07. Haruto's Decision

1K 135 77
                                    

Hello makasih banyak masih baca book aku walaupun updatenya gak jelas, kalau suka jangan lupa vote dan comment, karena comment kalian mood banget😭 aku senang baca dan balesinnya!
Keep safe and stay healthy ❤️❤️❤️

Jam menunjukan pukul 21.10 pada jam tangan mahal nan mewah berwarna hitam-gold yang masih lengkap dengan boxnya dan mulus seperti baru, dijual boleh nego--punya Haruto itu.

Sekarang dia sudah berada di tempat parkiran salah satu club tersohor yang menjadi tempat langganan kating-katingnya mencari mangsa itu atau jika mereka hanya ingin menghabiskan uang saja. Uang Haruto kali ini tepatnya.

Berkali-kali sudah Haruto hubungin Junkyu masih belum ada juga jawaban.
Haruto enggan masuk sendiri tanpa tau tempat duduk mereka, ia maunya yang pasti-pasti saja jadi nanti tinggal jalan lurus saja ke tempat mereka tanpa celingak-celinguk. Karena belajar dari pengalaman kalau Haruto celingak-celinguk gitu pasti jadi bahan perhatian para kaum horny maupun itu para hawa atau para adam yang rela disentuh oleh Haruto. Haruto kan tidak sebuaya katingnya yang lain sampai dengan sengaja tebar pesona.

Ia semakin yakin juga kalau katingnya itu belum pada sampai karena belum ada kendaraan besar bang Jaehyuk. Gak mungkin juga mereka naik motor, kan buaya harus tampil keren.

Tak lama kemudian, kaca mobilnya diketuk kencang oleh seseorang yang membuatnya sedikit kesal. Ga tau aja ini mobil mahal.

Ternyata oh ternyata yang ngetuk kacanya itu katingnya yang paling julid, Jihoon.

Lalu dimatikannya mesin mobilnya dan mengambil beberapa barang seperti dompet, kunci mobil dan vapenya. Iya dia gak ngerokok rokok yang murahan lagi, dia beralih ke vape karena lebih manis. Atau bisa saja karena kepikiran ucapan si manis di awal semester itu.

Setelah keluar dia langsung nyusul Jihoon yang masih balik ke arah mobil yang dipakainya datang tadi kesini.

"Bang lo pada kok telat sih? Ini udah rame banget tau, males gue kalo gak dapat tempat" Kata Haruto. Benar kan dia ini kalau sudah nyaman dan merasa dekat ke orang bakalan cerewet juga akhirnya, ya walaupun sesekali.

"Iya tadi si adek mau makan dulu, lagian udah reserve sofa kok" sahut Jaehyuk yang turun dari kemudi mobil. Junghwan habis nangis jadi pengen makan dulu guys tadi jadinya telat. Urusan perut tetap nomor 1.

"Hah adek? Lo punya adek?"

"Punyalah, adek gue manis loh hehehehe"

"Hah cewek? Berani banget lo bawa adek cewek lo?" Tanya Haruto.

"Gak, gue cowok kok gak usah dengerin si abang, btw hai Haru.." kali ini yang jawab Junghwan setelah turun dari pintu belakang kemudi dengan nada tidak semangat dan senyum yang dipaksakan agar tetap tampak ramah di depan Haruto.

Diotaknya dia hanya ingin minum sampai lupa rasa sakitnya dulu, tidak apa-apa walaupun sementara.

Haruto pun terdiam dan terkejut dengan raut wajahnya yang sangat kelihatan, ia bingung kenapa bisa So Junghwan jadi adek Yoon Jaehyuk? Nama depannya saja sudah beda, ia kaget juga mendapati Junghwan keluar dari mobil itu.

"Hahaha gak usah bingung bro, dia adek tiri gue makanya beda nama depannya. Lo udah saling kenal kan berarti gak usah canggung lah ya" kata Jaehyuk.

"O-oh iya bang udah k-kenal kok" jawab Haruto.

"Woi ayo masuklah angin malamnya dingin banget ini, ayo ah lama banget bacot di parkiran" protes Junkyu.

"Yaudah ayo masuk dek-LAH? Si adek mana?" Seru Jaehyuk.

Sementara yang lain masih bingung, sampai Jihoon lihat kalau si manis dengan hoodie hitam itu sudah jalan ke pintu masuk club itu. Mereka gak sadar kalau Junghwan sudah kesal karena mereka kelamaan jadi dia masuk duluan.

A Change Of Heart [HaruHwan] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang