13. Explanation

806 99 59
                                    

Hai update nihhh!!! Enjoy the story yaa!
Jangan lupa Vomment kalau kalian suka, kalau gak suka minggat aja🤪 toh aku buat cerita ini buat healing dan seru-seruan so no hard feelings, Keep safe and stay Healthy ❤️❤️



Junghwan melangkahkan kakinya dengan cepat tanpa menunggu Jeongwoo yang masih memarkirkan motornya. Jeongwoo yang ditinggal dibelakang merasa bingung dengan Junghwan yang meninggalkannya begitu saja. Padahal jelas-jelas dia membawa banyak makanan kesukaan Junghwan, namun ia hanya mengabaikannya saja.

Junghwan harus segera ke kamar mandi untuk menenangkan diri, mencuci mukanya agar bisa tersadar sepenuhnya dari kejadian di mobil tadi yang seperti mimpi siang bolong baginya.

Begitu sampai di kamar mandi ia langsung menghidupkan air pada wastafel dan mencuci mukanya. Dan terkejut ketika melihat bibir bawahnya yang sedikit bengkak.

"Crazy, he really know what he's doing" gumam Junghwan pelan sambil mengelus bibir bawahnya.

Namun bukannya memanfaatkan waktu untuk menenangkan dirinya, dia sekarang malah memutar ulang lagi adegan ciuman itu sambil duduk di atas kloset yang tertutup.

"Sekarang gue harus apa? Gak mungkin gue secepat ini punya rasa ke orang baru kan?
Iya gue gak mungkin suka sama dia, gak mungkin.......gak..mungkin..."

Walaupun mulut berucap demikian, tidak dengan perasaan Junghwan saat ini. Saat Haruto menyebut namanya dengan suara berat itu, menatapnya hangat, dan mengecup bibirnya lembut saat itu juga Junghwan merasa seperti berada di langit ketujuh. Perutnya penuh dengan beribu kupu-kupu yang siap membawanya terbang.

Tok tok tok

Bunyi ketukan pintu itu memecah keheningan dan membuyarkan lamunan Junghwan.

"Dek itu Jeongwoonya kenapa ditinggal sendiri?" Sahut orang dari sisi luar pintu kamar mandi.

Junghwan sempat bingung sebentar mendengar suara itu? Seperti suara Jaehyuk tapi sedikit berbeda. Tak ambil pusing Junghwan menjawab dari dalam.

"Iya sebentarr.."

Ketika Junghwan mendengar suara kaki berjalan menjauh dari pintu ia langsung mencuci ulang mukanya berharap dapat menghilangkan rona merah dan membuat mukanya kembali segar seolah tidak terjadi apa-apa.

Didengarnya suara Jeongwoo berbicara dengan seseorang di ruang tamu membuatnya penasaran, Dan ketika melihat punggung lebar itu ia langsung tahu siapa orang itu. Orang yang sangat ia andalkan dan sayangi selain mamanya. Siapa lagi kalau bukan Papa Yoon.

Junghwan anak durhaka memang, bisa-bisanya dia lupa suara papanya sendiri.

"PAPAAAA?!?"

Mendengar suara menggelegar itu membuat Papa Yoon dan Jeongwoo sangat terkejut sampai Papa Yoon menumpahkan air dari gelas yang dipegangnya.

Junghwan langsung lari kearah Papa Yoon lalu memeluknya erat untuk melepas rindunya yang sudah terpendam. Padahal Papa Yoon hanya bertugas selama 2 minggu.

"Aduh dek manja sekali kamu, gak malu di depan Jeongwoo manja gini?" Sambut papanya dengan senyum gemas.

Junghwan hanya menggelengkan kepalanya di dalam pelukan lelaki tua kesayangannya itu.

Jeongwoo yang melihat itu hanya dapat tersenyum gemas melihat tingkah Junghwan yang sangat kekanakan saat berada di sekitar orang terdekatnya.

"Are you okay son? Is something happen?" Ujar papa Yoon tiba-tiba.

Mendengar itu Junghwan langsung mendongakkan kepalanya melihat langsung ke Papa Yoon. Mukanya merengut tidak senang.

"Papa pasti udah dengar kan dari Abang Jae? Gak usah dibahas lagi, lagian basi banget pura-pura gak tau..but I'm fine, kenapa papa gak percaya?" ujar Junghwan, ceritanya dia ngambek dengan alasan yang tidak jelas.

A Change Of Heart [HaruHwan] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang