• 009 •

1.8K 345 35
                                    

Hai~
Jangan lupa tinggalin vote dan komen yaa~
I'll be grateful for that!

Untuk yang kedua kali Jeno diminta Haechan untuk masuk ke OR bersamanya, menjadi first assist-nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Untuk yang kedua kali Jeno diminta Haechan untuk masuk ke OR bersamanya, menjadi first assist-nya. Tapi kini Haechan masih duduk di ruangannya dengan pose andalannya, bersedikap, menatap botol obat di atas meja kerjanya.

"Apa anda mengidap kepribadian ganda, dokter Seo? Perlu saya sarankan psikiater yang bagus di Seoul? Psikiater saya juga. Dia hebat dalam mengobati orang yang mentalnya terganggu."

Waktu itu Haechan berpikir Jeno mengatakannya untuk menguji kesabarannya, karena ekspresi Jeno yang terlihat polos itu juga membuat Haechan kesal tapi siapa sangka kalau Jeno bersungguh-sungguh dengan perkataannya.

"...jujur saya memilih keputusan yang tepat untuk pindah ke Rumah Sakit cabang dan dipertemukan dengan dokter-dokter dan perawat di RS. Gangneung ini, saya mulai banyak belajar setelah di sini. Saya juga mendapatkan banyak kesempatan untuk menangani pasien secara langsung yang mana kesempatan itu tidak pernah saya dapatkan di Rumah Sakit Pusat."

Semuanya sekarang jelas. Jeno pindah ke Gangneung juga karena ada masalah di Rumah Sakit Pusat. Sama halnya dengan staff-staff lain yang berada di sini, Jeno pun pindah karena mendapatkan ketidakadilan di sana. Yang Haechan tidak habis pikir, dia adalah putera dari Direktur Rumah Sakit Pusat. Kenapa orang seberpengaruh itu dirundung juga? Haechan pikir orang-orang seperti mereka justru mendapat perlakuan khusus karena orang tua mereka memegang jabatan tertinggi di rumah sakit. Dia pun merasakan hal yang sama maka dari itu dia memilih bekerja di Gangneung. Risih karena diperlakukan secara khusus.

Terlarut dalam pikirannya, Haechan tidak sadar kalau Jeno sudah masuk ke dalam ruangannya. Dia sadar begitu Jeno  sudah berdiri di depan meja kerjanya lalu mengetuk meja tersebut beberapa kali.

"Maaf dokter Seo, saya sudah mengetuk pintu beberapa kali tapi tidak ada jawaban jadi saya masuk. Hanya mau mengingatkan kalau setengah jam lagi kita akan masuk OR."

"Oh iya, terima kasih."

Mata Jeno kini tertuju pada botol obat yang berada di atas meja. Dia tentu mengenal botol tersebut dari bentuk dan warnanya karena botol tersebut beserta isinya sudah menemani Jeno selama beberapa tahun belakangan ini.

"Dokter Seo... dimana anda mendapatkan botol tersebut? Saya rasa itu milik saya."

"Karena kita masih punya 30 menit lagi sebelum operasi, saya ingin bicara denganmu tentang masalah ini. Karena kau tahu, kalau komite etik kedokteran dan petinggi rumah sakit tahu ada staff yang mengidap kelainan mental bekerja di Rumah Sakit, staff tersebut pasti akan langsung di-cancel. Jadi... apa ceritamu, dokter Lee?"

Jeno tersenyum canggung sambil mengusap tengkuknya. Sebenarnya dia malu mengungkapkan tentang masalahnya ini pada Haechan. Takut wanita itu tidak menerimanya, malah ilfeel padanya. Tapi Haechan tampak serius, jadi dia sudah tidak bisa menyembunyikan masalahnya ini lagi.

Stuck With You (Switch Vers.) • NoHyuck •Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang