11. A Chance for J?

845 109 85
                                    

Sorry lama update ya friends🥺👉🏻👈🏻
Enjoy the story❤️ jangan lupa vomment.
Keep safe and stay healthy ❤️❤️❤️
Aku saranin baca 1 atau 2 part sebelumnya, siapa tau lupa sama jalan ceritanya🥺


"Freak...sinting..bisa-bisa dengan gampangnya ngomong gitu?! Argh dasar bocah sinting!"
Dia kira gue segampang itu suka sama orang? Emang gue segampang itu hah? Dia kira gue belok kali ya? Gue udah bisa nahan godaan bang Jae selama ini gue udah sekuat ini biar gak belok, dan dia segampang itu ngomong!?! Gak tau diri!"
Sungut Junghwan dalam hati, sedangkan kakinya melangkah cepat menuju suatu ruangan di ujung koridor.

Begitu sampai di depan kelas itu Junghwan langsung membuka pintu dan melihat Jeongwoo yang sudah duduk di belakang bersama Doyoung.

Tanpa basa-basi Junghwan mendatangi kedua temannya itu.
"Gue bolos ya..lo pada mau ikut atau gak? Kalo gak gue titip absen ya" serunya cepat lalu segera berbalik badan tanpa menunggu jawaban dari kedua temannya itu.

Namun tangan Jeongwoo lebih cepat bergerak untuk menahan tangan Junghwan.

"Gue ikut tunggu bentar mau beresin buku gue dulu, lo ikut gak Doy?"

"Eh tapi minggu lalu gue baru aja bolos....gimana ya..bodo amatlah anjeng gas aja" seru Doyoung.

"YEDAMMM gue titip absen yaaa!! Kita bertiga lebih tepatnya" lanjut Doyoung sambil nyengir gak jelas.

"Iya boleh sih tapi kalo ketahuan gimana? Apalagi langsung bertiga gini, nanti gue yang kena kalo ketahuan"

"Duh lo ribet tuh tua bangka gak pernah cek absen kok, kelar kelas langsung keluar dia..kalo ketahuan bodo amat anjing gak peduli gue" kali ini yang Jawab Junghwan.

Beberapa orang yang berada di ruangan itu seketika terkejut mendegar Junghwan berkata kasar seperti itu, setau mereka dia ini anaknya sopan dan ramah pokoknya berbanding terbalik dengan kelakuannya barusan. Namun terkecuali untuk kedua temannya yaitu Doyoung dan Jeongwoo, mereka bukan terkejut tapi lebih ke was-was.

Junghwan yang dalam mode senggol bacok seperti ini berarti sedang dalam masalah serius. Karena seberat apapun tugas atau beban yang ditanggungnya Junghwan bukan tipe yang orang yang gampang stress dan jadi mode maung seperti ini.

Jeongwoo dan Doyoung yang paham akan perubahan sikap itu saling pandang dan memberi kode, yang berarti temannya itu benar-benar dalam suatu kesulitan.

"Udah-udah lo rese kalo lagi laper, kita keluar sekarang makan dulu tapi--"Ujar Jeongwoo sambil narik tangan Junghwan ke arah pintu keluar
"-- Yedam! gue sama Junghwan gak usah ditipsenin masih banyak jatah kok, Doyoung aja noh" lanjutnya.

"Tolong ya Damm! Sorry juga Junghwan lagi sensi tadi" Seru Doyoung sembari mengikuti kedua temannya itu.

"Iya..iya santai aja" ujar Yedam.
.
.
.
.
.
Tujuan dari mereka bertiga adalah kantin tempat biasa mereka makan siang yang tidak jauh dari gedung fakultas mereka. Kini ketiganya sudah duduk di kantin setelah memesan makan mereka masing-masing.

"Lo kenapa sih Hwan? Bukannya tadi baru ngomong sama Haruto?" Ujar Jeongwoo yang kini mendudukan dirinya di samping Junghwan dengan tangannya menepuk pelan punggung Junghwan.

"Gak biasanya lo emosian di depan banyak orang kayak tadi Hwan, lagi ada masalah ya?" Sambung Doyoung yang duduk tepat di depan mereka.

"Gue tau lo pasti lagi ada masalah kan? dari tadi pagi kelihatan Hwan...kalau mau cerita ya cerita aja I'm all ears" ujar Jeongwoo lagi sambil mengusak kepala Junghwan yang sudah menunduk di meja kantin.

A Change Of Heart [HaruHwan] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang