Yuhon memperhatikan gerakan gelisah dari Lisa, wajahnya penuh dengan beban dan tak cerah.
"Nona kita akan sampai sekitar 2 jam lagi, apa anda ingin mampir dulu?"
Yuhon membuka pembicaraan namun Lalisa menggelengkan kepalanya menolak.
Sejak berangkat dari rumah sakit sekitar pukul 8 lebih, mereka sudah berkendara selama 4 jam penuh tanpa berhenti. Yuhon sangat ingin menghentikan mobilnya sekarang dan mengatakan pada Lisa untuk tidak datang ketempat itu. Masih ada ketakutan dalam diri Yuhon, dia ingin menghindari situasi sekarang ini. Ketetapan hatinya tadi seolah hilang.
Yuhon menepikan mobilnya saat melihat toilet umum yang ada di pinggiran jalan.
"Maaf nona, sepertinya saya harus ke toilet sebentar."
Lisa hanya mengangguk, tak ada sepatah kata pun yang keluar dari mulut nya sejak tadi.
Yuhon meninggalkan mobilnya menuju toilet, satu² nya alasan Yuhon ada di toilet sekarang karena keraguan hatinya. Dia tahu orang seperti apa Hyunbe, Hyunbe tak akan membiarkan nya hidup setelah apa yang akan dia lakukan nanti, namun Yuhon benar² ingin mengakhiri semua perbuatan nya selama ini. Dia menyesal.
Yuhon bahkan belum menetapkan pilihan nya sekarang saat sebuah notif pesan dari Hyunbe masuk. Yuhon terdiam setelah membaca pesan yang Hyunbe kirim padanya.
'Yuhon. Jangan pernah berpikir bahwa kau bisa melakukan apa yang sedang kau pikirkan saat ini. Jangan mengira aku tidak tahu apapun yang kau lakukan dibelakang ku Yuhon.
Aku sudah memperingatkan mu. Aku tak akan melakukan apapun pada fisikmu.
Aku hanya akan melenyapkan inti dari dirimu. Kau harus ingat ini, Yuhon!'
3 pesan yang dikirim Hyunbe mematahkan seluruh ketetapan hatinya. Inti dari diri Yuhon adalah keluarga nya dan Hyunbe akan menyakiti mereka jika dia berkhianat. Sejak awal Yuhon sudah tenggelam dalam pilihan nya, dia sudah tak bisa menarik dirinya keluar lagi. Bahkan jika dia akan mati dengan semua penyesalan nantinya itu masih lebih baik dari pada Hyunbe menyakiti keluarganya. Dia harus tetap menyembunyikan hal ini dari keluarga nya.
Yuhon meremas kuat ponselnya, dia tak boleh terlalu lama berada di sini sekarang, Lalisa akan curiga padanya.
"Nona maafkan saya"
Yuhon keluar dari toilet itu, berusaha memasang wajah senatural mungkin saat kembali kemobil nanti. Tak ada yang bisa Yuhon lakukan lagi, Yuhon berpikir bahwa dia pasti bisa memenjarakan Hyunbe dengan semua bukti yang sudah dia persiapkan, namun Yuhon lupa bahwa keluarga nya ada di dalam genggaman Hyunbe ditambah uang yang pasti akan membuat hukum tunduk padanya.
"Maaf nona, ternyata saya cukup lama."
"Bisakah anda melanjutkan perjalanan sekarang? Kita masih cukup jauh."
Lalisa berkata dengan nada dingin nya, Yuhon mengangguk dan melaju kan mobil nya lebih cepat dari sebelumnya.
"Kita akan segera sampai, nona."
~~~~
Jungkook melajukan motornya dengan cepat, berharap bisa mengejar Lalisa yang masih jauh didepan sana.
Padahal Lalisa sempat berhenti beberapa saat tadi namun Jungkook belum juga bisa mengejar nya."Sebenarnya kamu mau kemana Lalisa."
Ckiiiiitttttt
Bruuk
Jungkook terpental dari motornya, karena tak fokus berkendara dia sampai tidak sadar kalau ada truk yang akan melintas berlawanan arah dengannya, dia berjalan diarah yang salah. Jungkook berusaha keras menghindari tabrakan tapi tetap saja dia terjatuh karena hal itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Breath of Scandal (Luka masa lalu) [slow Up]
DiversosLalisa Manoban gadis yang diangkat menjadi anak oleh Ny. Park Joo Mi itu tetap lah sama dengan gadis yang dia temui 6 tahun silam. Tatapan matanya tetaplah dingin, kosong, penuh dendam dan takut terlihat kentara pada kedua bola matanya yang bersih...