Kau Bukan Tuan

3 0 0
                                    

Aku ini bukan siapa-siapa
Jangankan ingin berharap sebagai pilihan
Ingatkan diriku sebatas ingatan pun jangan
Tuhan itu sederhana menurutku
Percaya
Kau hanya perlu itu
Percaya, bahwa dia sedang melihat mu
Percaya, bahwa dia ada di sebelah mu
Percaya, bahwa dia tersenyum dalam doa mu
Namun, maha dahsyat kesederhanaan itu, tak sanggup aku tuliskan duhai tuan
Pun, ketika kau bertanya kepada dia
Dia yang kau anggap sebagai pendengar mu
Menyaksikan saksi palsu mu
Tanpa ada kesalahan
Tanpa ada perasaan
Kau lantas menyampaikan
Maka aku mengetahui
Kau tidak benar-benar percaya tuhan itu ada
Apabila benar demikian, inginlah aku bersama tuhan malam ini
Beradu bibir teko
Saling menyeruput teh hijau bersama tuhan
Dan kami tertawa
Mentertawakan mu tuan

Ingatlah sekali lagi
Aku ini bukan siapa-siapa
Bukan orang-orang yang kau anggap ada
Atau sebatas keperluan dahaga saja
Mungkin begitu adanya

Sekali lagi
Aku ini bukan siapa-siapa
Bukan keluargamu tuan
Bukan anak isteri mu tuan
Bukan pula anak suami mu tuan
Atau bahkan keponakan yatim mu
Aku
Ini bukan siapa-siapa
Tersenyumlah
Teruslah begitu
Bilamana memang cara bahagia mu demikian
Aku pun turut berdamai dengan kata demikian mu

Peluklah malam-malam itu sendirian tuan
Jangan kau tanyakan malam-malam tanpa bintang
Aku ini bukan binatang jalang seperti kata kata pahlawan anwar, atau chairil namanya
Karena aku bukan siapa-siapa tuan
Terimakasih sudah demikian tuan
Paham seperti itu tidaklah baik dengan umur yang terlanjur masak

Nikmatilah tuan
Hamba bukan budak mu yang di belah dua

Lagi, lagi tuan
Tak bosan aku mengingatkan
Pergilah bersama malam
Yang ku kenal bintang sebagai suaminya
Jangan hiraukan benturan meter-meteor 2 malam yang lewat
Zina dengan rotasi mu lebih kau kedepankan sekarang
Tidak apa tuan
Setidaknya bulan tidak akan bersinar
Tanpa ada bintang-bintang
Benda-benda kesayangan
Benda-benda pemerkosaan
Nikmatilah tuan
Kelak kita sama-sama meregang asteroid di jalur abu abu gelap

Percaya kah kau tuan?

@daWahid

daWahid da tulisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang