"MAMAH"
"Bangun mah jangan tinggalin Rean"
"Om jahat, om balikin mamahnya Rean"
Gue membuka mata gue karena mendengar suara isakan Rean. Gue mengusap mata dan melihat Rean yang sedang mengigau lalu mengeluarkan air matanya.
"Mahh"
"Re, bangun Re" ucap gue sembari menggoyangkan badan Rean agar terbangun dari mimpinya.
"Bang mamah bang"
Dia terus mengulang kalimatnya dengan menyebut nama 'mamah' sontak gue menarik badan dia lalu memeluknya dan mengusap punggungnya agar tenang.
Akhirnya dia terbangun, lalu membalas pelukan gue erat. Dia menangis karena mimpinya itu.
"Bang gue mimpi itu lagi" ucap Rean yang masih dipelukan gue.
"Ikhlasin Re, mamah udah tenang disana"
"Tapi bang.."
Gue melepas pelukannya, lalu memegang bahunya.
"Tapi apa? ga ada tapi-tapian, mending lo mandi terus bikinin gue sarapan" ucap gue lalu menoyor pala Rean.
Dia hanya mengusap kepalanya lalu menatap mata gue sinis.
"Apa lo liatin gue? buruan gue laper"
"Sumpah bang gue lagi sedih ini" ucap Rean sambil merengek.
"Utututu kasian babu gue yang satu ini"
"Ini nih ambil buat beli balon" ucap gue sembari ngasih uang recehan ke Rean.
"Gila lo, lo pikir gue bocil" ucap Rean lalu berdiri dan pergi.
Gue hanya menggelengkan kepala gue lalu tersenyum. Gue cuma ga mau Rean selalu larut dalam kesedihannya tentang mamah, jadi gue berusaha bikin dia tenang.
Di hari minggu yang tenang ini, gue yang sedang menggabut berinisiatif untuk memainkan satu buah lagu, dan gue sudah siap memegang gitar lalu mulai memetik senarnya.
Tapi si anak dugong ini tiba-tiba merebut gitar dari gue.
"Lo ga ngampus bang?"
Sial lo Re, kaya ga ada kerjaan laen aja selain ngeganggu kegabutan gue ini.
"Ga ada kelas"
"Lo sendiri ngapa ga sekolah?" tanya gue basa basi agar dia pergi dari hadapan gue sekarang juga.
"Tanggal di kamar lo item semua ye?"
"Ini hari minggu bodoh, gue ketok palalu pake gitar nih"
Si anjing, malah gue yang di marahin sama nih bocil.
"Bang, emang lo bisa maen gitar?" tanya Rean
Sial dia ngeremehin gue, belum tau aja kalo tuh gitar udah gue petik satu negara tercengang.
karna fals ye-author
stop!! kau mencuri hatiku -aji
sinting -author
"Lo ngeremehin abang lo sendiri?"
"Bukan gitu, gue heran aja, kan lo sama sekali ga pernah megang gitar bang"
"Dan gitar dikamar lo cuma lo jadiin pajangan doang, dipojokan kamar lo" ucap Rean sembari terus memetik gitarnya.
"Ya itu karna gue udah bosen, masa lo gatau apa-apa tentang abang lo sendiri"
"Kata siapa? gue tau semua tentang lo" jawab Rean lalu membenarkan posisi duduknya mengahadap ke gue.
"Lo itu bodoh, bego, goblok, males, tolol, ga guna, sinting, amnesia" lanjut Rean sembari menghitung ucapannya menggunakan jari.
![](https://img.wattpad.com/cover/279847824-288-k595417.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ENDURE
Humorpernahkah kamu melakukan sesuatu hanya karna selalu itu yang di lakukan? kamu melakukannya tanpa tahu apa yang harus kamu teruskan. Lalu, apa kamu pernah penasaran mengapa semua hal itu berpasangan? seperti teman, ataupun sepasang kekasih? terutama...