part 13

283 50 4
                                    

              "Terdakwa atas nama Choi Sooyoung memegang pisau lipat berlumuran darah di lokasi kejadian, diduga tersangka membunuhnya dengan menggorok leher korban

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

              "Terdakwa atas nama Choi Sooyoung memegang pisau lipat berlumuran darah di lokasi kejadian, diduga tersangka membunuhnya dengan menggorok leher korban. didapati juga panggilan terakhir sebelum korban meninggal ditujukan kepada nona Choi sooyoung!"

kembali kau menangis mengingat ucapan jaksa tadi siang yang begitu memberatkan ibumu. bahkan tak satupun bukti meleset dari dirinya

Ingin sekali rasanya mencabik-cabik habis hingga tulang belulang ayah mu. Ah.. maksud ku ayah tiri mu. Tidak juga mungkin, kau sudah tidak menganggapnya lagi
"kau benar-benar membuat kesabaranku habis Lee Donghae!"

segera kau merogoh tasmu memburu ponsel yang terletak di dalamnya "Junhoe pabo" kau menekan nama itu menuju panggilan. Seperti nya meminta bantuan pada lelaki kurang attitude itu bukanlah pilihan yang buruk, dia cukup mahir dalam beberapa bidang, termasuk meretas identitas. Mungkin?

"yoboseyo"

"yeo...

YAAKK...

kau memetik kala seseorang merebut paksa ponselmu. Baru saja Junhoe akan merespon mu, sangat menggagu

"siapa yang..... appa?" Ucapmu lirih di akhir kalimat

"Ternyata kau masih mau memanggilku appa setelah tahu kebenarannya!" ucapnya tersenyum mengejek buatmu naik pitam

"Aku akan menjerumuskan mu ke neraka, percayalah!" sentakmu lalu kemudian disusul kau menginjak kakinya yang berbalut sepatu mengkilap

"Jangan meremehkan ku Tuan Lee!"

Kau melangkah pergi sebelumnya mengambil ponselmu terlebih dahulu dari genggamannya. tak peduli lagi dengan kakinya yang mungkin akan membengkak dikarenakan sepatu hak milikmu

Tak menyangka saja pria paruh baya itu berani menampakkan dirinya setelah menghilang dua minggu. dasar pak tua bedebah sialan.

kau yakin sekali ia tak akan tinggal diam seperti orang bodoh. Lee Donghae pasti berusaha menghilangkan bukti yang mengarah padanya.

Memikirkan bagaimana ibu mu bisa keluar dari lilitan jeruji besi itu saja sudah melelahkan. ditambah lagi bagaimana cara kau harus memberitahu Jimin segalanya, tak mungkin kau menyembunyikan ini selamanya. tapi harus dari mana kau memulai nya. Yang kau takutkan jika saja seseorang memberi tahunya lebih dahulu dengan sesuatu yang dilebih-lebihkan.

"Ledakkan saja otak ku sekarang ya tuhan!" Jeritmu frustasi

• • •

Kau berdiam diri di kamar mu setelah seharian jenuh dengan pemikiran pemikiran terlampau batas. Kau masih saja memikirkan jalan keluar dari permasalahan yang kau hadapi. Sedang Jimin tak lagi menghubungi mu sejak kau meninggalkan nya di rumah sakit bersama Seulgi. Dia mungkin tengah bersenang senang dengan tunangan nya sekarang, sangat memuakkan

TOK..TOK..TOK..

Lamunan mu buyar saat seseorang menggedor keras pintu apartemen mu, secepat mungkin kau membuka pintu itu mendapati presensi Jimin disana

" Ada apa?, kenapa kau datang selarut ini?" ucap mu pelan saat melihat raut wajahnya yang tak bersahabat, harap harap kau tak salah bicara

Kau masih bertanya "ada apa" setelah kau membohongiku dengan segala kepolosan mu itu Chaeyoung-sii" bentaknya

Kau menunduk sembari mengulum bibir, sangat mengerti kemana arah pembicaraannya. Seulgi mungkin sudah memberitahu segalanya

"Aku tidak...

"Ku pikir kau adalah wanita paling baik yang pernah ketemui, ternyata salah besar, Kau adalah wanita paling kejam yang kutemui dalam hidup ku. Aku bersumpah ibumu akan membusuk di dalam penjara!"

"Dengarkan aku dulu, kau salah salah paham!" Kau berusaha memberinya pengertian dengan suaramu yang mulai bergetar, bahkan liquid bening itu mulai menampakan dirinya saat Jimin menghempas kasar genggaman mu pada lengannya

"Kau bahkan tidak merasa bersalah setelah insiden ini, benar-benar tidak tahu diri!" Ucapnya berpaling dari tatap mu sebelum akhirnya ia pergi dari sana

Kau mengusap air mata mu kasar, dugaan mu benar, Jimin sudah tau sebelum kau memberi tahu nya. Dan ini bukan lah perkara yang baik kedepannya

ucapannya sungguh menyayat hati, bagaimana kau memukul keras dada mu yang merasa sesak, kau sangat ingin mengingkari perasaan mu yang hingga detik ini tak berubah barang sedikit. "Jimin masih menjadi Rajanya".

 "Jimin masih menjadi Rajanya"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





Ayyeong yeorobun balik lagi bareng jirose

Maaf yah kalo ceritanya kurang nge-feel, aku masih tahap belajar buat cerita, apalgi ini bahasanya menuju baku, jadi agak ribet nyusun kata-kata nya

Jangan ngebiasain jadi pembaca buta yah chinggu, divote dong klo bisa sekalian koment nya🖤

I'm Yours [Jirosé END✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang