A Change Of Heart [HaruHwan]

16. A day with him❤️

Sorry for the very very late update!! Masih ada yang mau baca kan? I guess and hope so❤️ Part ini mengandung kerandoman Haruhwan yang lagi kasmaran🥰 Jangan lupa vote dan comment kalau kalian suka❤️

Halaman rumah Junghwan malam ini terlihat lebih ramai daripada biasa dengan adanya mobil yang terlihat asing terparkir rapi. Jumlah kendaraan roda 4 itu kian bertambah dengan masuknya mobil Haruto ke halaman itu.

Junghwan awalnya tiduran di jok mobil yang diturunkan karena alasan kepalanya masih pusing ia masih ingin rebahan, walaupun matanya menatap layar handphone Haruto.

Haruto membiarkan Junghwan memakai handphonenya karena dia tidak tega melihat si manis merasa bosan, lagi pula tidak ada yang perlu disembunyikan.

"Tumben rumah lo rame, ada acara apa?" ujar Haruto penasaran.

Junghwan menegakkan jok mobil itu dan matanya melotot terkejut melihat semua mobil yang terparkir di halaman itu. "Huh? shit–gue lupa ada kumpul keluarga besar!!" Paniknya setelah melihat adanya mobil pamannya yang nyebelin luar biasa itu terparkir rapi.

"Haru please sebelum ada yang lihat, lo mundurin mobil kita keluar aja!" Lanjutnya dengan suara yang tergesa.

"Eh kenapa? Kata dokter tadi lo butuh istirahat. Lagian bang Jae kan udah ngabarin ke nyokap lo kalo gue yang anter lo pulang, nanti gue dikira nyulik anak orang lagi"

"Duh! Dengerin gue sekali ajaa! Cepetann! Keluarga besar gue rese banget, gue males jumpa merekaa!"

"Tapi nanti bang Jae–ARGH DUH DUH SAKIT IYA IYA KITA KELUAR" Haruto menggeram kesakitan saat Junghwan tanpa ampun mencubit lengannya kencang.

"Cepetannnn!"

Haruto merasa lengannya masih sangat sakit, namun mau gak mau dia harus keluar dari halaman itu secepat mungkin sebelum Junghwan kembali mencubit lengannya.

Namun lagi-lagi tanpa mereka sadari ada sepasang mata yang kembali memergoki mobil Haruto yang pelan-pelan keluar dari halaman rumah itu. Menatap penuh curiga juga penasaran.
.
.
.
.
.
"Ini mau kemana? Lo ada tujuan atau gak?" Ujar Haruto memecah keheningan yang awet sedari tadi.

Kurang lebih sudah 15 menit Haruto menyetir mobilnya tanpa arah yang jelas, keduanya tidak ada niat memecah keheningan di mobil itu yang mulai menyesakkan. Hingga akhirnya Haruto berinisiatif bertanya kepada Junghwan yang masih sibuk dengan handphonenya.

"Terserah lo, kemana aja boleh" Jawab Junghwan acuh tak acuh.

"Tapi kata dokter tadi lo butuh bed rest? Gimana mau istirahat kalo lo aja ga mau pulang Junghwan? Ga mungkin kan ke Apart gue"

"Kenapa ga mungkin?"

"Bukan ga mungkin, y-ya tapi takutnya lo ga nyaman aja.."

"Yaudah ke apart lo aja, ga masalah kan? Lo bukan stalker yang creepy terus punya banyak poto gue ngegantung di kamar lo kan? Atau bener gitu, makanya lo takut gue ke apart lo?"

"Apaan? Gak lah, gue suka sama lo tapi gak sampe kayak stalker gitu!"

"Oh...gitu..terus ini di hp lo kenapa banyak banget poto gue?"

Haruto yang tadinya masih fokus menyetir kini kehilangan fokusnya, terciduk gebetan sendiri seperti ini membuatnya merasa kehilangan muka di depan Junghwan.

"Itu kan gue poto kalo kita lagi makan siang bareng, gue gak pernah ngikutin lo selain itu.." Jawabnya dengan tenang namun jiwanya terbantai.

"Hm kali ini gue maafin karena potonya bagus-bagus"