chapter 13

135 24 3
                                    




Saat ini Lin feng sedang berada di jalan sambil memegang kipas yang di berikan Mu Xiao Man sebagai bukti bahwa dia setuju untuk memberikan pertunjukan gratis,

Lin feng berjalan sambil memandangi kipas itu, sampai akhirnya ada orang berpakaian hitam menutupi wajahnya dan memakai topi jerami menatap Lin feng, lalu melompat ke atas pohon untuk bersembunyi sambil mengisyaratkan Lin feng untuk diam, Lin feng masih terpaku diam hingga sekelompok prajurit yang datang dan berhenti di depan Lin feng alhasil membuat Lin feng terkejut dan segera menyembunyikan badannya di tiang kayu perumahan.

"Siapa itu?"
Tanya salah satu prajurit.

"Ah, itu aku seorang murid"
Jawab Lin feng yang gugup

"Woah baru kali ini aku melihat prajurit dengan baju zirah kuno ini, apakah itu berat?"
Tanya Lin feng dalam hati.

"Murid?"

"Ah benar, eh..... Ini"
Jawab Lin feng sambil merogoh token siswa miliknya kepada petugas/prajurit.

"Hari sudah malam, kembalilah ke sekolah malam hari tidak aman"
Ujar prajurit itu sambil mengembalikan token milik Lin feng.

"Apa kau melihat, pria berpakaian hitam?"
Tanya prajurit itu lagi.

Lin feng membuat ekspresi seolah-olah sedang mengingat.
"Mmm, tidak ada"
Jawab Lin feng yang sudah yakin setelah membongkar laci di otaknya.

"Baiklah"

"Kalau begitu, saya pergi dulu"
Pamit Lin feng lalu berjalan meninggalkan segerombolan prajurit dan orang berpakaian hitam itu.

Mereka bertiga sudah menunggu Lin feng di depan gerbang akademi yuanshang.

"Ei, itu dia"
Tunjuk Li Yuan

"Lin feng, kenapa kau lama sekali?"
Tanya Qian yun.

"Hehe, aku tadi berjalan lebih lambat"
Jawab Lin feng, yang berbohong.

Mereka bertiga hanya mengangguk paham.

"Ei, apa kalian berhasil?"
Tanya Lin feng.

"Tentu saja"
Jawab Li Yuan, di ikuti anggukan Han Zian.

"Bagaimana dengan mu?"
Tanya Lin feng ke Qian yun, sontak Li Yuan dan Han Zian pun menoleh ke arah Qian yun.

"Aku tidak,.. tidak masalah aku akan menanggung hukumannya"
Jawab Qian yun.

1jam yang lalu......

"Ternyata murid akademi Yuanshang, untuk apa kau datang ke ruangan nona kami?"
Tanya yuqi.

Qian yun langsung memalingkan wajahnya.

"Maaf saya sudah tidak sopan, saya akan pergi"
Ujar Qian yun.

"Ei, tunggu"
Cegah Han Shu min, lalu menjulurkan sebuah gulungan yang merupakan lukisan 4 tangkai bunga Peony.
"Ini, bukankah ini yang kau cari?"
Ujar Han Shu min.

"Tidak perlu, ini tidak pantas saya meminta maaf"
Ujar Qian yun dan berlalu pergi meninggalkan kediaman jenderal Han.

Bagaimana pun Qian yun adalah seorang laki-laki, bagaimana bisa ia masuk kedalam kamar seorang nona muda terlebih lagi itu adalah anak jenderal dan adik dari teman sekamarnya.

Sekarang.

"Sudah lah mari kita masuk kedalam"
Ajak Lin feng.

Mereka semua berbaris dengan rapi, lalu para ketua atau senior akan memanggil satu persatu murid untuk mengabsen misi mereka apakah mereka berhasil.

Hampir semua orang berhasil, dan sekarang hanya menyisakan Lin feng dan Qian yun.

"Qian yun, bagaimana dengan misimu?"
Tanya salah satu senior yang bernama Wang Lin.

"Maaf sebelumnya, saya gagal"
Jawab Qian yun.

"Ou, kalau begitu kau harus menerima hukuman nanti"
Ucap Wang Lin.

"Na, bagaimana dengan misimu? Lin feng"
Tanya Lei ze xuan yang merupakan salah satu senior disana juga.

"Tentu saja berhasil"
Jawab Lin feng dengan santai.

"Apa?, Bagaimana mungkin?"
Tanya Lei ze xuan yang tidak percaya, pasalnya ini adalah misi tersulit dan mu Xiao Man tidak pernah menyetujui untuk pertunjukan gratis.

Lin feng tidak mengatakan apapun, tapi langsung memberikan kipas pemberian mu Xiao Man kepada Lei ze xuan.

Lei ze xuan mengambilnya, lalu memberikannya kepada Wang lin.
Wang Lin melihat kipas itu dengan seksama, lalu menghampiri Lin feng.

"Apa yang kau lakukan, sehingga ia setuju untuk memberikan pertunjukan gratis?"
Tanya Wang Lin.

Lin feng berpikir sebentar sebelum menjawab, pasalnya jika ia mengatakan yang sebenarnya terjadi tadi itu akan secara tidak langsung mencemar nama baik mu Xiao Man.
"Aku tidak melakukan apapun"
Jawab Lin feng santai.

Emosi wang Lin malah terpancing melihat Lin feng, lalu dengan cepat wang Lin mencengkram kedua bahu Lin feng.
"Awas saja jika kau mengancamnya, atau melakukan sesuatu yang membuatnya harus menyetujui pertunjukan ini, akan ku buat kau menderita"
Ancam Wang Lin.

"Ei, ei, ini Karena semuanya menyelesaikan misinya dengan baik, kecuali Qian yun mari kita tentukan siapa yang berhak mendapatkan hak istimewa ini"
Ujar Lei ze xuan melerai kecanggungan suasana yang semakin menegang.

"Untuk hal ini aku rasa Lin feng pantas mendapatkannya"
Ujar salah satu siswa.

"Ya benar Lin feng pantas"
Ujar siswa lain.

Lei ze xuan melihat ke arah Wang Lin sebentar lalu, mengumumkan siapa yang berhak mendapatkan hak istimewa.

"Na, kalau begitu hak istimewa ini kita berikan kepada Lin feng"
Ujar Lei ze xuan.

"Sekarang, Qian yun kau harus menjalani hukuman mu"
Ujar Lei ze xuan sedangkan Wang Lin kembali ke tempat duduknya.

Qian yun tidak menjawab, dan mulai membuka bajunya.

Li Yuan berjalan mendekati Lin feng, begitu juga Han Zian.

"Tunggu!"
Cegah Lin feng.

"Ada apa Lin feng?"
Tanya Lei ze xuan

"Eh, itu apakah hak istimewa bisa digunakan sekarang?"
Tanya Lin feng.

"Tentu bisa, apa keinginan mu?"
Tanya Lei ze xuan.

"Kalau begitu bebaskan Qian yun dari hukumannya"
Ujar Lin feng.

Membuat Lei ze xuan sedikit terperanjat.
"I-ini, —"
Lei ze xuan menjedah perkataannya lalu menoleh ke arah Wang Lin sebentar.
"Baiklah, Qian yun di bebaskan dari hukuman, kalian semua bisa bubar"
Putus Lei ze xuan.

"Lin feng, itu adalah hak istimewa, sangat sulit untuk mendapatkannya"
Ujar Qian yun.

"Aku tidak membutuhkannya, lagi pula nanti kami bisa bisa tidak tidur karena bau badanmu nanti"
Ejek Lin feng.

"Ah, hahaha, terima kasih"
Ujar Qian yun.

Mereka berempat kembali ke asrama, di iringi obrolan kecil

Next.

Husband from the futureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang