[26] -Pelangi setelah Badai-

87 14 4
                                    

_____^•^_____

_____^•^_____

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tapi Ra..

Apa?


Ayah aku buang semua foto dan barang mamah

Hah? Kenapa?

Alesannya supaya aku ga sedih lagi
Padahal dia egois kan ya?

Aku takut lupa muka mamah pas aku udah gede

Kamu gaada niat buat ikut keluarga mendiang ibu kamu?

Aku gamau ninggalin rumah ini, soalnya cuma tempat ini yang melekat sama harum mamah

Reyy... Jangan sedih:(

Gak lah! Ngapain sedih pas main game sama bocil kek kamu Kira!

Sialan!!


Eitsss gaboleh ngomong kasar~

Bodoamat!


Ciee ngambek🤣

Gak

Ra kalo udah gede jadi pacar aku ya

Idih najis


Halahh aku ganteng aslinya

Bodoamat

Sh*t -_-

_____^•^_____

Malam itu, malam yang cukup mengesalkan untuk Nara. Fakta mengenai Minji yang ternyata disembunyikan dan sang saudara Mingyu yang bersikukuh menutupinya. Jika saja Mingyu bercerita lebih awal, mungkin Nara tidak akan se dramatis ini mengkhawatirkan Wonwoo yang ternyata sedang menata perusahaan mendiang ibunya di NY.

Ia membaringkan tubuhnya sembari membuka laptop dan memeriksa tugas kelas pagi tadi.

"Kak Nara sini deh." Sunoo menyembulkan kepalanya di sela pintu yang sengaja Nara buka setengah.

"Apa?"

"Sini sebentar." Nara beranjak dan mengikuti arah langkah Sunoo menuju kamarnya.

Sunoo menunjukkan sebuah pigura yang terlihat masih baru.

"Beli hiasan ga guna lagi?" Tebak Nara, dan Sunoo mengangguk.

"Tadi aku masang pakunya tapi gabisa." Ujar Sunoo.

"Ya terus ngapain manggil kakak? Nyuruh masang paku? Kenapa ga minta tolong PA (Personal Asisten) dibawah? Atau Kak Taehyung yang deket di kamar sebelah."

"Ngga, Sunoo bisa masang sendiri. Tapi palunya kan gaada jadi..."

"Bentar. Perasaan kakak gaenak. Kamu pake barang kakak ya?" Selidik Nara.

RICH GARDEN | SVTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang