4 | Memory Machine Concept

1.1K 284 518
                                    

Happy Reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading

Gadis itu dituntun secara tak langsung oleh keempat lelaki yang berada di dekatnya ini. Sudah dua minggu semenjak pertemuannya dengan mereka semua, Hana baru diajak berkeliling kesana kemari dengan beberapa dari mereka.

Ada Jaehyuk, Jeongwoo, Doyoung, dan Junghwan disini. Keempat lelaki itu dengan senang hati akan menemani Hana akibat mereka memang tak memiliki tujuan atau pekerjaan yang jelas. Jika kau ingin tahu dimana sisanya, tentu saja orang-orang itu tengah sibuk menyiapkan sesuatu.

Katanya Mashiho sudah memiliki teori akan mesin perekam memori yang pernah di usulkan saat itu. Jadi mereka yang memang lebih bisa sedang mengerjakan hal itu. Atau sisanya lagi sedang diluar untuk melakukan tugas lain.

"Laper gak, Kak?" tanya Junghwan.

"Engga." jawab Hana.

"Ya, gak laper lah. Orang barusan kita makan. Gak usah basa-basi ye, Junghwan. Gue tau yang kekurangan gizi sekarang tuh elo." cerca Jaehyuk panjang lebar.

"Mulut lo sok tajem banget deh," tutur Jeongwoo tak suka.

Doyoung terkekeh, "Wajar, sensi dia tadi pagi dimarah-marah Mashiho gegara ngebanting piring."

"Kesel lah, orang gue gak sengaja. Mana gue yang disuruh bersihin lagi bukannya robot. Buat apa punya robot asisten di kamar kalo gak buat disuruh-suruh."

"Gak buat apa-apa sih orang Bang Mashiho emang sengaja nyuruh lo." ujar Jeongwoo.

Hana terkekeh, "Sesekali gak apa 'kan, Jae?"

"Gak boleh, orang ganteng gak boleh disuruh-suruh."

Jeongwoo berdecak, "Justru karena lo gak ganteng makanya disuruh."

"Anaconda kalo salty sekali lagi gue terjunin dari sini." kata Jaehyuk bersiap mendorong Jeongwoo.

Jadi kelima orang itu sedang berada di lantai kosong tak berpenghuni. Sengaja dikosongkan karena tak tahu harus dijadikan tempat apa. Tempat itu berada di lantai dua ratu tujuh puluh dengan ruangan yang benar-benar full kaca sebagai dindingnya.

Kaki mereka melangkah, menjauhi lift untuk menuju pinggiran dinding kaca pada gedung itu. Seisi ruangan langsung menggema seiring dengan telapak kaki yang menyentuh lantai dengan bunyi.

"Woah, tinggi banget." ujar Hana takjub.

Dari ketinggian segini gadis itu bisa melihat bagaimana luasnya kota yang didominasi dengan gedung-gedung tinggi. Ada banyak flyingcar ataupun flyingmotorcycle yang terbang secara bebas di udara.

[왕좌]² JAMAIS VU✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang