WHAT'S UP YO!
VOTE AND COMMENT FIRST!Author hanya minta kalian untuk vote, apa kalian tidak tahu caranya ngevote sampai memilih menjadi siders (?)
NEXT? 40 VOTE
YOK DI VOTE DULU
𝚃𝚑𝚊𝚗𝚔 𝚢𝚘𝚞 𝚏𝚘𝚛 𝚋𝚎𝚒𝚗𝚐 𝚖𝚢 𝚑𝚊𝚙𝚙𝚒𝚗𝚎𝚜𝚜 𝚐𝚒𝚛𝚕𝚜, 𝚒 𝚑𝚘𝚙𝚎 𝚢𝚘𝚞 𝚊𝚕𝚕 𝚑𝚊𝚟𝚎 𝚐𝚘𝚘𝚍 '𝚊𝚐𝚎𝚗𝚌𝚢'
𝙷𝚊𝚑𝚊𝚑𝚑𝚊𝚑𝚊𝚑𝚊𝚑𝚊 𝚒 𝚕𝚘𝚟𝚎 𝚢𝚘𝚞 🤟Jennie duduk bersandar di bangsal rumah sakit, sambil menikmati sarapannya. Ranjangnya di kelilingi oleh Jisoo, Rosé, dan Lisa yang juga sedang menyantap makanannya.
Sesekali mereka tertawa mendengar celotehan Jisoo yang memang absurd dari orok.
Momen sempurna yang memang diharapkan Jisoo, melihat semua adiknya berkumpul tanpa adanya masalah percintaan atau yang lain. Seperti waktu dulu.
Lisa sesekali menggoda Rosé dengan menggambil beberapa jatah sarapannya. Jennie yang melihat itu terkekeh, ia menyendokan beberapa lauk dan menaruhnya di makanan Rosé.
Dengan sigap Jisoo, Lisa, dan Rosé menaruh lauk mereka ke piring Jennie
"Kalian kenapa tumben ga rebutan makanan, hahahhahah"
"Orang sakit butuh makan yang lebih banyak" Jawab Jisoo
"Benar, jadi unnie makan yang banyak ya" Ucap Lisa.
"Udah kenyang... Jadi bisa cerita sekarang? Rosie?"
"Uhukkk!"
Rosé tersedak ketika Jennie menyebut namanya.
"Hehehehehe oke, sebentar ya nanggung kurang dikit" Ucap Rosé lalu segera menghabiskan makanannya.
"Jadi waktu itu..... "
Flashback
Rosé membuka matanya, ia hanya melihat kegelapan. Tidak ada cahaya satu titik pun yang dapat ia lihat. Tubuhnya terasa terkunci dan tidak dapat ia gerakan.
"Unnie tolong.... Rosie takut, Lisayaa"
Tiba-tiba semua masa kelamnya tergambar dengan jelas.
Gadis itu melihat kedua orang tuanya tergeletak tak bernyawa dengan banyak darah yang keluar dari pelipisnya. Rosé kecil menahan tangisannya dengan mengigit tangannya. Ia sedang bersembunyi di bawah kasur.
"Andwaeee Appa Eomma!!!!" Ia ingin menyelamatkan mereka tapi ia tidak bisa bergerak sama sekali.
"Unnieeee t-takut.... Lisayaaa t-tolong" Rosé menangis, ia sangat ketakutan sekarang.
Suara tembakan terdengar jelas menemani malam kelam yang di ingat Rosé selamanya. Teriakan sang Eomma yang kesakitan membuat Rosé ingin menutup telinganya. Darah berceceran membuat dia semakin terisak.
Perlahan bayangan orang tua nya menghilang, diganti dengan betapa hancurnya orang yang ia sayangi, kedua kakaknya dan Lisa.
"Kenapa kalian menangis, a-aku disini. Unnie Lisaa heiii"
Sekarang semuanya terganti dengan warna putih, Rosé bisa melihat dirinya dan bisa menggerakkan seluruh tubuhnya. Ia melihat ada sebuah stasiun bus yang sering ia naiki bersama Lisa ketika trainee.
Rosé melihat jelas kedua kakaknya Jisoo dan Jennie sedang memasak untuk mereka, melihat bagaimana betapa bahagia kehidupan mereka.
"A-aku dimana?" Tanyanya di dalam hati
"Kalian orang baik, tempat mu tidak disini. Perbaiki hubungan kalian" Ucap seseorang.
"Anda siapa?"
"Bukan siapa-siapa, lanjutkan kehidupanmu. Lakukan hal baik seperti sebelumnya. Kalian berempat memiliki tempat spesial dimata Tuhan."
"Tangan kita kotor penuh darah, bagaimana bisa Tuhan memaafkan kita" Ucap Rosé
"Sesuatu yang salah dimata manusia akan menjadi benar ketika melakukannya dengan alasan kebaikan untuk orang lain. Kalian berempat akan memiliki kebahagiaan abadi"
Rosé terbangun dengan alat kedokteran yang banyak terpasang pada tubuhnya. Ia dapat melihat dengan samar dokter yang terkejut. Segera suster yang berada disitu mematikan alat kejut jantung.
Gadis itu menatap suster sambil menggelengkan kepala, pertanda ia tidak mau para unnie nya dan dunia tahu jika ia sudah sadar.
"Kita akan mengkonfirmasi, bahwa Park Chaeyoung sudah tiada"
Flashback End
"Selesai deh ceritanya"
"Kau tidak mengarang kan?!!! Ceritamu terdengar seperti di film" Ucap Lisa
"Gila ya! Aku hampir mati, mana mungkin aku bisa mengarang"
"Udah ya jangan berantem, sekarang Lisa yang cerita" Ucap Jisoo
"Akuu?!"
"Ya lah siapa lagi, cepat cerita" Ucap Jisoo
"Unn-- aku hanya tidak ingin memahas masalah ini lagi. Aku tidak ingin melukai perasaan Jennie unnie." Ucap Lisa dengan nada yang pelan di akhir kalimat.
"Aniya, gwenchana. Unnie juga ingin mendengar ceritamu"
"Okei, jadi setelah pergi dari dorm. Aku jalan ke sungai Han, btw banyak yang orang membicarakan ku dengan sebutan gila. Setelah itu duduk di bangku, ada yang menghampiriku tapi aku pingsan duluan"
"Waktu aku sadar udah di ikat di kursi. Aku melihat ada bayangan orang dari kegelapan. "
"Nugu ya?"
"Hshs Choi Miyeon. Astaga aku membayangkan dia masih hidup atau tidak" Ucap Rosé
"Yak! Ini bagian ku, kamu diem aja" Balas Lisa
"Wanita it---"
"Hustttt diem duluuuu, biar aku cerita duluu unnie" Lisa membekap mulut Jisoo
"Setelah itu Lisa hampir di bunuh, dan aku datang menyelamatkannya. Selesai" Ucap Rosé
"YAKK!!!! Unnieee lihat lah adikmu" Adu Lisa ke Jennie sambil menghentak-hentakan kakinya
"Miyeon? Wae?"
"Aaa itu, unnie masih ingat trainee asal China yang bunuh diri?" Ucap Lisa
"Yuen? Gadis yang ingin menjadi kekasihmu?" Tanya Jisoo
"Yap, Miyeon menyukainya. Dia mengira Yuen bunuh diri karena aku menolaknya." Lanjut Lisa
"I think she's crazy" Ucap Jennie
"Semua akan gila karena cinta"
"Unnie menyidirku ya?!!!"
"Itu kenyataannya"
Ini pada minta sad ending atau happy ending? Terserah mumpung author baik hati haahahahhaha.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEVIL'S (BLACKPINK)
Mystery / ThrillerKetika 4 gadis yang terkenal baik dan imut memiliki 2 sisi yang berbeda yang satu mengerikan(devil) yang jarang diketahui oleh orang lain dan sisi yang lainya memiliki rasa sayang dan ingin melindungi setiap member. SLOW UPDATE!!! WARNING!! Menga...