- Bagaimana kalau peran mereka ditukar? -
-) NOHYUCK
-) GENDERSWITCH
-) Romance, Medical
Another SWU story by Bee 🐝
Be a smart and respectful reader ♡'・ᴗ・'♡
Hai~ Jangan lupa tinggalin vote dan komen yaa~ I'll be grateful for that!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Maaf saya terlambat!"
Beberapa orang di sana memutar bola mata mereka malas, sementara yang lainnya mendengus kesal melihat dokter residen itu datang.
"Pengacau datang~" Kata seorang residen sambil menyenggol lengan dokter lainnya. Mereka tertawa bersama.
"Tak apa, Lee... anak direktur tidak boleh terlalu lelah. Kenapa datang? Harusnya kau bersantai saja, lagipula kau tidak dibutuhkan di sini. Memangnya apa yang bisa kau lakukan?" Balas kepala bagian ER dengan tatapan sinisnya.
Dia tahu dia anak direktur rumah sakit tapi apakah pantas dia diperlakukan seperti ini? Ini sudah tahun ketiganya menjadi residen di rumah sakit pusat. Beberapa bulan ini dia berada di bagian Emergency Medicine tapi selama beberapa bulan dia berada di sana, dia tidak pernah mendapat bagian untuk mengerjakan pasien. Sekali pun tidak. Selalu didorong pergi dengan alasan takut pasien kenapa-kenapa karena ditangani dokter yang tidak berkompeten.
"Lee Jeno, seorang pasien laki-laki berusia 45 tahun dibawa ke departemen kegawatdaruratan dengan asthenia, otot lemah, polidipsia dan hipertensi yang parah. Pasien memiliki riwayat arterial hipertensi dan pengonsumsi alkohol kronis. Tekanan darah 240/120mmHg, detak jantung 75/menit. 15 menit setelah berada di rumah sakit pasien mengalami episode 'torsadesdepointe'yang menyebabkan suddencardiacarrest.. Penanganan apa yang harus kita berikan pada pasien ini?"
Jeno terdiam. Bagaimana dia bisa tahu bagaimana penanganannya kalau memegang pasien di ER saja dia belum pernah. Padahal dia sudah residen, sudah ada gelar dokter tapi yang dia lakukan selama 3 tahun masa residennya hanyalah observasi dan observasi saja. Seperti koas pada umumnya. Belum ada jurnal atau laporan kasus yang membahas tentang kasus seperti ini jadi Jeno benar-benar bingung, tidak tahu mau menjawab apa.
"Inilah alasannya kenapa tidak ada yang mau memanggilmu dokter meski kau sudah mendapatkan gelar itu. Kasus sesederhana ini saja kau tidak tahu penanganannya dan kau bermimpi menjadi seorang CS? Teruslah bermimpi! Dokter Son?"
"CPR selama 2 menit lalu menggunakan defibrillatordengan tegangan 200 Joule ditambah 1 mg epinefrin melalui IV. Setelah kondisi pasien stabil, pasien dipindahkan ke ICU untuk dipantau lebih lanjut. Pasien diberikan potassium melalui IV secara terus-menerus melalui garis sentral vena selama 2 hari."
"Bagus, dokter Son. Kau dengar itu, Lee Jeno? Dokter Son saja yang anak pejabat tidak malas dan tidak manja. Kau yang anak direktur rumah sakit harusnya malu pada mereka. Kalau tidak ada niat jadi dokter ya berhenti saja. Jangan menyusahkanku dan orang-orangku di ER. Semua, kembali bekerja!"
Jeno masih berkeliling di sekitar ER, menawarkan bantuannya tapi baik dokter maupun perawat tidak ada yang memerdulikannya jadi yang dia lakukan adalah pergi ke lokernya, duduk merenung di sana dengan botol obat berada di tangannya.