[왕좌]² JAMAIS VU✓

6 | Bloody Party

Happy Reading

Suara ramai khas sebuah pesta terdengar bersahutan. Ada banyak pasang mata yang saling bercengkrama dengan berbagai topik pembicaraan. Orang-orang didalam sana menggunakan pakaian formal dan mahal secara bersamaan. Dengan itu, siapapun yang melihatnya bisa menyimpulkan betapa tinggi derajat yang disandang mereka.

Namun itu tak menarik perhatian sama sekali di mata keduabelasan. Termasuk Hana yang kini sebelah tangannya memeluk lengan Junghwan. Kenapa Junghwan? karena gadis itu telah diajak duluan untuk wisata kuliner berdua.

Sebenarnya tadi ingin dengan Doyoung, tapi si lelaki yang kata mereka merupakan roti buaya itu kalah start.

Mata Junghwan berbinar kala melihat jajaran meja dengan setumpuk makanan beraneka ragam. Lain halnya dengan Haruto yang lebih terpesona dengan gelas berisi cola yang disusun bertingkat diujung sana.

"Ayo cicipin semuanya." bisik Junghwan kepada Hana.

Hana mengangguk, "Ayo."

Sebelum keduanya benar-benar pergi, Hyunsuk berpesan. "Jangan terlalu terlena ya, kita ada tugas disini."

"Baiklah, kakanda." jawab Junghwan dengan nada bercanda.

"Ini kita boleh pisah-pisah?" tanya Haruto.

Yoshi mengangguk, "Boleh, tapi tetep amati sekitar dan jangan matiin alat di telinga lo pada."

"Okeh!" Jeongwoo langsung semangat, lelaki itu sendirian sembari menuju meja berisi banyak kue bolu.

Selain Jeongwoo, yang lainnya juga memisahkan diri. Entah itu berdua atau bertiga yang pasti mereka akan menikmati pesta ini walaupun ada misi.

Orang-orang yang menghadiri pesta ulang tahun perusahaan ini tak akan bertanya siapa mereka. Karena semuanya akan menyangka bahwa para lelaki itu adalah salah satu keturunan dari orang penting disini. Tidak mungkin jika mereka menjawab bahwa diri mereka adalah agen rahasia asuhan Bunda Yerim yang diutus negara.

"Aduh, mau cicip yang mana dulu ya?" ujar Jaehyuk dengan wajah menyebalkannya.

Yedam yang berada di sampingnya langsung memutar bola matanya malas. "Cicip ijo-ijo itu coba. Kalo enak entar gue cicip juga."

"Oke, tapi kalo gue keracunan lo harus tanggung jawab."

"Kagak bakal keracunan anjir, ini 'kan pesta orang kaya."

"Siapa tau orang kaya gabut terus ngasih bumbu sianida disini. Terus korbannya nanti dijadiin tumbal buat kekayaan meningkat lagi."