Part 5

151 34 43
                                    

Kelas hari ini sudah hampir dimulai tapi Aji, Arga dan Raka belum melihat batang hidungnya Airi.

"Airi kemana ya?" tanya Raka kepada kedua sahabatnya karena penasaran.

"Gatau gue juga, dari tadi belum mencium aroma keberadaannya" jawab Arga.

Aji langsung mengambil ponsel dari saku dan segera menghubungi Airi satu-satunya sahabat perempuan yang sudah dianggap seperti adiknya sendiri.

"Halo ai-"

Tanpa aba-aba apapun Raka merebut paksa ponsel yang sedang di genggam Aji.

"Ai lo gapapa kan, lo kenapa ga ngampus? lo masuk rumah sakit? lo-" belum kelar Raka bicara yang diseberang telpon menyela ucapan Raka.

"Satu-satu anjing nanyanya" sela Airi kesal.

Raka hanya terkekeh

"Jadi kenapa lo ga ngampus?" tanya Raka

"Pengen bolos aja, males" jawab Airi santai.

"Ga mungkin, pasti lo kenapa napa kan" tebak Raka.

Karena dia yakin semalas-malasnya Airi dia tidak akan bolos kuliah kalau tidak ada apa apa, apalagi dia bertujuan untuk mengambil sks semester ini.

"Serius gue lagi males aja." jawab Airi.

"Yaudah, nanti pulang ngampus kita bertiga kerumah lo ya" jawab Raka.

"Ngapain?" tanya Airi kaget.

"Ngerjain tugas dari senior anjing" cetus Raka.

"Oh iye hampir lupa gua, oke dah dateng aja" sautnya.

"Oke" Raka segera menutup sambungan telponnya.

Raka kaget saat tau sedari tadi dia menjadi objek pandangan oleh kedua manusia bumi di sebelahnya.

"Anjing lo pada, natap gua udah kayak singa kelaparan aja" katanya dengan sedikit kejengat kebelakang.

"Gimana-gimana?" tanya Arga yang penasaran dengan keadaan Airi.

"Dia baik-baik aja katanya" jawab Raka sambil menyimpan ponsel Aji kedalam saku celananya.

"Hp gue anjing" cetus siempu sambil menggeplak kepala Raka.

"Oh iyaa" Raka terkekeh lalu mengembalikan ponsel itu kepada sang pemilik.

"Yaudah balik nanti kita langsung ke rumah Airi." ucap Aji. Arga dan Raka hanya mengangguk sebab dosen mereka sudah datang memasuki kelas.

Tak terasa kelas hari ini begitu cepat, mereka segera membereskan barang miliknya agar bisa cepat sampai dirumah Airi.

Ketika keluar tiba-tiba ketiga seniornya itu menghadang mereka tepat didepan pintu kelas.

"Anjing kaget" umpatan Arga dengan sedikit kejengat kebelakang dan mengusap usap dadanya yang sedikit lagi jantungan.

Dengan tidak merasa bersalah ketiga senior itu hanya menyilangkan kedua tangannya didepan dada lalu tersenyum miring.

"Stress anjing senyum senyum sendiri" ujar Aji dengan santai.

"Ih ngeri, gila kali" tambah Arga sembari bergidik.

"Sekarang kalian sudah berani melawan ya?!" bentak Reza.

"Iya emang kenapa ga senang by one dek" ucap Raka dengan gaya ngeledek.

Reza yang sudah tidak bisa menahan emosinya berniat menonjok para juniornya itu. Tapi langkahnya terhenti saat Leon menahannya.

"Biarin, mereka belum tahu kita siapa" ucap Leon sembari memiringkan senyumannya lagi.

ENDURETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang