• 003 •

2.4K 394 73
                                    

Hai~
Jangan lupa tinggalin vote dan komen yaa~
I'll be grateful for that!

Sudah tahu apa yang terjadi selanjutnya? Tangan Jeno dihempaskan lalu kepalanya digampar dengan keras oleh Haechan hingga jiwa pria itu kembali ke tubuhnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah tahu apa yang terjadi selanjutnya? Tangan Jeno dihempaskan lalu kepalanya digampar dengan keras oleh Haechan hingga jiwa pria itu kembali ke tubuhnya.

"Rupanya otakmu sudah migrasi ke pantat ya?! Apa kau tidak pernah diajari sopan santun?!"

Jeno mau menjawab tapi pandangannya tertuju pada pria yang usianya mungkin lebih tua beberapa tahun di atas mereka, sebut saja Ahjussi berada di dalam ruangan Haechan tanpa memakai atasan. Jeno memandang Ahjussi itu dan juga Haechan secara bergantian dengan tatapan terkejutnya yang didramatisir.

"D-dokter Seo... banyak pria tampan di luar sana, termasuk saya. Kenapa malah pilih om-om??"

Wajah Haechan memerah, kepalanya terasa besar kecil mungkin karena darahnya sudah mengalir sampai ubun-ubun sampai rasa-rasanya mau meledak. Bukan karena malu, ini amarahnya sudah memuncak. Sementara Haechan mengumpulkan tenaga untuk menyerang Jeno, Ahjussi di dalam ruangan itu malah bersandar di meja dengan kedua tangannya dia lipat di depan dada. Mati-matian dia menahan tawanya. Meski begitu dia menikmati momen ini, tidak berusaha mengelak atau mengklarifikasi tuduhan Jeno karena sesungguhnya dia ingin melihat Haechan meledak.

"Begini, dokter Seo... apa anda yakin Ahjussi itu single? Siapa tahu dia sudah beristeri. Jangan mau dijadikan yang kedua, dokter Seo!"

"Iya, saya memang sudah beristeri haha"

"Itu! ITU! Dia mengakuinya, dokter Seo... janganwmppp─"

Mulut Jeno dibekap sebelum dia selesai bicara. Dibekap mulutnya pun anak itu masih berusaha bicara.

"Maaf noona, Jeno hyung mungkin tidak sedang dalam kondisi terwarasnya."

Haechan mau bicara tapi ponselnya sudah berbunyi duluan. Tertulis ICU di layar ponselnya yang menandakan ada panggilan dari ruangan ICU, Haechan mungkin dibutuhkan di sana. Mau tidak mau Haechan harus menahan diri untuk tidak menghajar Jeno dulu karena panggilan darurat tersebut.

"Jauh-jauh dariku atau kau akan terima akibatnya. Brengsek."

Nada Haechan pelan tapi penuh dengan penekanan. Jisung yang melihat ekspresi Haechan pun langsung ciut. Dia melepaskan bekapannya dari mulut Jeno lalu membungkuk meminta maaf. Jisung mendorong juga kepala Jeno meminta maaf pada Jisung walaupun Jeno masih belum sadar dengan situasinya. Memang rada-rada juga anaknya ini. Haechan pun berjalan meninggalkan mereka setelah melemparkan tatapan tajamnya pada Jeno.

"Tapi Jisung, aku hanya mengatakan sesuatu yang baik. Jangan sampai dokter Seo─ AW!"

Jeno memegangi wajahnya yang terkena sesuatu. Haechan melemparinya dengan sepatu karet yang dia pakai, tepat mengenai wajahnya. Lalu berjalan lagi dengan satu kakinya telanjang.

Stuck With You (Switch Vers.) • NoHyuck •Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang