Ali pov.
Ini terasa rumit bagi ku. Pertama om widura datang ke kantor ku untuk membicarakan pernikahan kami. Kedua Prily datang dan selang beberapa saat pergi gitu aja tanpa penjelasan apa pun. Ketiga karna aku penasaran apa yg akan dia lakukan aku sengaja mengikutinya.dan yg membuatku terkejut dia bertemu dengan erik. Sekertaris ku. Astaga ada apa ini?
Tapi yg membuatku semakin bingung prily menyebut erik itu dengan sebutan edrik. Apa edrik yg menelfon dulu di hari pertunangan kami adalah erik. Jadi edrik itu erik dan erik bekerja di kantor ku.
Sumpah kepalaku terasa sangat pusing. Edrik itu erik sekaligus teman prily.
Dunia memang sebentar lg kiamat." erik segera keruanganku" perintah ku lewat telfon.
Aku butuh penjelasan. Aku memang penasaran dengan apa yg mereka bicarakan td di gedung kosong itu.Tokk..tokk..
" masuk" ucapku. Erik masuk dan kembali menutup pintu nya.
" ada apa pak" tanya erik. Ihhuuuhh tampangnya seolah2 tidak terjadi sesuatu. Ok sampai di mana dia bisa berpura2.
" langsung saja pada intinya. Saya mau tahu ada hubungan apa km dengan prily" tanyaku langsung.
" maksud pak alex anastasya"
" siapa pun namanya aku ga peduli. Yg aku tanya ada hubungan apa km dengan prily. Kenapa km bisa bertemu dengannya di jam kantor" tidak ada toleransi bagi karyawan yg berani keluar di jam kantor. Termasuk dia.
" mf pak anastasya, teman saya. Dia guru sekaligus pelatih saya pak" ucapnya.
Pelatih,guru,apa maksud erik. Owh aku tahu mungkin dia murid yg di latih prily untuk ikut tauran bersamanya. Ckkk gadis itu.
" lalu apa maksud dari pembicaraan kalian td" ya aku penasaran dengan apa yg mereka bicarakan. Tidak erik tidak prily mereka sangat musterius. Seperti mempunyai dua kepribadian.
" owh, itu hanya untuk latihan pak. Jd kita menyusun stategi untuk menjatuh kan lawan kita. Makanya td saya minta saran dan untungnya dia td berada di sekitar sini. Ya sudah saya mengajaknya untuk ketemu. " jelasnya panjang lebar.
Aku belum sepenuhnya percaya. Erik dan prily sama2 menyimpan rahasia. Baiklah sepulang kerja nanti akan ku ikuti mereka. Katakan lah aku kepo.tapi penasaranku akan mereka semakin banyak.
" ok,saya pegang ucapan km.tapi jika saya tahu km bohong maka tidak ada ampunan bagi km." ucapbku tegas,,
" bapak bisa pegang ucapan saya. Jika itu terjadi maka saya akan keluar dari kantor pak alex" jawabnya. Aku akui erik memiliki aura yg berbeda. Jika orang lain akan merasa terintimidasi dengan tatapan dan tata bicara saya. Tapi erik dia justru sebaliknya. Dia sama sekali tidak takut. Aky suka itu. Karna sejujurnya aku bukanlah orang yg suka mengintimidasi.
" ya sudah kembalilah bekerja, "
Erik membungkuk dan kembali keruangannya....
***
Jam kantor telah usai, semua karyawan yg bekerja sudah bersiap2 untuk pulang. Begitu pun aku yg sedari tadi sudah berada di dalam mobil dan menunggu erik pulang.
Konyol bukan, ya hanya karena rasa penasaran dan kecurigaanku pada mereka aku rela menjadi penguntit sekarang. Waw mungkin aku berbakat kalau jd mata2.Lima belas menit aku menunggu di sebrang kantorku. Dari kejauhan terlihat erik sedang berjalan menuju mobil verary hitam miliknya. Setelah itu erik mulai menjalankan mobilnya ke arah utara. Ku ikuti dia dari belakang menjaga jarak agar tak di ketahui erik.
Lama aku mengikutinya kulihat mobilnya berjalan menuju arah rumah. God ini kan jalan ke rumah om widura. Apa yg akan dia lakukan. Menemui prily kah?..
KAMU SEDANG MEMBACA
Gadis Brandalan
Fanfictionapa jadi nya jika cowok ganteng,tajir, pengusaha muda pula. harus bertunangan dengan anak rekan kerja ayahnya. yg alex ketahui sebagai gadis brandalan. tentu alex ingin wanita yg cantik,sexy dan elegan yg menjadi pendampingnya. bukan tampang urakan...