Fiveteen

517 62 8
                                    

WHATS UP YO!
VOTE AND COMMENT FIRST!

Author hanya minta kalian untuk vote, apa kalian tidak tahu caranya ngevote sampai memilih menjadi siders (?)

Seneng sih ada yang masukin cerita author ke reading list, tapi jika cuma gitu tanpa vote bukannya kurang afdhol.



















Keesokan harinya,

Jisoo terbangun karena terik matahari yang semakin menyilaukan. Jisoo bangun dengan keadaan mata sembab dan hidung yang tersumbat karena menangis.

Ia melihat ke arah dua adiknya, ya tepat mereka memilih untuk tidur bersama dan menghabiskan malam dengan menangis bersama, mungkin Rosé juga menemani mereka(?)


Cup

Jisoo memberikan ciuman yang tulus untuk kedua adiknya itu. Ia tidak mau kehilangan lagi, cukup Chaeyoung!

"Unnie menyayangi kalian, just stay and don't go" Batin Jisoo

Jisoo kembali melamun, menatap lurus ke arah depan yang menyajikan tembok polos berwarna putih. Pikirannya berkelana entah kemana.

Tapi indra penglihatan Jisoo menangkap sesuatu, ada sekelibat bayangan yang lewat. Tidak itu bukan hantu yang biasanya mengganggu mereka karena mereka telah pindah dorm.

Lalu segumpalan asap lama-lama membentuk menjadi seseorang yang Jisoo kenal betul, makin lama makin jelas. Rambutnya berwarna pirang dengan pipi gembul, Jisoo tahu itu adiknya.

"Chaeyoungiee.... " Mulut Jisoo sedikit terbuka, lagi dan lagi Jisoo menangis.

"Unnie... " Ucap Rosé yang memakai pakaian serba putih dan ia terlihat sangat cantik sekarang.

"Berhentilah menangis, itu berlaku untukmu Lisa dan Jennie unnie. Aku baik baik saja, tidak perlu ada yang di tangisi. Manoban akan bisa menjaga kalian dengan baik sesuai janjinya, dan aku percaya itu. Maukah unnie berjanji tidak akan ada air mata setelah ini? Berjanji membuat jennie unnie dan Lisa berhenti menangis?" Ujar Rosé sambil terus menampilkan senyuman terbaiknya.

"U-unnie t-tidak bisa berjanji" Ucap Jisoo menatap ke arah Rosé.

"Jisoo unnie kumohon, aku tidak akan tenang jika kalian terus terusan menangis ku seperti ini. Aku yakin unnie bisa, dan aku percaya... "

Tubuh Rosé semakin memudar dengan seiring cahaya matahari yang meredup, menjadi kabut asap secara perlahan.

"Chaeng... No no don't go" Ucap Jisoo

"Aku sayang unnie" Ucap Rosé sebelum sepenuhnya menjadi asap lagi.

"ANDWAE!!" Teriak Jisoo, karena teriaknya yang begitu keras membuat Jennie dan Lisa bangun

"Unnie what happen?" Tanya Jennie sambil mengucek matanya.

"Chaeng... Tadi dia di sini" Jelas Jisoo

"Yakk! Unnie sendiri yang bilang untuk mengikhlaskan Rosie, tapi unnie malah kayak gini. Macam tak betul nih budak" Suara Jennie yang terkesan lucu membuat Jisoo melebarkan senyuman, Lisa juga melebarkan senyumnya.

"Chaeng,,unnie berjanji tidak akan ada air mata setelah ini" Batin Jisoo





Mereka bertiga berkumpul di ruang tengah, suara televisi yang menyiarkan berita kematian adik mereka menjadi background untuk keheningan yang mereka ciptakan.

DEVIL'S (BLACKPINK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang