[14] -Sebenarnya...-

61 22 34
                                    

_____^°^_____
⚠ Perhatian ⚠
Bagian kali ini akan ada throwback yang mirip dengan 'prolog' pertama namun dari sudut pandang tokoh berbeda
_____^°^_____


"Emang Nara pernah main bareng sama  Wonwoo?"

8 tahun yang lalu....

"Tumben nyamperin."  Perkataan ketus Dokyeom kecil membuat sang Ayah menyadarkannya.

"Ehh Dokyeom jangan ngomong gitu. Wonwoo kesini mau main, mamah papahnya lagi pergi dulu." Ujar Tn Lee.

Lebih tepatnya kini Wonwoo kecil tengah dititipkan pada keluarga Lee. Wonwoo yang berperawakan dingin sejak dulu itu hanya mengikuti perintah sang Ayah untuk membuat semuanya lebih cepat dan mudah.

Begitu juga dengan Dokyeom kecil yang akhirnya terpaksa bermain dengan teman rasa kulkas berjalan itu.

Untuk beberapa lama Dokyeom dan Wonwoo menghabiskan waktu dengan bermain game. Keduanya sangat tenang untuk ukuran anak yang tengah saling membunuh di dalam game.

"Teriak dikit kek Won kalo kalah. Sepi amat." Celetuk Dokyeom.

"Diajak ngobrol diem mulu lagi." Sambungnya.

"Gaseru, main yang lain aja." Wonwoo melempar stik game seolah muak dengan apa yang dilakukannya.

"Yang gak seru tuh bukan gamenya. Tapi yang maininnya! Tck.." Gerutu Dokyeom. Ia berpikir bahwa bermain dengan Wonwoo adalah salah satu kegiatan yang membuang waktu juga membosankan.

"Yaudah ke rumah Nara aja yu." Dokyeom berdiri, membuat Wonwoo menatap ke arahnya.

"Nara?"

"Masa gak-... Oh iya lupa kamu kan anak rumahan ya, jadi gakenal siapa-siapa. Nara itu sahabat aku, orangnya asik, baik. Pokoknya kalo main sama dia ga pernah bosen deh. Ayo cepet kita kesana!"

Tanpa bersuara, Wonwoo mengikuti arah langkah Dokyeom dari belakang.

Meminta bantuan asisten rumah tangga untuk mengeluarkan sepedanya di bagasi sampai  meminta izin kepada sang ayah yang tengah meneguk kopinya di teras. "Yah kita mau main di rumah Nara." Izin Dokyeom kecil.

"Pake topinya sayang, di luar panas. Kasih pinjem juga buat Wonwoo." Tn Lee mengizinkan.

🐴🐈

Di sepanjang perjalan itu Dokyeom tak hentinya menceritakan Nara kepada Wonwoo. Dari mulai seberapa dekat ia dengan Nara sampai dengan alasan Nara tak pernah mengikuti acara makan malam 3King.

"Kok gitu?" Tanya Wonwoo penasaran.

"Kayaknya karena dia satu-satunya cewe di keluarganya. Jadi Bang Taehyung terus yang diajak ke acara." Jawab Dokyeom di sela kesibukkannya mengayuh sepedah.

Dengan kekuatan kaki Dokyeom yang mengayuh kuat sepedah, akhirnya mereka berdua bisa sampai dengan cepat.

"Won, aku beli eskrim dulu ya disana. Bentar kok, tuh rumahnya Nara yang itutuh!" Tunjuk Dokyeom seraya menitipkan sepedahnya kepada Wonwoo.

"Gausah." Sambar Wonwoo.

"Apaansih lagian bukan buat kamu yee. Nara ulang tahun hari ini, jadi aku mau ngasih dia." Dokyeom menertawakan Wonwoo yang begitu percaya diri menganggap Dokyeom membeli eskrim untuk dirinya.

Wonwoo kecil terlihat kesal karena kepergian Dokyeom yang lebih lama dari perjanjian. Ia menarik nafasnya dalam seraya menatap ke arah langit yang begitu cerah.

RICH GARDEN | SVTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang