• 002 •

2.9K 423 119
                                    

Hai~
Jangan lupa tinggalin vote dan komen yaa~
I'll be grateful for that

Hai~Jangan lupa tinggalin vote dan komen yaa~I'll be grateful for that

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jeno yang duluan bangun pagi itu. Saat dia keluar, dia mendapati Jisung sudah dengan seragam perawatnya tapi kepalanya dia letakkan di meja, sepertinya masih mengantuk. Siapa suruh begadang. Jeno mendengar suara Jisung yang tengah bermain PS bahkan ketika jam sudah menunjukkan pukul 03.00 dini hari.

"Kau mau kopi juga, Jisung?"

"Tidak, terima kasih hyung... aku prefer susu daripada kopi."

Saat Jeno pergi ke dapur untuk membuat kopi, Jaemin keluar dari kamar juga dengan pakaian yang lebih rapi dari kemarin.

"Renjun mana?"

"Tidur. Renjun noona belum lama sampai."

"Oh oke."

Jaemin memutar tubuhnya berjalan menuju tangga ke lantai dua, tapi Jisung menghentikannya.

"Kau tahu Renjun noona paling benci diganggu saat dia sedang beristirahat. Minimal kau dilempari barang, digampar atau bahkan dibanting. Kau tidak mau itu terjadi padamu kan, hyung?"

"Itu tidak akan terjadi padaku. Hei, aku ini laki-laki. Di mana-mana laki-laki lebih kuat dari perempuan. Aku akan baik-baik saja."

"Ya sudah terserah hyung saja. Aku sudah mengingatkan."

Jaemin tetap naik ke atas menuju kamar yang ada di tengah lalu membuka pintunya. Tidak pakai mengetuk pintunya terlebih dahulu dan kebetulan kamar tengah itu tidak sedang dalam keadaan terkunci. Renjun terlalu lelah bahkan dia tidur masih dengan pakaian OK-nya, tidak mandi atau mengganti pakaiannya langsung melemparkan badannya ke kasur dan tidur. Satu lagi, Renjun lupa kalau mantannya tinggal serumah dengannya sekarang.

"Sudah ku bilang jangan ganggu aku kalau aku sedang istirahat."

"Tapi aku ingin bicara denganmu."

Mata Renjun terbuka setelah mendengar suara Jaemin. Diambilnya remote AC lalu dilemparkannya ke arah Jaemin. Untung refleks pria itu cepat jadi remote tersebut berhasil dia tangkap sebelum mengenai wajahnya.

"Dari dulu tidak berubah. Masih saja barbar."

"Bodo amat. Sana pergi! Aku tidak mau bicara denganmu."

"Njun..."

Renjun kehabisan kesabaran. Sudah berkali-kali dibilang jangan mengganggunya malah keras kepala. Renjun pun bangkit dari tempat tidurnya memasang tampang datarnya lalu berjalan ke arah Jaemin. Pria itu tersenyum dengan bodohnya saat Renjun sudah berdiri di hadapannya dan meletakkan kedua tangan di pundaknya.

Stuck With You (Switch Vers.) • NoHyuck •Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang