part 4

396 59 0
                                    

Vote nya jangan lupa(≧▽≦)_

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Vote nya jangan lupa
(≧▽≦)
_
.
.

Perasaan terindah di dunia, saat ku tau kau masih di sisiku_:(

-

Selalu saja begitu, perasaan selalu sulit ditebak oleh hati sendiri, degup jantung yang berpacu cepat, menjadi tanda akan rasa yang masih ada, bukankah kau selalu merasakan itu setiap kali bersama nya. Rasanya, hubungan 3 tahun itu baru saja dimulai kemarin, kau tak pernah jengah atas degupan itu, kau sadar, kau sudah jatuh terlalu dalam.
3 tahun melabuhkan hati padanya, hingga semuanya berakhir tak adil, sungguh tak adil, 5 tahun kau berusaha melupa, namun tak bisa, rasanya ingin menusuk jantung mu sekarang, kenapa ia tak bisa berpaling, kau sangat mencintai nya, cinta yang tak seharusnya kau simpan lagi. Sangat tak pantas jika harus mencintai calon kakak ipar sendiri.

Sudah lebih satu minggu, kau selalu menangis di malam hari hingga tertidur, salah satu alasan mu tak masuk bekerja selama satu minggu, karena matamu yang sembab setiap bangun tidur, perasaan yang kacau juga buatmu sedikit pusing.
Kau lelah, tentu saja!, Namun hatimu berucap enggan untuk berhenti.

Kau menarik rambut mu frustasi, kenapa harus sesakit ini, kau bahkan berharap ia pergi untuk selamanya, setidaknya kau tak akan bertambah sakit jika harus melihat nya lagi.

Kau meraih ponselmu yang berdering di atas kasur, menggeser tombol hijau tanpa melihat siapa yang menelepon

"Yeoboseyo!"

"........."

Kau membekap mulutmu berusaha menahan tangis yang akan pecah

"Aku akan kesana!"


• • •

Kau berjalan cepat di koridor rumah sakit, mencari ruangan bertuliskan UGD. Kau berlari saat menemukan presensi ayah dan ibumu, ada Jimin juga di sana.

"Eomma, bagaimana keadaan eonnie?" Tanyamu panik

"Dia tengah di periksa di dalam!"

Kau menghembuskan nafas lelah lalu mendudukkan bokong mu di kursi tunggu

"Kenapa dia bisa seperti ini?"

"Mianhe, seharusnya aku tak membuatnya kelelahan tadi!"

Kau melihat ke arah Jimin yang tengah menatap mu sekarang, beberapa detik manik itu tetap pada presensi yang ditatap nya, hingga pintu ruang UGD terbuka, kau segera bangkit menghampiri dokter begitupun ayah dan ibumu.

"Pasien sudah sadar, dia butuh istirahat lebih, dan jangan membuatnya banyak pikiran!" Tutur dokter memberi tahu keadaan seulgi

I'm Yours [Jirosé END✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang