- Bagaimana kalau peran mereka ditukar? -
-) NOHYUCK
-) GENDERSWITCH
-) Romance, Medical
Another SWU story by Bee 🐝
Be a smart and respectful reader ♡'・ᴗ・'♡
Hai~ Jangan lupa tinggalkan vote dan komen yaa~ I'll be grateful for that!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Mmuacchhh"
Mana pakai sound effect lagi Jeno ciumnya bagaimana Haechan tidak tambah syok? Sekarang bukan hanya Jeno saja, wajah Haechan pun memerah seketika itu juga. Beruntung dia tidak refleks menghantam kepala Jeno dengan kepalanya. Mungkin Haechan akan benar-benar meninggalkan pria itu untuk tidur di kedai saja karena dia tidak mampu mengangkatnya. Untungnya, tidak. Haechan hanya diam sambil menutup mulutnya. Sudah tampak seperti orang bodoh.
Setelah beberapa saat akhirnya kesadaran Haechan pun kembali, dia sudah bisa menggendong Jeno di punggungnya. Lumayan berat tapi tak apa, toh ada mobi Jeno di depan. Masa iya pulang rumah hanya berjalan kaki? Tidak sanggup.
Butuh perjuangan untuk membawa Jeno ke kamarnya. Tidak ada Jaemin, mungkin pria itu dibawa Renjun ke kamarnya di lantai dua.
"Untung kau mabuk, kalau tidak sudah ku banting-banting kau! Sudah pipiku dicubit, mukaku dibejek-bejek dicium pula bibirku. Kau benar-benar cari mati! mana berat pula!! Sialan."
Haechan melempar pria itu ke tempat tidurnya lalu menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut sebagaimana dia menutupi mayat. Hingga hanya sepatunya saja yang terlihat. Ingin pergi tapi tak tega meninggalkan Jeno dalam kondisi seperti itu jadi Haechan memperbaiki posisi tidurnya, melepaskan sepatunya lalu menyelimutinya dengan benar kali ini. Tiba di saat Haechan sudah selesai, hendak keluar, tangannya ditahan oleh Jeno. Wanita itu dipaksa berbaring di sebelahnya lalu didekap erat.
"Maaf, noona... harusnya aku menceritakan masalah ini dari awal dengan begitu kau tidak akan semarah ini padaku. Aku bersalah noona."
"Ku dengar kau pergi ke Seoul kemarin untuk membatalkan pertunanganmu itu."
"Kau benar. Karena memang dari awal aku dan Nari tidak punya perasaan lebih. Kami hanya mengikuti perintah orang tua kami. Sebelum perjodohan itu terjadi, Nari memang sudah punya pacar noona. Aku tahu, kami bahkan pernah jalan-jalan bertiga. Dia pria yang baik cocok dengan Nari yang lembut."
"Orang tuamu? Apa Mamamu tidak protes saat kau bilang mau memutuskan perjodohan itu?"
"Orang tuaku tidak sekolot itu. Mereka santai-santai saja. Dan lagi, Mama sudah tahu kalau aku menyukai seorang dokter di RS. Gangneung, kepala bagian bedah yang ternyata adalah puteri kepala yayasan."
Haechan diam. Mungkin kalau dia tahu lebih awal tentang masalah ini dia tidak akan mau didekati oleh Jeno. Tapi setelah dia pikir-pikir lagi, tidak bisa. Haechan akan tetap menyukai Jeno meski pria itu sudah memiliki tunangan. Bagaimana? Perasaan seperti itu tidak dapat dicegah atau dihentikan. Untuk saat ini ia mau berterima kasih pada Jeno karena sudah mengambil tindakan yang tegas dan berani untuk memutuskan perjodohannya dengan Nari karena Haechan sudah terlanjur jatuh cinta pada Jeno. Dia ingin memiliki pria itu untuk dirinya sendiri.