- Bagaimana kalau peran mereka ditukar? -
-) NOHYUCK
-) GENDERSWITCH
-) Romance, Medical
Another SWU story by Bee 🐝
Be a smart and respectful reader ♡'・ᴗ・'♡
Hai~ Jangan lupa tinggalin vote dan komen yaa~ I'll be grateful for that!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Aku sudah memberinya antipiretik. Tinggal menunggu cairannya habis saja. Selain kelelahan, dokter Lee juga dehidrasi. Aku tahu dia sangat bersemangat menangani pasien tapi ini sudah berlebihan, dia terlalu memaksakan dirinya."
"Thank you, Yang... kau bisa kembali ke UGD sekarang, biar aku yang berjaga di sini. Hubungi aku kalau kau butuh bantuan."
"Okaayy... kau juga harus istirahat, Chan."
"Iya iya..."
Haechan masih berdiri di samping bed Jeno dengan kedua tangannya dia lipat di depan dada, menatap bagaimana pria itu tertidur setelah diberi obat dan cairan oleh Yangyang. Wajahnya sudah tidak sepucat tadi, terlihat tenang juga dia dalam tidurnya. Hingga beberapa saat kemudian pria itu mulai menggerakkan tubuhnya.
"Ma? Mamaa..."
Haechan menaikkan sebelah alisnya menatap heran tangan Jeno yang terulur di depannya. Apa maksud? Pikir Haechan. Tapi matanya masih tertutup mungkin pria itu memimpikan sosok Ibunya. Haechan memastikan dulu tidak ada siapa-siapa di sana sebelum dia menerima uluran tangan Jeno. Niatnya cuman sebentar saja tapi siapa sangka tangannya malah ditahan Jeno dan digenggam erat. Pria itu tersenyum lalu kembali tertidur.
"Apa-apaan itu?"
• • •
Keesokan paginya begitu Jeno siuman kembali, yang dia lakukan pertama adalah melihat sekelilingnya. Dia tidak ingat apa-apa, yang ada di ingatannya terakhir adalah ketika seorang perawat berbicara padanya setelah itu tidak ada apa-apa lagi. Awalnya ekspresinya biasa saja, dia bahkan sudah melepas jarum infus dari tangannya dan turun dari tempat tidur untuk merenggangkan badannya.
Hingga tiba-tiba dia tersadar akan sesuatu. Sadar bahwa dia tidak sendiri dalam ruangan itu. Jeno pun refleks memutar tubuhnya dan berjongkok, menyembunyikan wajahnya di balik pinggiran tempat tidur lalu perlahan mengintip entah apa maksudnya. Matanya kemudian melebar mendapati seorang wanita dengan seragam hijau toscanya memutar tubuh ke arahnya, masih dalam keadaan tertidur. Si kepala bagian yang galaknya minta ampun, dr. Seo Haechan.
Jeno mengerjapkan matanya berulang kali seakan tidak percaya dengan apa yang sekarang ada di depan matanya. Haechan tidur dalam satu ruangan yang sama dengannya. Tapi kenapa? Jeno bingung. Tidak ingin menganggu Haechan, Jeno pun mengendap-endap keluar dari kamar tersebut.
"HAH! MAU KABUR YA KAU?!"
"HUWANJINGG!!"
Jeno terlonjak di tempatnya dengan kedua tangan berada di dada saking terkejutnya dia. Pria yang mengejutkan Jeno tersebut hanya bisa tertawa sambil memegangi perutnya.
"Maaf, dokter Liu... aku tidak bermaksud mengataimu."
"Tidak apa-apa. Lucu saja melihat ekspresi terkejutmu tadi hahaha bagaimana? Sudah mendingan?"