anugrah terindah

79.9K 2.9K 34
                                    

Bonus buat kalian soalnya bakal of beberapa minggu.  kiss dari autor cantik haaaaaa... Abaikan..

Yu capcuss

Typo bertebaran

Ali pov

Malam semakin larut kemana lagi aku harus mencari istriku. Dimana dia dan bagai mana keadaan nya. Ya tuhan lindungi dia aku benar2 tidak ingin kehilanganya. Nyawaku terasa hilang dari raga ini. Sesak rasanya setiap mengambil nafas. Karena sesungguhnya nafas ku ada padanya. Dia pemilik raga ini, dia penguasa hati ini, sampai kan pada bahwa aku tersiksa disini.

Aku melangkah pergi, mengambil kunci mobil di atas nakas. Aku tidak boleh berdiam diri seperti ini.aku harus mencari istriku. Meski aku sendiri tidak tahu harus mencarinya kemana.

Tapi aku bertekad dan percaya jika aku akan menemunkannya. Walau harus mencarinya sampai ke ujung dunia pun.namun langkah ku terhenti kala pintu gerbang terbuka otomatis. Aku tersenyum bahagia kala mobil milik prily memasuki pekarangan rumah. Aku bersyukur akhirnya dia tahu kemana harus kembali. Ku berlari ke arahnya dengan tak sabaraan memeluk tubuhnya dengan erat. Tak peduli ia akan ke hilangan keseimbangan karena aku menerjangnya ketika ia baru membuka pintu mobil.

" kau membuatku perlahan mati dengan pergi begitu saja" aku berujar sambil terus memeluk nya. Tak akan aku lepas kan meski dia meminta nya.

" aku butuh waktu sendiri, maaf membuatmu khawati " ucapnya. Ku rasakan tangannya bergerak untuk membalas pelukanku. Demi tuhan rasanya aku akan membunuh siapa pun yg berani membuatnya terluka.  

" kau pergi begitu saja, aku takut,, aku takut kamu kenapa2. Aku tidak bisa membayangkan jika kamu___" aku tidak bisa melanjutkan kata kata ku. Prily berusaha melepaskan pelukanku namun aku menahannya. Aku hanya ingin memastikan jika ini benar istri, wanita ku yang sangat aku cintai. Wanita yang mampu menjungkir balikan dunia ku. Dunia yang sepenuhnya terisi oleh nya. Pikuranku, jiwa dan ragaku semua miliknya. Ya hanya dia..

" maaf,,, " hanya itu yg di ucapkanya. Karna detik berikutnya aku hanya mendengar isakan kecil yg terdengar begitu pilu di telingaku. Aku tahu apa yg di rasakan istriku, merasa di bohongi oleh sahabatnya sendiri. Siapa yg tidak sakit hati jika sahabat sendiri membohonginya selama bertahun tahun. Aku pun pasti akan marah dan merasa jadi orang paling bodoh di dunia. Selalu bersama tahu kebiasaan kita namun justru kita tidak mengenalnya begitu dalam bahksn ketika mereksma mempunyai rahasia yg tidak mereka bagi. Haruskah kita memaafkan hal seperti itu. Edrik dan martin mereka memang salah tapi aku yakin di balik semua ini mereka mempunyai alasan tertentu. Aku menyadarinya perkataan ku salah. Harusnya aku tidak mengatakan hal seperti itu.

Edrik, martin mereka orang baik. Mereka selalu menjaga istriku dari bahaya. Aku akan meminta maaf nanti.

" jangan melakukan itu lagi. Ku mohon"

Prily mengangguk, menelusupkan kepalanya pada cekukan leherku. Aku mengangkat tubuhnya, prily dengan sigap melingkarkan tangan nya agar tidak terjatuh. Aku membawanya masuk kedalam rumah. Aku tau prily belum makan dan dia terlihat begitu lelah.

Tak ada pembicaraan selama menuju kamar, dia diam sambil terus mengeratkat peganganya. Aku tidak tahan melihat nya seperti ini. Lebih baik dia bicara dari pada diam srperti ini.

" sayang"

" aku mohon tetap lah seperti ini. " pintanya saat aku berusaha untuk meletakanya di tempat tidur. Sedikit seringis saat luka di tanganku bergesekan dengan kasur.

" mandi lah dulu, aku akan memesankan makan malam. Aku tahu kamu pasti belum makan kan" dia menggeleng pelan. Perlahan ku longgarkan tanganya yg masih bertengger erat pada leher ku. Lagi dia tidak mau melepaskan dan semakin mengeratkan pelukanya. Menyadari aku yg sedikit kesulitan bernafas tangan itu perlahan mengendur dan berpindah untuk menangkup wajahku. Matanya yg teduh kini tengah menatap ku. Mata yang selalu ku puja, karna mata itu hanya milikku seorang.

Gadis BrandalanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang