pesta.

139K 4.2K 51
                                    

Author pov

Prily dan ali kini sudah resmi sudah menjadi sepasang suami istri. Kedua orang tua mereka pun sangat bahagia. Bahkan semua undangan yg hadir semua berasal dari kalangan pebisnis. Bahkan prily saja tidak kenal dengan semua tamu yg berada di hotel milik ayahnya ini.

Prily jg tak begitu banyak mengundang teman2nya karena prily tak memiliki banyak teman. Semua temanya hanya edrik,martin dan agen anggota FBI lainnya.

Demikian juga dengan ali, sepertinya ali jg tak mengundang teman2nya karena prily jg tak mendapati ali yg menyapa tamu undangan kecuali relasi bisnis nya.

" selamat pak,  semoga bapak kuat dengan tasya" ledek edrik saat memberikan selamat pada prily dan ali.

" apa an si loe drik, emang gue kenapa hahhh. Mau gue kasih bogem" cibir prily tak terima. Edrik terkekeh geli, kalau bukan acara pernikahannya mungkin dia sudah kena tonjok prily.

" ya elah sya sewot amat. Ok gue tunggu tantangan loe berikutnya. Dan kali ini jangan harap loe bisa menang" edrik pura2 mengancam prily. Tapi dasarnya prily yg keras dan tak gentar dengan ancaman edrik dia pun dengan senang hati menerima tantangan edrik.

" ok siapa takut. Gue tunggu loe. Awas loe ingkar janji,gue kejar kemana pun loe pergi." ancam prily.

" woi udah kali ini gue jg mau ngucapin selamat, malah ribut lg. Loe juga rik, jangan loe ganggu macan betina yg sedang tidur kalau loe ga mau di gigit" martin malah ikut mengompori. Ali yg terus menyaksikan perdebatan 3 mahluk aneh itu hanya tersenyum saja. Mau ikut bicara jg ia tidak tahu harus memulainya dari sekarang.

" sama aja loe" ucap keduanya serempak. Detik berikutnya mereka semua tertawa entah apa yg mereka tertawakan yg pasti itu karena sifat kekanakan mereka tentunya.

" udah minggir loe pada tamu yg lain udah ngantri tuh. Lagian loe di sini bukan nya ngehibur gue malah bikin rusuh" usir prily.

" sya, ga nyangka ya loe dah nikah aja, besok2 baik2 ya ma kita jangan galak2" edrik terus saja menggoda prily.

" ya harusnya gue nikah sama loe,bukan ma dia" sindir prily. Ali langsung menatap prily. Kata2 barusan seolah bukan candaan belaka. Tapi seperti dari hatinya.
Apa dugaannya benar selama ini kalau edrik dan prily memang punya hubungan spesial.

Martin menyikut tangan edrik, dan memberi kode pada edrik. Prily yg cuma asal bicara menjadi canggung karena tiba2 hawa di dekatnya berubah.

" asal aja loe, loe kan sukanya sama marko. Bukan gue. Lagian gue bukan tipe lie bngt kan. Kalau pun gue suka sama loe. Loe pasti milih marko. Dia kan lebih segalanya dari gue" sanggah edrik. Martin menoyor kepala edrik cepat.

" awww sakit nih"

Prily dan martin menatap horor ke arah edrik. Tidak seharusnya edrik membahas marko di sini. Apa lg ada ali yg notabennya sekarang adalah suaminya. Meski pernikahan ini tidak di dasari dengan cinta tapi prily akan selalu memegang teguh untuk menjaga perasaan ali. Bukan tak mungkin jika suatu saat nanti cinta akan tumbuh dengan seiring berjalannya waktu.

Ali pov.

Entah apa yg mereka bicarakan aku ga tau. Edrik yg sibuk menggoda prily, begitu pun dengan martin. Mereka bertiga saling melemparkan ancaman satu sama lain. Sampai satu kata edrik ucapkan. Marko!

Siapa marko? Kenapa prily menatap tidak suka saat edrik menyebut nama marko. Atau itu laki2 yg prily suka. Laki2 yg berada satu lingkungan pekerjaanya.

" terima kasih buat ucapannya. Dan jangan khawatir, dia pasti jinak ko. Macan aja yg galak dan menakutkan bisa jinak. Apa lg dia " ucap ku pada edrik dan martin. Sedari tadi aku hanya memilih diam dan baru angkat bicara karena atmosfir di sekitar kami sedikit memanas.

Gadis BrandalanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang