Kakek (2)

64 3 2
                                    

Bersandarlah si kakek, pada salah satu batang pinang. Matanya bersih memandang sekeliling. Lipatan keningnya hilang di sikut angin. Dagu sedikit terangkat, menopang bibir yang renggang. Mulut itu tak basah dan tak kuasa menahan udara yang lepas. Di ujung nafas dia berkeluh dan berkata "Aku Lelah".
Pematang sekitarnya saling berimpit, rumput yang tumbuh diatasnya bergetar. Sembari membalas, "setidaknya engkau bahagia bukan?".
Air pesawah itu jatuh saling beradu pada batu. Jatuh merebahkan tetesan pada sawah yang lain. Mereka menggenang dan memantulkan bayang wajah kakek. Nampak segaris senyum, beriak pada air dikala itu.

@daWahid

daWahid da tulisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang