Happy Reading
Hana dibawa para lelaki itu ke lantai delapan puluh delapan dimana jajaran alat medis berada disana. Yedam dan Mashiho langsung memakai jas milik mereka untuk mengobati Hana. Gadis itu masih membuka mata walaupun sayu.
Hana diletakkan pada sebuah bangsal putih bersih, warnanya hampir menyatu dengan dinding pada ruangan luas ini. Para lelaki yang tak bergerak berada pada jarak satu meter dari bangsal Hana.
"Han, bisa denger gue 'kan?" tanya Yedam, gadis itu menggerakkan pupil mata sebagai jawaban.
Yedam memasangkan alat-alat yang entah apa itu ke tangan Hana. Sedangkan Mashiho bergerak untuk membersihkan luka pada tubuh gadis itu. Ia meringis kala melihat bagian tangan Hana yang terbelah akibat gadis itu yang nekat memegang kaca.
"Gue bantu." kata Asahi yang langsung mendekat.
Junkyu ingin menawarkan diri pula, tetapi suara Jihoon langsung menghentikannya. "Udah, biarin mereka aja. Kalo keramean malah lama selesai ngobatinnya."
"Dahal gue belum ngomong..." lirih Junkyu.
"Kalian ke ruangan lain aja, diskusiin apa yang perlu. Ngerti 'kan maksud gue?" tutur Asahi datar, Yoshi menanggapi lelaki itu dengan anggukan.
Lantas sembilan lelaki itu langsung keluar dari sana, menuju ke ruangan bawah milik mereka walaupun jam menunjukkan pukul sebelas malam.
Mashiho dan Asahi dengan telaten membersihkan luka Hana. Pandangan gadis itu tak berubah, ia senantiasa menatap lampu ruangan yang tak silau menurutnya. Yedam yang melihat itu agak khawatir, tapi ia yakin bahwa Hana baik-baik saja.
"Han, masih bisa ngomong 'kan? Sakitnya jangan ditahan, teriak aja kalau perih." ujar Yedam.
Hana melirik Yedam, kemudian tersenyum tipis. Gadis itu seakan tak memiliki nyawa untuk sekedar menjawab ucapan Yedam. Mashiho dan Asahi yang mendengar dan sekilas melihat itu jadi ikut khawatir pula.
"Sa, lo bagian wajahnya, gue bagian kaki Hana." kata Mashiho.
"Izin ya, Han, celana lo kepanjangan soalnya." ungkap Mashiho sopan sembari menaikkan celana panjang Hana sampai ke bagian lutut.
Mashiho lagi-lagi meringis. Ternyata celana jeans tak terlalu menolong tubuh. Nyatanya kaki Hana penuh luka lecet dan itu membuat hati Mashiho berdenyut sakit.
"Kenapa ya orang-orang itu jahat banget sama lo?" gumam Mashiho yang tak didengar siapapun.
"Han, tarik nafas." suruh Yedam.
KAMU SEDANG MEMBACA
[왕좌]² JAMAIS VU✓
Ficção Científicaᴀ ꜱᴇQᴜᴇʟ ᴏꜰ ᴛʜᴇ ᴛʜʀᴏɴᴇ Seorang gadis pernah bertanya akan pertemuannya kembali. Tetapi ia tidak bisa mengingatnya sama sekali. Reinkarnasi itu ada. Sedihnya, jamais vu juga ikut serta dalam dirinya. Sebuah kisah, berlatarkan tahun 2090. [treasuresc...