• 018 •

1.7K 284 40
                                    

Hai~
Jangan lupa tinggalin vote dan komen yaa~
I'll be grateful for that!

"Dokter Lee, kami mendoakan yang terbaik untuk anda! Semoga ujiannya lulus dan anda secepatnya kembali ke Gangneung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dokter Lee, kami mendoakan yang terbaik untuk anda! Semoga ujiannya lulus dan anda secepatnya kembali ke Gangneung..."

"Terima kasih perawat, Cho..."

Jeno menerima banyak ucapan semangat dan doa dari staff bahkan pasien di Rumah Sakit Gangneung tapi sedaritadi dia tidak menerima satu patah kata pun dari kekasihnya sendiri. Wanita itu bahkan tidak terlihat sejak pagi. Tidak di ruangannya, tidak pula di OR. Kata Yangyang Haechan berada di ICU memeriksa kondisi pasiennya yang baru dioperasi kemarin tapi hingga siang ini ketika Jeno sudah mau pergi ke Seoul, Haechan tidak terlihat juga.

"Pastikan tidak ada yang tertinggal, Jeno... kau itu ceroboh. Jangan sampai sudah tiba di Seoul mengeluh ketinggalan ini itu."

"Iya iya astaga noona, kau ini cerewet sekali... coba Mama seperti noona. Kau tahu apa yang Mama katakan saat ku bilang aku akan pulang hari ini?"

"Apa?"

"Oh."

"Oh?"

"Yap, hanya Oh. Hebat kan? Aku makin yakin kalau aku ini bukan anak kandungnya. Mungkin benar yang dia katakan aku hanyalah anak yang dipungut di depan gerbang perumahan. Menyedihkan. Sudah tidak disambut Mama di Seoul, mau pergi juga tidak diantar pacar. Ada yang tahu dimana Haechan noona sekarang?"

"Itu dia."

Pandangan Jeno langsung ke pintu yang menghubunkan UGD dengan OR. Haechan muncul dengan pakaian hijaunya yang dilapisi dengan jas dokter putihnya berjalan dengan kedua tangannya dia masukkan ke dalam saku.

"Kau muncul di waktu yang tepat, Dokter Seo... kau tidak lihat kekasihmu ini sudah hampir menangis karena kau tiba-tiba menghilang menjelang kepergiannya ke Seoul? Lihat, matanya bahkan sudah berkaca-kaca begitu melihatmu."

"Kenapa belum pergi? Sudah jam berapa ini?"

"Hanya itu yang ingin kau katakan padaku, noona? Tidak ada yang lain?"

"Iya, hanya itu. Lagian kau hanya pergi ke Seoul. Aku akan datang mengunjungimu di sana kalau ada waktu. Teknologi pun sudah canggih jadi tidak perlu khawatir, kita akan terus terhubung. Iya kan?"

"Iya, kau benar."

"Ah, badanku pegal-pegal semua. Aku akan ke ruanganku dan tidur sebentar. Hati-hati di jalan ya Jeno..."

Haechan hanya menepuk pelan pundak Jeno lalu berjalan keluar dari UGD menuju ruangannya. Parah, padahal Jeno mengatakan hal tersebut untuk membuat perasaan Haechan lebih baik. Siapa sangka perkataannya semalam malah dibalikkan seperti itu oleh Haechan? Dan sekarang Jeno harus mencari cara untuk membujuk Haechan agar dia bisa mengendarai mobil sampai ke Seoul dengan tenang, tanpa ada beban pikiran.

Stuck With You (Switch Vers.) • NoHyuck •Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang