(29) Ada Yang Salah

35 5 0
                                    

Ada yang berbeda, ada yang perlahan menjelma ketakutan,

Ada yang salah.

—————

Playlist itu berubah, membuat warna kelabu semakin pekat di sana. Caca menatapnya dengan datar, perasaannya sudah dicampur aduk. Ia semakin tidak bisa membedakan rasa suka, cemburu, kesal, takut.

Si galaak, playlist milik Gavin untuknya sudah berganti keseluruhan lagunya. Kalau dulu itu dipenuhi warna pink muda, sekarang tidak.

Kalau dulu Gavin menghindari lagu Gone Gone Gone, maka sekarang ia adakan lagu itu di playlistnya.

Caca tidak tahu kenapa bisa Gavin semarah itu, sekesal itu. Caca tidak pernah melihat Gavin meledak seperti tadi, tadi itu terlihat menyebalkan. Caca ingin sekali menampar cowok itu, apalagi saat ia mengatakan Caca pembohong.

Apa? Apanya yang bohong? Jadi benar ya dugaannya kalau saat itu, Sabtu itu sebenarnya Gavin ingin mengucapkan selamat tinggal padanya?

Karena apa? Karena Caca menolaknya saat itu, jadi ia memilih mundur? Berarti Gavin bohong juga dengan prinsipnya.

Atau Gavin cuman cemburu biasa kepadanya? Ah sekarang Caca jadi pandai sekali percaya diri, memangnya Gavin masih suka padanya make cemburu segala.

Mungkin sekarang Gavin sudah sadar suka sendirian itu tidak mengenakan. Tapi kenapa kesadaran yang harusnya membuat Caca senang itu malah mengantarkannya ke perasaan galau ini.

Soal Xelio, cowok itu tadi saat istirahat—sebelum peristiwa Gavin menghampirinya—menyapanya. Sudah ia abaikan, tapi tetap mendekat. Sudah ia hina, tapi tetap menggapainya. Sama seperti Gavin, dulu.

Saat itu Caca ditarik pergi ke taman. Awalnya Caca tidak mau bicara apa-apa, tapi Xelio menariknya untuk bercerita perihal Arsen dan yang lainnya.

Tidak secara detail sih, cuman dasarnya saja. Lalu beralih pembicaraan kepada Gavin. Membicarakan cinta sendirian, prinsip rasa suka Xelio juga menduga apakah Gavin masih suka Caca atau tidak.

Xelio bilang Caca sudah menyukai Gavin. Dia juga bilang kalau ada baiknya, mengungkapkan rasa itu lagi kepada laki-laki untuk yang kedua kalinya. Perintah konyol macam apa itu?

Caca langsung saja menjawab kalimat itu dengan, "Gila lo ya?! Gue aja ga tau suka sama dia apa ngga. Lah lo malah ngomong enteng kayak gitu."

"Ya gue cuman ngasih tau aja," jawab Xelio, "lagian waktu itu lo cuman nyatain perasaan ke gue. Gue ga nolak lo. Ca, nyatain perasaan itu ga sememalukan itu. Dia cuman ada biar lo lega."

Caca diam saat Xelio bilang begitu. "Itu ga bikin lo rendah. Lo cuman bilang, gue suka lo. Sama halnya kayak, lo temen yang baik. Gue ga nganggep lo rendahan saat lo bilang gitu ke gue, malah gue ngerasa keren, karena lo anak yang takutan itu berani nyatain perasaan. Berani jujur sama perasaan."

Kalau diingat-ingat lagi yang Xelio bilang memang benar semua. Caca mengira Xelio menolaknya karena cowok itu tidak suka padanya.

Caca cuman menyatakan perasaannya karena tidak mau tenggelam begitu saja oleh waktu.

Dan Gavin sekarang malah semakin membuatnya pusing. Rasa yang seharusnya dengan simple tumbuh begitu saja sekarang jadi bercabang dan keinginan untuk menjauh dari Gavin mulai berdatangan.

Caca mau menjauh karena tidak mau diberi harapan palsu, Caca mau menjauh karena dia tidak mau mendapatkan sakit hati lagi, Caca mau menjauh karena sedikit demi sedikit rasa suka ini menunjukan keberadaannya.

gavinca: Puppy Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang