holiday-- part 2

143K 4.2K 43
                                    

PRILY POV

Sinar mentari mulai memancarkan sinarnya. Rasanya enggan sekali untuk bangun. Apa lagi ada ali di sampingku. Dia memeluk ku dengan posesif. Dia memang pandai membuatku tak bisa berkutik dengan segala omongannya. Aku ingat betul ketika kemarin aku memaksanya untuk pergi berlibur. Padahal aku tau betul dia tengah sibuk dengan pekerjaannya. Tapi aku memaksanya untuk pergi bersama ku. Dan ketika sudah sampai pun aku memintanya untuk ikut berkeliling pantai. Tapi ali menolaknya dan berkata'masih ada hari esok' ok aku tahu tapi aku ingin. Aku tidak mau, aku terus merengek dan merengek. Ohh bukan aku banget tentunya. Ali akhirnya mengalah ia mau pergi asal aku tidur lebih dulu. Belum aku mengiakan dia sudahbmenggiringku ke ranjang, menyuruhku berbaring dan dia ikut berbaring di sebelahku sambik memeluk ku. Mengingat itu aku jg malu, dia memang benar, aku butuh istirahat dan tidur. Terbukti dengan pagi ini. Aku bangun dengan tubuh yg fress dan segar. Pegal2 di badan pun hilang sudah. Bahkan kaki yg terkilirpun aku lupakan dan tak lg meraskann sakitnya. Sengaja aku tahan. Ya meski hanya tinggal sedikit sakit nya.

Tidak tahu situsasi! Ya itu aku. Bagai mana pun caranya aku akan tetap memaksa, meski dalam keadaan apa pun.  Salahkan saja edrik yg membuatku melakukan itu pada ali. Di saat tak ada tugas dari pimpinan dia pergi berlibur bersama orang tuanya. Lah aku pun ingin seperti dia menikmati hari tenang ini setelah hari menegangkan kemarin. Hari yg membuatku tersenyum puas karena bisa membuat sela tak berkutik sama sekali. Ckk mengingat cerita dari edrik, sela tak terima karena dia harus segera kembali ke inggris. Misi yg pimpinan serahkan padanya tak bisa ia selesaikan. Karena aku lebih cepat darinya.

Puas,,? Sangat. Karena aku bisa membuktikan pada mereka aku lebih mampu dan aku bisa menangkap mereka yg seperti belut itu.

Pelan aku mengangkat tangan ali dari pinggangku. Ku pandangi sekali lg wajah tampannya. Jika seperti ini aku yakin tidak mampu menolak pesonannya lg. Sedikit lebih dekat dan mulai menerima kehadirannya mungkin bisa aku coba. Tidak ada salahnya bukan. Tapi untuk terbuka sepenuhnya aku belum siap. Aku masih ingin menikmati pekerjaanku. Aku tidak ingin ali melarangku terlebih pekerjaan yg aku geluti itu sangat berbahaya. Nyawa taruhannya.

Aku bergegas beranjak ke kamar mandi, cuci muka, dan gosok gigi. Saat aku keluar ternyata ali masih tertidur.
Aku melangkah menuju pantri, dan menyiapkan sarapan sebelum aku pergi ke luar unuk lari.

Omelet serta kentang goreng sudah aku siapkan. Entah dari mana bahan2 itu semua, tapi semua nya sudah tersedia di kulkas dan aku hanya tinggal memakainya. Mungkin orang hotel yg menyediakannya atau mungkin juga ali tg menyuruh pelayan hotel untuk mengisi kulkasnya dengan bahan2 makanan. Seperti, telur,mie instan dan minuman ringan lainnya. Ali memang tak pernah melewatkan sarapan paginya. Dia akan selalu menyempatkan untuk sarapan di pagi hari. Dia juga sering bilang jika sarapan itu lebih penting, karena tenaga yg kita keluarkan itu berasal dari sarapan pagi. Jd dia akan selalu berbicara setiap hari jika aku sering melewatkan sarapan.

Ckkk. Itulah sisi lain ali. Penampilannya saja yg cool dan berwibawa tapi di tak lebih dari emak emak cerewet.

Setelah semua siap aku kembali kekamar dan berniat mengganti bajuku. Ali masih pada posisinya . Tidur dengan tenang dan nyenyak. Aku tak berniat membangunkannya. Aku bisa menulis pesan untuknya jika di tak mendapatiku ketika dia bangun. Bisa saja kan dia mencariku aku kan istrinya jd wajar jika dia mencariku ketika bangun. Uhhhhfff seperti ia saja dia akan mencariku.

Sabodo dengan itu semua, yg terpenting sekarang aku ingin menikmati suasana pantai di pagi hari. Aku akan menunjukan pada edrik dan martin jika aku juga tengah bersenang senang. Emang mereka doank yg sedang bersenang senang.

###

" ahhh segarnya.." hampir 1 jam aku mengelilingi pantai ini. Dari tdnya sepi sampai sekarang menjadi ramai oleh turis2 manca negara yg sedang berjemur. Ku usap peluh yg membanjiri wajahku. Rasanya badanku terasa lebih ringan. Aku bahkan lupa kapan terakhir kali aku berolahraga. Biasanya aku rutin melakukannya setiap pagi. Berhubung kemarin terlalu sibuk dengan pekerjaan dan berbagai misi, aku melewatkan aktifitas pagiku.

Gadis BrandalanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang