Autor pov
Prily pulang dengan membawa kekecewaan yg mendalam. Harapan untuk menangkap roy dan mengorek informasi tentang lie chong wou hilang sudah. Edrik memberitahukan bahwa roy telah tewas terjatuh ke dasar jurang. Awalnya Prily tak percaya. Tapi setelah martin mengecek dan turun ke tempat kejadian barulah Prily percaya kalau roy benar2 sudah tewas karena terjatuh ke jurang.
" sial, kenapa harus mati sih. Sekarang apa yg harus aku lakukan. Tak ada lg petunjuk,roy yg aku harapkan sudah tewas. Ahhhrggg" geram Prily sambil mencekram setir mobilnya kuat dan menambah kecepatan laju mobilnya.
Melaju dengan kecepatan tinggi membuat edrik sulit untuk mengejar mobil Prily. Edrik tahu kalau prily sekarang bukan dalam kondisi yg bagus untuk menyetir. Ia juga telah menawarkan untuk membawa mobil prily,tapi prily bersikeras untuk menyetir sendiri.
Edrik begitu khawatir terlebih besok adalah hari pernikahannya. Edrik tidak mau hal buruk menimpa Prily.
Maka dari itu edrik pun melajukan mobiknya dengan kencang agar dapat menyusul mobil prily yg jauh di depan sana.Sedangkan ali ia juga berada tepat di belakang mobil edrik. Ali tahu semuanya dari prily yg berteriak frustasi dan marah2 pada edrik dan juga semua agen lainya. Entah apa yg membuat Prily begitu marah, ali tak tahu. Karena dia jauh dari mereka dan hanya bisa melihat apa yg terjadi. Selanjutnya yg ali tahu prily masuk ke dalam mobilnya dan menancapkan mobilnya sangat kencang. Terlihat edrik yg khawatir dan ikut masuk ke mobil miliknya dan mengikuti mobil prily dari belakang. Ali juga melakujan hal yg sama.
" apa yg terjadi td,sepertinya Prily sangat marah dan kesal. Dan wowww aku baru lihat dia begitu galak dan sangat menyeramkan ketika marah." pikir ali.." dan aneh kenapa erik dan yg lainya seolah takut pada prily, dan mereka juga membungkuk hormat. Sebenernya jabatan apa yg prily sandang." lanjut ali lg.
Semua masih tanda tanya bagi ali. Meski sekarang ia tahu apa yg prily lakukan di luar sana. Cukup ber bahaya memang. Dan bagi ali prily dan semua orang yg di dekatnya sangat misterius.
Prily pov.
Ku parkirkan mobil kesayanganku di garasi. Di sini lah mobil ini berada dengan peralatan2 canggih yg aku pasang untuk pekerjaan rahasiaku. Tak ada yg tahu memang. Karna garasi ini hanya aku buat untuk mobil ku sendiri. Papah sempet bertanya memang tapi setelah aku kasih alasan kenapa aku mau buat garasi sendiri papah setuju aja dan selebihnya mereja tak banyak tanya lg apa yg aku lakukan jika seharian di garasi. Mereka tahu aku hanya sedang merombak mobil serta motor ninja ku.
" dari mana saja km" mamah langsung menodongku dengan pertanyaannya saat aku masuk rumah.
" dari luar cari angin, pengap di dalem terus" ucapku bohong. Aku yakin setelah ini mamah pasti mengamuk karena aku keluar tanpa izinnya. Dan kalian tahu lah besok aku nikah. Jd kata mamah gadis yg mau menikah itu ga boleh keluar. Dan aku ga peduli itu. Toh pernikahan ini jg ga di dasari dengan cinta. Apa bisa bertahan.
" mamah kan sudah bilang, km jangan keluar. Kenapa sulit sekali sih. Apa km mau melihat mama mu ini mati muda karena memikirkan km Prily "
marah dan emosi itu yg aku bisa lihat dari ucapan mamah. Sory mah. Batin ku.
" ya sudah batalkan saja pernikahan ini, gampang kan. Lagian aku ga rela harus kehilangan kebebasanku." ucap ku cuek.
" ily cape, ily mau istrahat. Berdebat sama mamah tidak ada ujungnya" lanjutku dan pergi begitu saja.
" Prily km bener bener anak kurang ajar. Beraninya km bersikap seperti itu" teriak mamah ku dari bawah.
" mah, sudah biarkan saja dulu. Prily mungkin lelah. Nanti kita bicara lg."
KAMU SEDANG MEMBACA
Gadis Brandalan
Fanfictionapa jadi nya jika cowok ganteng,tajir, pengusaha muda pula. harus bertunangan dengan anak rekan kerja ayahnya. yg alex ketahui sebagai gadis brandalan. tentu alex ingin wanita yg cantik,sexy dan elegan yg menjadi pendampingnya. bukan tampang urakan...