Pada gemuruh hati sebentar ini, lisa mencium ku dengan kata kata paling serius. Pasrah dengan cumbu nya bukan pilihan terbaik. Panas badan merenggut tekanan dalam saluran darah ku. Menyapa jantung lebih cepat dari biasa.
Emosi
Benar seperti sedia kalaEmosi itu
Ku dapati dalam pertentangan nya terhadap dua pilihan.
Ingin menetap karena janji, atau pergi untuk kebaikan hati. Membentak nya di dalam telepon sudah sering ku lakukan, cumbu nya kali ini, tidak se panas dulu. Mereka yang terbiasa iri pada pendahulu seperti kami. Akan selalu berkata"Yang langgeng ya mbak mas nya"
Heh.
Kata putus adalah doa penutup di acara yang begitu lama. Aku sebagai pembicara hanya mendengar protokol mengarahkan nasib di penghujung waktu.
Lisa, kau itu bukan alasan untuk aku bertahan. Jika selingkuh adalah jalan halus untuk membuat mu sadar, betapa dalam nya luka yang kau bangun di dalam dada seorang hilman.
Seorang pria yang menanggungi hidup kandungan mu.
Pergilah.
@daWahid, 2021.
KAMU SEDANG MEMBACA
daWahid da tulis
PoetryAssalamualaikum Wr.Wb. Buku "daWahid da tulis" merupakan buku pertama @daWahid. Berisikan kumpulan-kumpulan puisi, sajak, dan narasi pendek malalui sudut pandang yang beragam. #SalamBahagia @daWahid (Note: *Bagi Wahiders yang mengutip puisi dan saja...