama dia keluar dari kediaman terjadi kekacauan yang begitu besar.
teriak tangis seorang gadis pelayan membangunkan Xie meng meng yang terdiam.

"nona, nona kami masih di dalam cepat tolong dia".

banyak orang yang datang membantu memadamkan api dengan membawa satu demi satu ember air, begitu juga dengan petugas yang datang.

"petugas ini, tolong selamatkan nona kami dia masih berada di dalam toko buku aku mohon padamu"

"apa kau gila, apinya sudah begitu besar bagaimana aku bisa masuk"

Xie meng meng yang mendengar itu, mengambil inisiatif untuk menolong orang yang masih ada didalam toko buku, bagi Xie meng meng api seperti itu masih bisa di taklukan karena latihan selama 2 tahun yang dia jalani dia sudah memiliki pengalaman.
Xie meng meng, mengambil satu ember air yang sedang dibawa oleh petugas lalu membasahi tubuhnya.

"tuan muda, apa yang ingin kau lakukan?!"
sambil menahan xie meng meng yang ingin berlari kedalam

"Lao gao, dengarkan aku didalam sana masih ada orang bagaimana bisa aku hanya melihat dari sini dan menunggu kematian orang itu"
sambil melepaskan genggaman Lao gao.

petugas itu menahan xie meng meng menggunakan kayu, tapi Xie meng meng menendangnya dan menerobos masuk.

keadaan di dalam toko lebih buruk, Xie meng meng menggunakan satu lengannya untuk menutup hidungnya.

sial, aku lupa menanyakan dimana keberadaan orang itu.

"Nona!!!"
teriak Xie meng meng.

"tolong aku!!!".

mendengar suara itu Xie meng meng langsung menghampiri sumber suara yang berada di lantai dua, saat sedang menaiki anak tangga kayu penyangga tangga terbakar, lalu kayu penyangga di atasnya jatuh menimpa anak tangga sehingga memotong jalan untuk turun.

pelayan itu terus menangis di depan toko buku.

"Xin Zhi"

mendengar panggilan itu Xin Zhi (pelayan itu) langsung membalikan badannya dan melihat bahwa nona mereka sudah keluar dari toko buku.

"nona, apa kau tidak apa-apa?"

"aku tidak apa-apa aku berlari keluar dari pintu belakang toko".

Lao gao yang mendengar itu menjadi lebih khawatir begitu juga dengan Xin Zhi.

"kalau begitu bukankah tuan muda kami masuk kesana untuk menyumbangkan nyawa".

Fu Rong melihat ke arah Xin zhi, lalu bertanya apa yang terjadi Xin Zhi pun menjelaskan apa yang terjadi.

"tuan muda, cepat keluar jangan cari lagi tidak ada orang didalam!!!"
teriak Lao gao.

Xie meng meng mendengar teriakan Lao gao tapi dia tidak percaya karena dia baru saja mendengar teriakan minta tolong dari lantai dua, ternyata ada seorang gadis kecil yang terjebak di dalam kakinya tertimpa rak buku sehingga dia tidak bisa lari.
Xie meng meng mengakat rak itu lalu menggendong anak itu untuk turun, tapi anak tangganya sudah di lahap api dan terputus.

"gadis kecil jangan takut"

gadis kecil itu terus menangis.

Xie meng meng, melihat ada satu jendela yang terlalap api kecil tapi jendela itu terkunci Xie meng meng menendang jendela itu, hingga terlepas dan jatuh di hadapan petugas yang sedang berada di bawah.
Xie meng meng melihat keluar mencari pijakan untuk gadis kecil itu.

"tuan muda, cepat keluar nona gadis ini tidak berada di dalam".

"tuan muda cepat keluar nona kami ada disini dia tidak berada di dalam".

"aku tau, aku akan melompat tolong siapkan bantalan atau apapun untuk menangkap kami"

para petugas itu bergegas mengambil kain kuat sebagai penadah lalu melebarkannya dan membuat lingkaran setiap orang memegang ujung kain.

"gadis kecil dengarkan aku, aku akan melemparmu ke bawah dan para petugas itu akan menangkap mu".

"ta-tapi aku takut, lalu bagaimana dengan ge-ge"

"aku akan melompat juga kain itu tidak akan bisa menahan kita berdua".

api menjalar semakin cepat membuat tubuh Xie meng meng semakin terasa panas karena hawa api.
Xie meng meng langsung melempar gadis kecil itu, tapi gadis kecil itu malah menarik kerah baju Xie meng meng, Xie meng meng yang berdiri di dekat jendela dengan satu kaki di atas papahan jendela tertarik kebawah.
Xie meng meng langsung menggapai gadis kecil itu lalu memeluknya dan membalikan badannya sehingga saat jatuh mendarat dengan punggungnya.

untung saja kain yang di gunakan tidak robek.
semua orang bersorak, orang tua dari gadis kecil itu berterima kasih karena kepada Xie meng meng karena sudah menyelamatkan putri mereka.

"tuan muda, apa kau baik-baik saja? tidak ada yang terluka kan?, jika Lao ye mengetahui hal ini dia pasti akan sangat marah".

"tenang saja aku tidak apa-apa".

"tuan ini, saya minta maaf.."
ujar Xin Zhi

"tidak perlu minta maaf, kau tidak mengatakan itu mungkin anak kecil itu sudah mati".

api sudah di padamkan semua kembali normal. kuda mengamuk yang lepas datang kembali.
"awas!!!"
teriak orang di belakang yang mengejar kuda itu, orang itu lalu melompat ke atas kuda dan menarik kendali membuat kuda itu berhenti.

Xie meng meng pulang ke kediaman Lin.
lalu membersihkan dirinya.

"hah, aku lapar tadi tidak makan dengan baik".
ujar Xie meng meng.

"e, itu kau siapa namamu?"
sambil menunjuk salah satu pelayan wanita di luar pintunya.

"saya, Rui'er"

"ah, Rui'er jie jie tolong siapkan air panas untuk ku"

"air panas bukankah Anda baru saja mandi?"

"bukan untuk mandi air panas untuk mandi, tapi untuk memasak mie"

"memasak mie?, tuan muda kau mau makan mie?"

"sudahlah aku akan mengambilnya sendiri, dimana dapurnya?"

"disebelah sana"
sambil menunjuk arah dapur.

sampai di dapur ada beberapa koki yang sedang memotong dan membersihkan sayur.

"tuan muda, untuk apa anda datang ke dapur?"
ujar beberapa koki di dapur.

"merebus air, dimana airnya?"

"oh, itu aku akan membantu mu tuan muda silahkan tunggu saya akan merebus air untuk anda".

"oh, oke"

"oke?"

"maksudnya baik"

:)next

Husband from the futureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang