Dia kembali!!!

100K 3.4K 59
                                    

[Prily pov]

Setelah ali dan edrik pergi, kini martin pun ikut pergi, dia bilang ada urusan sebentar dan akan segera kembali. Aku tidak mempermasalahkan aku sendiri di vila ini hanya saja ada sedikit perasaan aneh. Entah itu apa aku sendiri taktu. Ingin rasanya mencegah martin agar tetap di sini tapi tak bisa. Ini tugas, pemimpin memanggilnya untuk membicarakan sesuatu.

" jangan pernah keluar vila ini tanpa seseorang. Selama aku pergi beberapa pengawalku akan menjaga di sekitar vila ini. " pesannnya. Aku hanya mengangguk toh aku jg tidak akan kabur, paling keluar juga hanya sampai di rumah kaca.

" satu lg jika ada apa2 segera hubungi aku. " lagi2 aku hanya mengangguk, martin lebih cerewet di banding ali suamiku. Aku heran kenapa mereka begitu cerewet dan segitu khawatirnya jika aku sendiri. Aku madih bisa menjaga diri, apa mereka lupa jika aku tak selemah itu. Meski aku sedang hamil tapi aku jg sudah menyiapkan diri dengan peralatan canggih yg kusimpan secara tersembunyi di tubuhku.

" dan satu lg, kamu mau nitip apa. Sekalian aku keluar" tukasnya lg.

Aku menimang nimang, makanan apa yg aku mau. Lalu terlintas di pikiranku, rujak sepertinya nikmat.

" aku mau rujak, terus sama buah buahan segar" ucapku antusias. Memikirkannya saja membuat air liurku menetes. Ingin cepat memakannya.

" sipp.. Aku pergi dulu" pamitnya. Aku mengangguk dan kembali ke kamar. Aku bersiap untuk mandi , baru setelah itu aku akan ke rumah kaca. Aku penasaran dengan keadaannya sekarang, apa masih seperti dulu atau kah martin sudah merubah tata letak serta bentuk nya. Ahhh aku sudah tidak sabar lagi.

***

Sama dan tidak ada yg berubah itu lah kesan pertama yg aku lihat saat memasuki rumah kaca ini. Hanya saja pohon yg dulu kecil kini telah tumbuh menjadi rimbun dan besar, tanaman hias serta bunga mawar putih kesukaan ku kini tumbuh lebih banyak lg. Penataan yg rapih serta terawat membuat kupu kupu banyak yg datang untuk menghisap sari bunga mawar dan tanaman lainya.

Indah... Bahkan ini lebih indah dari yg dulu, martin sungguh merawat vila serta rumah kaca ini dengan baik. Dia tidak merubah atau mengurangi tamanan di sini. Justru sekarang yg kulihat tamanan ini bertambah. Ada beberapa jenis tanaman baru, seperti bunga anggrek, gelombang cinta, dan ada juga pohon jeruk..  Pokonya masih banyak lg.

Ku langkahkan kaki ku menuju pohon besar di ujung rumah kaca ini. Membuka kembali kenangan masalalu kami. Masih jelas di ingatanku, aku,martin,edrik dan marko saling membuat ukiran di batang pohon. Pohon kecil yg telah tumbuh menjadi pohon besar dengan dahan2 yg kokoh, daun yg lebat serta rindang. Ku raba tulisan yg sempat ku buat.

" selamanya kita bersama"

Itulah ukiran yg ku buat untuk melambangkan persahabatan kami. Susah senang, kami lalui bersama. Saling membantu satu sama lain. Hingga tiba di mana marko harus pergi karena satu alasan. Kami memakluminya meski aku tak menganggap dia menghindariku karena cinta hadir di antara kami.

Cinta monyet, atau yg lebih tepat ke rasa kagum lah yg membuat marko harus pergi. Aku tidak menyalahkan marko, karena memang saat itu aku belum tahu arti dari cinta itu. Menyamakan rasa kagum dengan cinta. Ternyata itu berbeda, bahkan ketika dia kembali pun aku  tidak merasakan hal aneh, seperti getaran di dada. Semua itu tidak ada, maka saat itu aku tahu bahwa Aku bukan mencintainya melainkan mengagumi sosok dewasanya yg membuat kita nyaman dan terlindungi.

"  mengenang masa dulu" ucap seseorang yg membuatku menoleh.

" marko" panggil ku pelan. Sedang apa dia di sini. Seketika aku merasa takut Jika marko akan melakukan hal yg tidak di inginkan. Bagai mana jika martin tahu kalau marko datang kesini. Bisa bisa dia di hajar oleh martin.

Gadis BrandalanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang