kembali bertengkar.

196K 5.2K 109
                                    

Pov ali.

Apa yang akan kalian lakukan jika di saat hari pertunangan kalian tunangan kita pergi gitu aja. Mungkin kalian akan sedih, marah atau membatalkan pertunangan itu. Bagi aku tuh biasa aja. Kalau membatalkan mungkin saja tapi sayangnya tidak bisa semudah itu. Mom and dad tak akan mau membatalkan pertunangan ini.
Sebenernya aku heran sama  tuk anak ngapin coba. Pergi malem2 gitu,di tambah nada bicaranya yg emm sedikit aneh saat menerima telfon. Hei apa peduli ku,suka suka dia mau ngapin juga. Bukan urusan ku.

" li,km besok pagi jangan lupa ke rumah prily" ucap mom pada ku. Ahhh kenapa harus aku sih.

" mom, ngapin coba aku kesana lg. " tolak ku. Mom mendelik ke arah ku. Siap menerkam anaknya yg ganteng sejagat raya ini.

" mom bilang kesana ya kesana, Prily itu tunangan km. Apa km ga khawatir sama dia. Pokonya mom ga mau tahu. Titik" omel mom. Sial kenapa nasib ku jadi begini sih.

" ok,mom" jawab ku malas. Kulangkahkan kaki ku ke lantai atas. Menuju kamar favoriteku. Sungguh aku ingin cepat tidur dan berharap ketika esok bangun semua kembali srperti dulu. Walau itu mustahil terjadi.

**
Pagi menjelang,matahari telah memancarkan sinarnya.. Haaaa lebay bngt.

" ali ayo bangun dah siang, huuufff dasar kebo" teriak mom dari luar.
Owh tuhan kenapa kau ciptakan orang seperti mom ku. Tiap pagi teriak2,mungkin sebentar lg rumah ini akan berubah menjadi hutan. Ya hanya orang2 hutan yg sering berteriak seperti itu. Ups..sory mom tidak bermaksud untuk mengataimu.

Ku langkahkan kaki ku menuju kamar mandi. Hari ini mungkin akan menjadi hari yg melelahkan. Selain pekerjaan tentunya anak gadis brandalan itu. Awas saja kalau ketemu,akan ku cincang dia. Biar tidak lg mengganggu hidupku yg tentram ini. Ehh tunggu kalau aku cincang yg ada malah aku sendiri lg yg di cincang nyokap. Huaaaaa aku ga mau.
Tiga puluh menit aku lewatkan untuk mandy rasanya badan ini terasa jauh lebih segar. Ku buka walking closet milik ku. Ku ambil kemeja panjang abu serta celana panjang hitam. Sedikit parfum dan tak lupa rompi serta ku gulung lengan kemeja sampai siku. SEMPURNA...

Saatnya turun, dengerin omelan mom dan kerja.

" pagi mom,dad" sapa ku seraya mencium pipi mom.
" pagi gundulmu ini dah siang ali ga liat tuh matahari dah tinggi" omel mom.ya sudah kuduga akan begini. Tenang ini sudah biasa.

" ya elah mom,kaya ga tau ali aja, ya ga dad" ucapku sambil mengedepikan mataku ke arah dad yg asik menyesap kopinya.

" sudah lah mah,apa kalian tidak bosan setiap pagi ribut saja, papah pusing." ohhh dad kau memang pengertian.

" km jg ali,bisa tidak sehari saja tidak ribut sana mamah mu" tidak dad ucapku dalam hati." sudah cepat sarapan terus temui prily apa dia sudah pulang atau blm" lanjut dad. Dasar baru aja di puji dah ngejatuhin aja reseh ah...

" ok...ok...ali pergi puas" ucapku kesal. Pagi2 dah di bikin bad mood. Huffff semua gara2 gadis itu...

Baiklah kita lihat kesana apa anak itu madih hidup atau sudah.....? Jangan aku blm bermain2 dengannya.
Ku stater mobil lamborjini hitam miliku menuju rumah gadis berandalan itu. Semoga hari ini aku tak akan sial lg.

Pov prily.

Masuk, jangan...masuk ..jangan... Duh ribet deh kalau udah gini. dah masuk aja,paling ga boleh keluar rumah selama seminggu.
Perlahan ku buka pintu berharap mamah sama papah blm bngn.
Awwww sumpah tangan ku ngilu bngt. Untung di mobil selalu tersedia kotak p3k jg cepat di obati kalau ga duh ga bisa ngebayangin deh.

" Prily dari mana aja km jam segini baru pulang" ucap suara bariton milik papah. Mampus! Tarik nafas buang... Tarik nafas buang...
Ku balikan tubuhku perlahan.tepat dibelakang papah sudah berdiri tegap sambil derdecak pinggang.

" papah tanya ily,km dari mana,meninggalkan acara begitu saja.papah malu sama keluarga prasetyo. Mau km apa sih" ucap papah frustasi.

Maaf kan ily pah.batinku.

" mf pah,ily____"

"Siapa lg yg kau temui,edrik teman brandalan mu itu. " potong papah cepat.
" lalu kegiatan apa lg yg kalian lakukan haaaahhhhh, km itu anak gadis ily. Tidak sepantasnya berprilaku seperti ini" lanjut papah. Terdengar guratan rasa kecewa di setiap perkataan papah. Jujur jika boleh memilih aku ingin hidup tanpa ada larangan. Bebas melakukan apa yg aku mau.

"Pah, edrik bukanlah orang yg seperti apa yg papah pikirin,dia baik pah. Dia sekalu mengerti ily" ucapku tak terima. Katakan lah aku anak durhaka karena melawan orang tua. Tapi memang edrik bukan orang seperti itu. Mereka hanya tidak tahuu saja apa yg km lakukan di luar sana.

" papah kecewa sama km "

Sakit,rasanya saat papah bilang seperti itu. Aku tahu aku bukan lah anak yg penurut selalu membangkang kemauan mamah dan papah. Wajar jika mereka kecewa.anak satu2nya pewaris semua kekayaan serta perusahaan yg di miliki tak sesuai yg di harapkan. Ku lirik papah yg sudah pergi meninggalkan ku sendiri. Ingin rasa nya menangis. Tapi aku tak boleh menangis aku kuat meski hati ini rapuh.

Beruntung papah tak melihat lukaku. Jadi aman. Tapi tunggu aku tak melihat mamah pagi ini, tumben. Sedang kemana mamah.? Sepertinya dewi fortuna sedang memihak ku pagi ini. Meski papah yg menegurku dengan tatapan dingin serta rasa kecewa papah.

" maafkan ily pah,ily janji saat tiba waktunya nanti ily bakal kasih tau semuanya. " janji ku.

Well saatnya mandy, badan sudah bau asem iuhhhh bau sekali badan ku ini.

" ily apa kau di dalam"

Apa lg ini baru saja mau mandy sudah datang pengganggu lg.

" ily buka pintunya ini mamah " teriaknya lg. Aku tau mah itu mamah, siapa lg yg memanggil ku dengan nada seperti itu.

" ada ap____ " astaga dia lg. Batinku lg.

" sayang lama sekali buka pintunya. Kadian ali sudah tunggu dari tadi" cerca mamaku dengan segala ke cerewetannya.
Td menghilang entah kemana sekarang dateng membawa cowok rese ini.

" maaf mah ily mau mandy td. Awwww" rintihku saat tiba2 mamah memegang tangan kananku.

" yaampun sayang ini kenapa,apa yg terjadi,km berantem lg, sama siapa. Dasar edrik beraninya dia membawa putriku lg"

Mamah terus saja nyerocos, bikin pusing. Kulihat ali sekilas. Huufff tampangnya bikin mau muntah.blagu,sok cool tapi dalemmya anak mamih bngt. Apan itu.

" udah deh mah ga usah lebay cuma luka kecil doank ko. " ucapku cuek. Aku aja biasa aja kenapa jd mamah yg ribut sendiri sih.

" tapi kan sayang____"

" mahhhh,ini ga papa cuma luka kecil doank.besok juga sembuh" potong ku cepat. Raut wajah mamah berubah drastis dari tadinya khawatir kini menjadi tatapan owhhh ya ampun aku tahu itu tatapan apa.
Sudah mah jangan hakimi aku lg cukup papah td. Dan itu udah cukup bikin aku sakit hati.

" apa yg km lakukan semalam. Pergi menemui edrik. Si brandalan itu " tuduh mamah tepat sasaran meski tuduhannya itu salah. Sudah ku bilang efrik bukan anak brandalan. Dia sama seperti aku. Cuma mereka tidak tahu saja.

" aku cape mah,dan satu lg edrik bukan anak brandalan. " tegasku berlalu tapi mamah kembali memanggil ku.

" terserah km mau bilang apa tapi mamah ga suka km berteman lg dengan edrik. Karna dia anak mamah jd ikut brandalan kaya dia."

" cukup mah,mamah hanya blm tau saja. Pikiran mamah sama papah salah''

" di mana letak kesalahannya. Bisa km jelaskan. Kalau km bisa memberi penjelasan mungkin mamah sama papah akan mengubah nama itu." ujar mamah. Aku diam saja, jika sekarang aku mengatakan siapa edrik dan apa yg kami lakukan mungkin srmua akan sia2.misi ku, dan penyamaran ku.

" kenapa diem km tidak bisa menjelaskannya kan sudah mamah duga" lanjutnya.

" terserah,aku mau mandi cape dan km ngapin km kesini. Cuma mau luat aku bertengkar sama mamah" tunjuk ku pada ali. Ali menatap tajam ke arah ku tak suka dengan perlakuanku padanya.

Brakkk...

Kututup pintu kamar ku di ngan keras. Mamah sudah berteriak tak jelas.

" anastasya, kau ini. Dia tunanganmu. Sopan sedikit"

Ahh aku ga peduli. Yang aku butuhkan saat ini adalah mandy dan aku butuh tidur.

Gadis BrandalanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang