• 017 •

1.8K 304 39
                                        

Hai~
Jangan lupa tinggalin vote dan komen yaa~
I'll be grateful for that!

Hai~Jangan lupa tinggalin vote dan komen yaa~I'll be grateful for that!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Begitu efek obat anestetikumnya habis, Johnny langsung tersadar kembali. Rupanya tidak ada hal buruk yang terjadi karena pria itu langsung minta makan begitu dia bangun. Sayangnya, karena perutnya baru saja dibelah eh maksudnya dibedah untuk ditutupi semua sumber pendarahannya, Johnny belum diijinkan makan makanan keras yang susah dicerna. Pilihannya hanya makan lewat infus atau bubur.

"Lebih baik aku tidak usah makan saja! Kau tahu aku tidak suka bubur, Lee Yongqin..."

"Kalau begitu makan lewat infus saja. Kau belum diijinkan Taeyong untuk makan makanan yang keras. Tahan dulu keinginanmu untuk makan galbi itu!"

"Aaaa, tidak mau! Pokoknya aku tidak mau makan!"

"Ya sudah, terserah! Kau pikir kau anak kecil apa?! Mau makan ya makan, tidak juga bodoh amat. Yang sakit kau bukan aku."

"Yongqinn... Nyonya Seo~"

"Bodoh amat! Aku mau keluar."

Ten benar-benar keluar dari ruangan tempat Johnny dirawat. Dia sempat berpapasan dengan Haechan dan Jeno di luar tapi wanita itu hanya mengatakan:

"Kau saja yang urus Papimu itu. Suruh makan malah merengek seperti anak kecil. Memangnya ada orang baru siuman dari operasi langsung minta galbi? Hanya Papimu!"

Setelah itu Ten menarik Myungho yang baru sampai juga keluar dari rumah sakit tanpa membiarkan putera sulungnya itu bicara. Sepatah kata pun tidak. Sementara Haechan dan Jeno hanya memandang punggung kedua orang itu dengan ekspresi bengong mereka.

"Ku rasa operasinya berjalan dengan baik dan Papi akan segera pulih."

"Hah?"

"Kau lihat kan bagaimana Papi bisa membuat Mami sekesal itu hanya perkara makanan? Itu artinya Papi baik-baik saja. Dia akan segera pulih."

Tadinya Johnny mau merajuk lagi pada Haechan, tapi begitu melihat Jeno mengekor di belakang puterinya, Johnny langsung memperbaiki posisi duduknya. Ekspresinya pun diubah ke mode berwibawa. Ingin jaga image di depan Jeno maksudnya.

"Papi harus berhenti membuat Mami kesal. Papi lihat sendiri bagaimana Mami menangis saat kalian datang ke UGD bersama paramedis, it means she truly loves you, Mami peduli padamu. Papi di sini pasien jadi dengarkan apa yang diinstruksikan doktermu meski doktermu itu adik iparmu sendiri."

"Tapi Papi hanya bercanda loh, Chan... Mamimu saja yang sensian hari ini."

"Bagaimana tidak sensi? Tidurnya tidak cukup karena menjaga Papi semalaman hingga Papi sadar kembali. Makan pun tidak mau padahal sudah Haechan paksa. Masih mau bercanda?"

"Iya iya, Papi salah... tolong telpon Mamimu suruh kembali. Papi akan makan bubur meski Papi benci makanan itu."

"Oke... tolong Papi jangan bertingkah lagi dengan begitu Papi bisa segera keluar dari rumah sakit."

Stuck With You (Switch Vers.) • NoHyuck •Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang