Kriiiiing... Kriiiinggg
Seorang pria remaja yang tengah tertidur pulas di atas ranjang kebanggaannya terpaksa bangun karena bunyi keras alarm laknat yang dipasang adiknya untuk memudahkan pekerjaan rutinnya yaitu membangunkan kebo tidur setiap pagi.
"Shiitt"
Umpatan kecil dari seorang pria bertubuh tinggi dan ganteng, siapa lagi kalau bukan Aji. Sosok laki-laki yang friendly dan sedikit cuek, mahasiswa baru jurusan teknik mesin.
Sebenarnya fakultas teknik bukanlah tujuan utama Aji namun apa daya, dia adalah Aji Gavriel Widyatama putra sulung dari Praja Abraham Widyatama penerus perusahaan PT. Kocar-Kacir, dan mempunyai cabang di Swiss yaitu PT. Ogah Rugi, jadi mau tidak mau dia harus menjalani semua kemauan ayahnya.
"Anjing kesiangan" umpat aji dengan suara serak khas orang bangun tidur sembari mematikan jam weker berwarna hitam itu. Dengan malas Aji terpaksa turun dari tempat tidur untuk melakukan rutinitasnya yaitu bersemedi di kamar mandi.
Ketika Aji telah selesai membereskan semua barangnya untuk dibawa kekampus, akhirnya Aji menuruni anak tangga dengan terburu-buru hingga terjatuh, terjungkal sampai ke lantai.
"Hahaha, lo ngapain atraksi disitu bang?" tanya Rean sambil tertawa terbahak-bahak.
Rean adalah adik satu-satunya Aji, umur mereka hanya selisih 2 tahun jadi sekarang Rean duduk di kelas 2 SMA.
"Aduuh" keluh Aji sembari memegang bokongnya yang sakit akibat terbentur lantai.
Aji berusaha bangun dan terus memegangi bokongnya sembari sesekali meringis kesakitan.
"Gue kesiangan tolol, kenapa ga bangunin gue" ucap Aji sembari menoyor kepala Rean yang sedang asik melahap sarapannya.
"Lo tidur kaya kebo bang, lo tau udah berapa sawah yang gua bajak sambil nunggu lo bangun?" jawab Rean yang terus melahap selembar roti berisi selainya itu tanpa menghiraukan abangnya.
"ck" Aji berdecak sembari memakai sepatunya tanpa mendengarkan ocehan adiknya.
"Makanya bang, lain kali pasang speaker dikamar lo, apa perlu gue pakein toa disetiap sudut kamar lo hah?, biar rayap sama kuman-kuman membandel di dinding lo ikutan bangun?" teriak Rean.
BRAKK
Satu lemparan buku tebal tepat mengenai kepala Rean. "sat" gumam Rean sambil mengusap kepalanya.
"BANG PERALATAN OSPEK LO UDAH LENGKAP BELOM?" tanya Rean sambil teriak, karena posisi Aji sudah sampai di gerbang rumah.
Sontak Aji berbalik ketika mendengar ucapan Rean tersebut, lalu mendekatkan wajahny ke arah Rean dan berbisik.
"Gue ga peduli" bisiknya, lalu mengambil kunci motor yang sedari tadi ada di meja makan.
"Woi bang, kunci motor gue"
"Lo bawa mobil aja hari ini" ucap Aji yang sudah mendapatkan kunci motor tersebut lalu tersenyum sembari melemparkan kuncinya keatas.
"Sialan, lagi-lagi gue yang ngalah" umpat Rean kesal.
Tanpa menghiraukan adiknya, Aji langsung mengambil helm yang berada di atas jok motor lalu segera tancap gas mengendarai kuda besi miliknya itu menjauh dari rumah menuju kampus.
Disinilah Aji sekarang, parkiran kampus yang sudah ramai di penuhi gadis berbaris rapi yang hampir mirip dengan parade truk tronton, ingin melihat ketampanan seorang Aji Gavriel Widyatama. Sontak beberapa gadis mematung ketika melihat Aji membuka helm dan menyisir rambut kebelakang menggunakan jarinya. Aji langsung pergi dari parkiran tanpa menghiraukan teriakan-teriakan mereka yang memanggil namanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ENDURE
Humorpernahkah kamu melakukan sesuatu hanya karna selalu itu yang di lakukan? kamu melakukannya tanpa tahu apa yang harus kamu teruskan. Lalu, apa kamu pernah penasaran mengapa semua hal itu berpasangan? seperti teman, ataupun sepasang kekasih? terutama...